Laskar Mataram Deadline Venue Derby Yogya
A
A
A
YOGYAKARTA - Pelatih Kepala PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantara meminta kejelasan lapangan saat menjamu PSS Sleman. Dia men-deadline, Rabu (6/8) besok, sudah ada kepastian venue Derby Yogya yang akan digelar pada Jumat (8/8).
''Secepatnya, kalau bisa besok (kepastian lapangan). Untuk membentuk pemain sampai ke top performa kan harus disesuaikan juga dengan waktunya. Kita ingin buat pemain bisa mencapai puncak pas pertandingan,''kata dia.
Apalagi jika nantinya pertandingan dipindahkan dari markasnya, Stadion Mandala Krida. Anak-anak asuhannya harus melakukan penyesuaian lapangan terlebih dahulu.''Setiap stadion punya ciri khas berbeda, seperti tingginya rumput yang bisa berpengaruh pada bergulirnya bola. Jadi, kita juga harus melakukan penyesuaian lapangan juga,''ucapnya.
Yang jelas, Laskar Mataram tidak akan mempermasalahkan di mana saja nanti pertandingan digelar. Di Stadion Mandala Krida, Sultan Agung, ataupun lapangan Akademi Angkatan Udara (AAU).''Jika di Sultan Agung kemungkinan diundur. Kalau pun mundur dari jadwal, kita harap segera diberitahukan ke kami agar bisa merancang ulang persiapan latihannya,''kata mantan pemain tim nasional tersebut.
Dalam latihan, para penggawa Laskar Mataram ini sudah dimulai sejak Senin (4/8) lalu. dalam dua hari terakhir ini, anak-anak asuhan Seto masih diberi porsi latihan fisik untuk mengembalikan daya tahannya. Kemudian, selanjutnya akan masuk ke dalam sentuhan-sentuhan bola untuk mengembalikan permainan tim. Yaitu, menggunakan startegi penguasan bola dengan umpan-umpan pendek.
Sementara, Ketua Panpel Pertandingan PSIM, Richardo Putra Mukti Wibowo mengatakan, dalam pertemuan antar pengurus sudah mengerucut pada pilihan Stadion Mandala Krida nantinya yang akan digunakan untuk menggelar laga. Namun, masih menunggu keluarnya izin dari pihak kepolisian yang sudah diajukan belum lama ini. ''Kita tinggal menunggu keluarnya izin,''ujarnya.
''Secepatnya, kalau bisa besok (kepastian lapangan). Untuk membentuk pemain sampai ke top performa kan harus disesuaikan juga dengan waktunya. Kita ingin buat pemain bisa mencapai puncak pas pertandingan,''kata dia.
Apalagi jika nantinya pertandingan dipindahkan dari markasnya, Stadion Mandala Krida. Anak-anak asuhannya harus melakukan penyesuaian lapangan terlebih dahulu.''Setiap stadion punya ciri khas berbeda, seperti tingginya rumput yang bisa berpengaruh pada bergulirnya bola. Jadi, kita juga harus melakukan penyesuaian lapangan juga,''ucapnya.
Yang jelas, Laskar Mataram tidak akan mempermasalahkan di mana saja nanti pertandingan digelar. Di Stadion Mandala Krida, Sultan Agung, ataupun lapangan Akademi Angkatan Udara (AAU).''Jika di Sultan Agung kemungkinan diundur. Kalau pun mundur dari jadwal, kita harap segera diberitahukan ke kami agar bisa merancang ulang persiapan latihannya,''kata mantan pemain tim nasional tersebut.
Dalam latihan, para penggawa Laskar Mataram ini sudah dimulai sejak Senin (4/8) lalu. dalam dua hari terakhir ini, anak-anak asuhan Seto masih diberi porsi latihan fisik untuk mengembalikan daya tahannya. Kemudian, selanjutnya akan masuk ke dalam sentuhan-sentuhan bola untuk mengembalikan permainan tim. Yaitu, menggunakan startegi penguasan bola dengan umpan-umpan pendek.
Sementara, Ketua Panpel Pertandingan PSIM, Richardo Putra Mukti Wibowo mengatakan, dalam pertemuan antar pengurus sudah mengerucut pada pilihan Stadion Mandala Krida nantinya yang akan digunakan untuk menggelar laga. Namun, masih menunggu keluarnya izin dari pihak kepolisian yang sudah diajukan belum lama ini. ''Kita tinggal menunggu keluarnya izin,''ujarnya.
(aww)