Simeone, Tiga Tahun Lima Trofi
A
A
A
MADRID - Apa jadinya jika Diego Simeone menolak bergabung dengan Atletico Madrid pada 23 Desember 2011. Mungkin saja, namanya tak semerbak saat ini.
Simeone menghadapi banyak pilihan karier pada tahun 2011. Selepas melatih San Lorenzo pada 2009-2010, dia sempat bergabung dengan klub Seri A Catania, pada 19 Januari 2011.
Namun, hanya enam bulan bertahan dan membantu Catania lolos dari degradasi, pria kelahiran Buenos Aires, Argentina, 28 April 1970, itu menerima pinangan klub Primera Division Argentina Racing Club de Avellaneda.
Keberadaan Simeone di Racing sebagai balas jasa karena dia sempat membela dan pensiun di klub berjuluk La Academia itu pada 2005-2006. Itu kesempatan kedua El Cholo, julukan Simeone, menangani klub yang berdiri 25 Maret 1903 itu.
Namun, usia kepelatihan El Cholo di Racing Club hanya seumur jagung. Pada 23 Desember 2011, Simeone mengambil kesempatan menggantikan Gregorio Manzano yang dipecat Atletico setelah dikalahkan klub divisi III Albacete Balompie di ajang Copa del Rey.
Totalitas dan kejeniusan Simeone sebagai pelatih tercurah di Atletico. Pada musim pertamanya, Simeone memenangi trofi Liga Europa 2011/2012 seusai mengalahkan Athletic Bilbao 3-0 di Arena Nationala, Bucharets, 9 Mei 2012.
Dari situ, Los Colchoneros, julukan Atletico, terus menuai gelar. Simeone mengakhiri dahaga trofi Atletico yang terakhir kali mengangkat trofi La Liga pada musim 1995/1996 dengan meraih gelar La Liga 2013/2014.
Tiga tahun di tangan Simeone, Atletico terus mencatat sejarah positif. Piala Super Spanyol merupakan trofi terakhir yang direngkuh seusai mengalahkan Real Madrid 1-0 pada leg kedua di Vicente Calderon, Jumat (22/8). Atletico unggul agregat 2-1.
Lepas dari kartu merah Simeone di laga itu, kemenangan atas Madrid tak hanya memperbaiki rekor pertemuan setelah tak pernah menang selama 14 tahun melawan tim sekota itu, juga menghapus kutukan Calderon yang terakhir kali menang melawan Madrid di stadion itu pada 12 Juni 1999 (3-1 di La Liga).
Trofi Piala Super Spanyol 2014 merupakan yang kedua dalam sejarah klub. Terakhir kali Atletico menang pada 1985. Simeone menjadi pelatih kelahiran Argentina kelima yang memenangi Piala Super spanyol stelah Cesar Luis Menotti (1983), Alfredo Di Stefano (1990), Hector Cuper (1998-99), dan Gerardo Martino (2013)
Trofi itu juga merupakan gelar ketujuh Atletico yang diraih dalam empat tahun terakhir, unggul satu trofi dari Madrid yang meraih enam trofi dalam empat tahun. Dalam tiga tahun, Simeone memenangi lima trofi, yakni Liga Europa (2011/2012), Piala Super Eropa (2012), Copa del Rey (2012/2013), La Liga (2013/2014), dan Piala Super Spanyol (2014). Juga sebagai finalis Liga Champions 2013/2015, dan memenangi tiga derby Madrid dalam dua musim terakhir.
Perjuangan Simeone mempertahankan gelar La Liga dimulai melawan Rayo Vallecano di Campo de Futbol de Vallecas, Madrid, Senin (25/8). "Saya senang dengan tim ini. semangat tempur mereka tetap terjaga," kata Simeone dilansir Marca.
Simeone menghadapi banyak pilihan karier pada tahun 2011. Selepas melatih San Lorenzo pada 2009-2010, dia sempat bergabung dengan klub Seri A Catania, pada 19 Januari 2011.
Namun, hanya enam bulan bertahan dan membantu Catania lolos dari degradasi, pria kelahiran Buenos Aires, Argentina, 28 April 1970, itu menerima pinangan klub Primera Division Argentina Racing Club de Avellaneda.
Keberadaan Simeone di Racing sebagai balas jasa karena dia sempat membela dan pensiun di klub berjuluk La Academia itu pada 2005-2006. Itu kesempatan kedua El Cholo, julukan Simeone, menangani klub yang berdiri 25 Maret 1903 itu.
Namun, usia kepelatihan El Cholo di Racing Club hanya seumur jagung. Pada 23 Desember 2011, Simeone mengambil kesempatan menggantikan Gregorio Manzano yang dipecat Atletico setelah dikalahkan klub divisi III Albacete Balompie di ajang Copa del Rey.
Totalitas dan kejeniusan Simeone sebagai pelatih tercurah di Atletico. Pada musim pertamanya, Simeone memenangi trofi Liga Europa 2011/2012 seusai mengalahkan Athletic Bilbao 3-0 di Arena Nationala, Bucharets, 9 Mei 2012.
Dari situ, Los Colchoneros, julukan Atletico, terus menuai gelar. Simeone mengakhiri dahaga trofi Atletico yang terakhir kali mengangkat trofi La Liga pada musim 1995/1996 dengan meraih gelar La Liga 2013/2014.
Tiga tahun di tangan Simeone, Atletico terus mencatat sejarah positif. Piala Super Spanyol merupakan trofi terakhir yang direngkuh seusai mengalahkan Real Madrid 1-0 pada leg kedua di Vicente Calderon, Jumat (22/8). Atletico unggul agregat 2-1.
Lepas dari kartu merah Simeone di laga itu, kemenangan atas Madrid tak hanya memperbaiki rekor pertemuan setelah tak pernah menang selama 14 tahun melawan tim sekota itu, juga menghapus kutukan Calderon yang terakhir kali menang melawan Madrid di stadion itu pada 12 Juni 1999 (3-1 di La Liga).
Trofi Piala Super Spanyol 2014 merupakan yang kedua dalam sejarah klub. Terakhir kali Atletico menang pada 1985. Simeone menjadi pelatih kelahiran Argentina kelima yang memenangi Piala Super spanyol stelah Cesar Luis Menotti (1983), Alfredo Di Stefano (1990), Hector Cuper (1998-99), dan Gerardo Martino (2013)
Trofi itu juga merupakan gelar ketujuh Atletico yang diraih dalam empat tahun terakhir, unggul satu trofi dari Madrid yang meraih enam trofi dalam empat tahun. Dalam tiga tahun, Simeone memenangi lima trofi, yakni Liga Europa (2011/2012), Piala Super Eropa (2012), Copa del Rey (2012/2013), La Liga (2013/2014), dan Piala Super Spanyol (2014). Juga sebagai finalis Liga Champions 2013/2015, dan memenangi tiga derby Madrid dalam dua musim terakhir.
Perjuangan Simeone mempertahankan gelar La Liga dimulai melawan Rayo Vallecano di Campo de Futbol de Vallecas, Madrid, Senin (25/8). "Saya senang dengan tim ini. semangat tempur mereka tetap terjaga," kata Simeone dilansir Marca.
(sha)