Laskar Wong Kito Terkubur di Gresik
A
A
A
GRESIK - Sriwijaya FC harus mengubur impian bermain di babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) musim ini. Mimpi Laskar Wong Kito pupus setelah dipermalukan tim penghuni papan bawah wilayah Barat, Persegres Gresik United dengan skor 3-0, Rabu (20/8) malam.
Dengan perolehan 23 poin dari 17 laga, tidak memungkinkan lagi bagi Laskar Wong Kito untuk mengejar defisit gol. Apalagi Pelita Bandung Raya di posisi kelima sukses menambah poin menjadi 26 dengan jumlah pertandingan sama setelah menang 3-2 atas tamunya, Persik Kediri.
Meski Asri Akbar dkk masih menyisakan tiga pertandingan lagi, namun kesempatan finish di urutan empat besar sudah tidak mungkin lagi. Karena selisih poin dengan Persija di urutan empat terpaut tujuh poin. Belum lagi di laga selanjutnya SFC akan menghadapi Arema Cronus di kandangnya (24/8).
Pelatih SFC, Subangkit yang dihubungi usai laga mengungkapkan, kekalahan anak asuhnya karena mental pemain belum bangkit pasca kekalahan atas Persijap 0-1 di laga sebelumnya. Sehingga skema yang telah disusun dan direncanakan tidak berjalan dengan baik.
''Pemain kita sering salah passing. Walaupun sepuluh menit awal pertandingan anak-anak berupaya tampil menyerang. Tapi gol Otavio Dutra menit 14, membuat mental bertanding menjadi down dan membuat permainan semakin menurun,ā€¯ungkapnya.
Kondisi tim semakin memburuk setelah Gresik United menambah keunggulan melalui Shohei Matsunaga menit ke-34 dan Pedro Javier menit ke-38 melalui eksekusi penalti. Sehingga SFC tertinggal 3-0 di paro pertama.
Babak kedua, pelatih yang akrab di sapa Cak Su mencoba membangkitkan kembali motivasi pemain dengan melakukan tekanan. Dia menarik Frank Oliver Ongfiang yang masih belum pulih 100% dari cedera dan memasukkan Rizski Dwi Ramadhana. Hingga wasit Mardi meniup pluit tanda berakhirnya pertandingan, SFC tetap tidak berhasil mengubah papan skor. Kekalahan ini membuat SFC tidak beranjak dari posisi enam dengan poin 23 dari 17 laga.
Dengan perolehan 23 poin dari 17 laga, tidak memungkinkan lagi bagi Laskar Wong Kito untuk mengejar defisit gol. Apalagi Pelita Bandung Raya di posisi kelima sukses menambah poin menjadi 26 dengan jumlah pertandingan sama setelah menang 3-2 atas tamunya, Persik Kediri.
Meski Asri Akbar dkk masih menyisakan tiga pertandingan lagi, namun kesempatan finish di urutan empat besar sudah tidak mungkin lagi. Karena selisih poin dengan Persija di urutan empat terpaut tujuh poin. Belum lagi di laga selanjutnya SFC akan menghadapi Arema Cronus di kandangnya (24/8).
Pelatih SFC, Subangkit yang dihubungi usai laga mengungkapkan, kekalahan anak asuhnya karena mental pemain belum bangkit pasca kekalahan atas Persijap 0-1 di laga sebelumnya. Sehingga skema yang telah disusun dan direncanakan tidak berjalan dengan baik.
''Pemain kita sering salah passing. Walaupun sepuluh menit awal pertandingan anak-anak berupaya tampil menyerang. Tapi gol Otavio Dutra menit 14, membuat mental bertanding menjadi down dan membuat permainan semakin menurun,ā€¯ungkapnya.
Kondisi tim semakin memburuk setelah Gresik United menambah keunggulan melalui Shohei Matsunaga menit ke-34 dan Pedro Javier menit ke-38 melalui eksekusi penalti. Sehingga SFC tertinggal 3-0 di paro pertama.
Babak kedua, pelatih yang akrab di sapa Cak Su mencoba membangkitkan kembali motivasi pemain dengan melakukan tekanan. Dia menarik Frank Oliver Ongfiang yang masih belum pulih 100% dari cedera dan memasukkan Rizski Dwi Ramadhana. Hingga wasit Mardi meniup pluit tanda berakhirnya pertandingan, SFC tetap tidak berhasil mengubah papan skor. Kekalahan ini membuat SFC tidak beranjak dari posisi enam dengan poin 23 dari 17 laga.
(aww)