Produktivitas Masih Seret
A
A
A
GRESIK - Persegres Gresik United memang terhindar dari kekalahan saat berkunjung ke kandang Barito Putra, Sabtu (16/8). Meski mendapatkan satu angka yang cukup berharga, produktivitas Persegres kembali menjadi pertanyaan besar.
Hasil 0-0 di Martapura meneruskan rekor produktivitas yang masih sangat rendah. Tercatat dia dua pertandingan terakhir Laskar Joko Samudro tak mampu menciptakan gol setelah hasil imbang tanpa gol lawan Arema Cronus dan Barito Putera.
Sedangkan di putaran dua, Persegres hanya menciptakan empat gol dalam enam pertandingan. Ultrasmania, supporter Persegres, khawatir rekor tersebut tidak akan banyak menolong timnya untuk lolos dari zona degradasi musim ini.
"Mungkin pertahanan agak membaik, paling tidak di dua pertandingan tak sampai kebobolan. Tapi produktivitas justru menurun, padahal tim butuh banyak poin untuk bisa lepas dari zona degradasi," kata Aan Haryono, Ultrasmania Manyar.
Jika tak mendapat perhatian serius, dia khawatir Persegres tak akan membaik walau dua laga berikutnya dilakoni di Stadion Petrokimia, yakni menjamu Sriwijaya FC dan Persita Tangerang. Aan berharap pelatih Alfredo Vera bisa memunculkan formula terbaik terkait produktifitas.
Alfredo sendiri sudah menyatakan kepuasannya setelah membawa satu angka dari Barito Putera. Memang sebiji angka belum menolong Persegres dari zona degradasi. Tapi paling tidak menurutnya pemain sudah menunjukkan progres positif.
"Tidak mudah mendapatkan angka di kandang Barito Putera. Satu angka sudah bagus karena lawan juga memiliki kualitas. Soal produktivitas gol, saya optimistis bisa membaik karena lawan yang kami hadapi di dua laga sebelumnya relatif berat," papar Alfredo.
Harapan terbesar Persegres sejatinya ada pada Pedro Javier, striker yang didatangkan pada paruh musim menggantikan Pape Ndiaye. Sayang naluri pembunuh penyerang asal Paraguay itu tak begitu meyakinkan karena baru mencetak dua gol dari enam pertandingan.
Pemain muda Reza Mustofa juga mengalami penurunan, mengingat putaran pertama lalu sering mencetak gol. Lini kedua yang diwakili Shohei Matsunaga juga bukan penyumbang gol potensial. Situasi inilah yang membuat Persegres sulit menemukan gawang.
Hasil 0-0 di Martapura meneruskan rekor produktivitas yang masih sangat rendah. Tercatat dia dua pertandingan terakhir Laskar Joko Samudro tak mampu menciptakan gol setelah hasil imbang tanpa gol lawan Arema Cronus dan Barito Putera.
Sedangkan di putaran dua, Persegres hanya menciptakan empat gol dalam enam pertandingan. Ultrasmania, supporter Persegres, khawatir rekor tersebut tidak akan banyak menolong timnya untuk lolos dari zona degradasi musim ini.
"Mungkin pertahanan agak membaik, paling tidak di dua pertandingan tak sampai kebobolan. Tapi produktivitas justru menurun, padahal tim butuh banyak poin untuk bisa lepas dari zona degradasi," kata Aan Haryono, Ultrasmania Manyar.
Jika tak mendapat perhatian serius, dia khawatir Persegres tak akan membaik walau dua laga berikutnya dilakoni di Stadion Petrokimia, yakni menjamu Sriwijaya FC dan Persita Tangerang. Aan berharap pelatih Alfredo Vera bisa memunculkan formula terbaik terkait produktifitas.
Alfredo sendiri sudah menyatakan kepuasannya setelah membawa satu angka dari Barito Putera. Memang sebiji angka belum menolong Persegres dari zona degradasi. Tapi paling tidak menurutnya pemain sudah menunjukkan progres positif.
"Tidak mudah mendapatkan angka di kandang Barito Putera. Satu angka sudah bagus karena lawan juga memiliki kualitas. Soal produktivitas gol, saya optimistis bisa membaik karena lawan yang kami hadapi di dua laga sebelumnya relatif berat," papar Alfredo.
Harapan terbesar Persegres sejatinya ada pada Pedro Javier, striker yang didatangkan pada paruh musim menggantikan Pape Ndiaye. Sayang naluri pembunuh penyerang asal Paraguay itu tak begitu meyakinkan karena baru mencetak dua gol dari enam pertandingan.
Pemain muda Reza Mustofa juga mengalami penurunan, mengingat putaran pertama lalu sering mencetak gol. Lini kedua yang diwakili Shohei Matsunaga juga bukan penyumbang gol potensial. Situasi inilah yang membuat Persegres sulit menemukan gawang.
(wbs)