Commonwealth Games Lepas Pelindung Kepala
A
A
A
GLASGOW - Untuk kali pertama dalam sejarah penyelenggaraan Commonwealth Games, pertandingan cabang olahraga tinju putra tidak akan mengenakan pelindung kepala. Pesta olahraga antar negara persemakmuran itu pada tahun ini berlangsung di Galsgow, Skotlandia.
Pertarungan tinju dengan pelindung kepala kali pertama diperkenalkan saat sebelum Olimpiade Ls Angeles 1984 berlangsung. Sejak saat itu, pelindung kepala seperti wajib digunakan dalam seluruh duel tinju amatir, dan itu berlaku selama sekitar 30 tahun.
Menurut hasil penelitian terbaru, penggunaan pelindung kepala justru memungkinkan lebih banyak memberikan bahaya kepada petinju, sehingga membuat pihak berwenang memutuskan agar petinju pria yang bersaing di Glasgow bisa bertarung tanpa pelindung kepala.
"Bukti telah menunjukkan bahwa ketika mereka memperkenalkan pelindung kepala pada 1984, jumlah cedera kepala mengalami peningkatan. Justru jumlah sebenarnya menurun sejak pelindung kepala ditiadakan," tutur Dokter Mike Loosemore dari English Institute of Sport, kepada Daily Mail.
"Gaya tinju telah sedikit berubah karena kepala petinju tidak mendapatkan begitu cukup tertutup dan saya pikir itu membuatnya sedikit lebih menarik untuk ditonton. Ini adalah perkembangan positif," ungkapnya. "Tinju lebih baik tanpa pelindung kepala dan itu mengurangi jumlah cedera kepala, itu akan rendah dalam olahraga ini."
Berbeda dengan tinju putra, petinju putri yang berkompetisi di Galsgow masih diharuskan menggunakan pelindung kepala.
Pertarungan tinju dengan pelindung kepala kali pertama diperkenalkan saat sebelum Olimpiade Ls Angeles 1984 berlangsung. Sejak saat itu, pelindung kepala seperti wajib digunakan dalam seluruh duel tinju amatir, dan itu berlaku selama sekitar 30 tahun.
Menurut hasil penelitian terbaru, penggunaan pelindung kepala justru memungkinkan lebih banyak memberikan bahaya kepada petinju, sehingga membuat pihak berwenang memutuskan agar petinju pria yang bersaing di Glasgow bisa bertarung tanpa pelindung kepala.
"Bukti telah menunjukkan bahwa ketika mereka memperkenalkan pelindung kepala pada 1984, jumlah cedera kepala mengalami peningkatan. Justru jumlah sebenarnya menurun sejak pelindung kepala ditiadakan," tutur Dokter Mike Loosemore dari English Institute of Sport, kepada Daily Mail.
"Gaya tinju telah sedikit berubah karena kepala petinju tidak mendapatkan begitu cukup tertutup dan saya pikir itu membuatnya sedikit lebih menarik untuk ditonton. Ini adalah perkembangan positif," ungkapnya. "Tinju lebih baik tanpa pelindung kepala dan itu mengurangi jumlah cedera kepala, itu akan rendah dalam olahraga ini."
Berbeda dengan tinju putra, petinju putri yang berkompetisi di Galsgow masih diharuskan menggunakan pelindung kepala.
(nug)