Laskar Wong Kito Keok, Pelatih Salahkan Cedera
A
A
A
PALEMBANG - Pelatih Sriwijaya FC Subangkit tidak bisa berkata apa-apa setelah dibekuk Pelita Bandung Raya dengan skor 1-2 di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring. Kekalahan itu menambah panjang rekor buruk Laskar Wong Kito menjelang berakhirnya Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Lancine Kone dan kawan-kawan tertahan di posisi enam klasemen sementara wilayah Barat. Ini merupakan keempat kalinya secara beruntun, tim kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan menuai hasil buruk.
Manajer Sriwijaya FC Robert Heri enggan memberikan komentar apa pun terhadap hasil pertandingan. Termasuk saat ditanyakan mengenai evaluasi yang akan dilakukan kepada tim.''No comment, silakan tanya dengan pelatih atau asisten manajer saja,''ujarnya singkat.
Pelatih Sriwijaya FC Subangkit mengaku sudah kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya, usai tim asuhannya kembali dipencundangi lawan. Sebab, menurut dia, segala upaya telah dilakukannya untuk mengangkat moril pemain dan kualitas permainan tim.
''Sebenarnya pada pertandingan ini kita akan buktikan, bahwa tudingan orang soal main sabun atau jual pertandingan itu tidak benar. Tapi kenyataannya hasilnya tidak sesuai harapan dan kita kembali menelan kekalahan meskipun pemain sudah bekerja keras di lapangan,''terangnya.
Krisis pemain akibat cedera dan akumulasi kartu disebutnya menjadi penyebab utama menurun drastinya performa anak asuhnya. Sehingga dirinya terpaksa harus memaksimalkan pemain yang ada, meskpun mereka harus bermain bukan pada posisi aslinya.
''Pemain kita kini tinggal 14 orang saja ditambah tiga kiper. Untuk menggelar simulasi pertandingan saja tidak cukup dan harus meminta bantuan SFC U-21. Bagaimana kita mau meningkatkan permainan. Ini bukan mencari alasan, tapi memang kenyataannya demikian,''bebernya.
Lancine Kone dan kawan-kawan tertahan di posisi enam klasemen sementara wilayah Barat. Ini merupakan keempat kalinya secara beruntun, tim kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan menuai hasil buruk.
Manajer Sriwijaya FC Robert Heri enggan memberikan komentar apa pun terhadap hasil pertandingan. Termasuk saat ditanyakan mengenai evaluasi yang akan dilakukan kepada tim.''No comment, silakan tanya dengan pelatih atau asisten manajer saja,''ujarnya singkat.
Pelatih Sriwijaya FC Subangkit mengaku sudah kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya, usai tim asuhannya kembali dipencundangi lawan. Sebab, menurut dia, segala upaya telah dilakukannya untuk mengangkat moril pemain dan kualitas permainan tim.
''Sebenarnya pada pertandingan ini kita akan buktikan, bahwa tudingan orang soal main sabun atau jual pertandingan itu tidak benar. Tapi kenyataannya hasilnya tidak sesuai harapan dan kita kembali menelan kekalahan meskipun pemain sudah bekerja keras di lapangan,''terangnya.
Krisis pemain akibat cedera dan akumulasi kartu disebutnya menjadi penyebab utama menurun drastinya performa anak asuhnya. Sehingga dirinya terpaksa harus memaksimalkan pemain yang ada, meskpun mereka harus bermain bukan pada posisi aslinya.
''Pemain kita kini tinggal 14 orang saja ditambah tiga kiper. Untuk menggelar simulasi pertandingan saja tidak cukup dan harus meminta bantuan SFC U-21. Bagaimana kita mau meningkatkan permainan. Ini bukan mencari alasan, tapi memang kenyataannya demikian,''bebernya.
(aww)