Laga-Laga Krusial ISL di Jatim
A
A
A
LAMONGAN - Perseteruan Indonesia Super League (ISL) berlangsung sangat ketat hingga pekan-pekan terakhir. Nasib sejumlah tim ditentukan di beberapa laga jelang akhir kompetisi, terutama bagi tim papan tengah dan bawah.
Kecuali Persebaya Surabaya dan Arema Cronus yang sudah mantap di posisi empat besar, tim ISL Jawa Timur lainnya berjuang dengan misi berbeda. Persela Lamongan akhirnya memastikan satu tiket ke babak delapan besar.
Sedangkan Persik Kediri dan Persegres Gresik United juga sukses menghindari degradasi musim ini. Hanya Persepam Madura United yang bernasib sial dan akhirnya terjatuh di menit-menit akhir putaran dua dan harus bermain di Divisi Utama.
Uniknya, nasib tim-tim tersebut ditentukan hasil satu-dua pertandingan yang menjadi penentu nasib mereka. Paling krusial adalah laga Persepam Madura United menjamu Persipura Jayapura di Gelora Bangkalan. Laga hidup-mati yang berakhir dengan 'kematian' tuan rumah.
Bahkan satu angka sungguh sangat berharga di posisi genting dengan minimnya kesenjangan poin di klasemen. Persela Lamongan harus bersaing dengan PSM Makassar dan Persiba Balikpapan dan memiliki poin sama hingga matchday ke-18.
Persepam Madura United juga memiliki poin sama persis di akhir putaran dua dan harus kalah head to head. Berdasar analisa media ini, ada sejumlah laga yang sangat krusial alias penentuan bagi tim ISL Jawa Timur.
Persela Lamongan vs Persipura Jayapura
Pertandingan ini menjadi laga terpenting bagi Persela Lamongan dalam misi menembus empat besar klasemen wilayah timur. Ketika memiliki poin sama dengan PSM dan Persiba, anak-anak Lamongan secara heroik mengalahkan juara bertahan Persipura Jayapura di Stadion Surajaya 2-0.
Tambahan tiga angka kemudian memberi celah poin karena PSM dan Persiba gagal meraih hasil maksimal di laga away. Hasil ini sekaligus mengangkat posisi Laskar Joko Tingkir kembali ke peringkat empat dan tetap bertahan hingga akhir putaran dua, walau di laga penutup dikalahkan Perseru Serui 1-3.
Persegres GU vs Sriwijaya FC dan Persita Tangerang
Tak pernah menang secara beruntun sepanjang musim, Persegres tiba-tiba menghabisi Sriwijaya dan Persita secara berurutan di Stadion Petrokimia. Tambahan enam poin langsung menghindarkan Persegres dari situasi kritis di klasemen wilayah barat. Laskar Joko Samudro langsung melangkahi posisi Persita Tangerang dan Persik Kediri.
Menang head to head lawan Persita, membuat Persegres sudah mapan hingga matchday ke-19. Apalagi ketika Persita dikalahkan Persib Bandung dan dipastikan terdegradasi bersama Persijap Jepara. Tak berlebihan jika kemenangan lawan Sriwijaya FC dan Persita menjadi momen terbaik Persegres sepanjang musim.
Persepam vs Persipura Jayapura
Pertandingan terakhir Persepam ibaratnya laga 'pencabut nyawa'. Hanya butuh satu angka untuk menghindari degradasi, tim kebanggaan Madura ini tak sanggup mewujudkannya. Persepam harus bekerja lebih keras karena pada saat yang sama Perseru Serui unggul telak 1-3 atas Persela Lamongan. Tapi karena keteledoran di menit akhir, Robertino Pugliara mematahkan hati Sape Kerap dengan sepakannya. Sebenarnya nasib Persepam ditentukan buruknya semua laga selama Agustus-September. Namun laga lawan Persipura tetap menjadi laga penentu nasib.
Persik Kediri vs Arema Cronus
Harus melakoni laga home di rumah lawan, peluang Persik Kediri sangat berat untuk mendapat angka. Selain faktor venue, perbedaan kualitas dengan Arema memang menjadi aspek yang memengaruhi semua prediksi.
Faktanya Persik mampu mendapatkan satu angka menyusul hasil 2-2 di Stadion Gajayana. Gol Faris Aditama di penghujung laga menyuguhkan drama di laga tersebut. Tambahan satu angka membuat Persik memperlebar jarak dengan Persita Tangerang menjadi tiga poin. Ini sangat berharga mengingat Persik menang head to head atas Persita yang dilibas 3-1 di pertandingan dua pekan sebelumnya di Kediri.
Kecuali Persebaya Surabaya dan Arema Cronus yang sudah mantap di posisi empat besar, tim ISL Jawa Timur lainnya berjuang dengan misi berbeda. Persela Lamongan akhirnya memastikan satu tiket ke babak delapan besar.
Sedangkan Persik Kediri dan Persegres Gresik United juga sukses menghindari degradasi musim ini. Hanya Persepam Madura United yang bernasib sial dan akhirnya terjatuh di menit-menit akhir putaran dua dan harus bermain di Divisi Utama.
Uniknya, nasib tim-tim tersebut ditentukan hasil satu-dua pertandingan yang menjadi penentu nasib mereka. Paling krusial adalah laga Persepam Madura United menjamu Persipura Jayapura di Gelora Bangkalan. Laga hidup-mati yang berakhir dengan 'kematian' tuan rumah.
Bahkan satu angka sungguh sangat berharga di posisi genting dengan minimnya kesenjangan poin di klasemen. Persela Lamongan harus bersaing dengan PSM Makassar dan Persiba Balikpapan dan memiliki poin sama hingga matchday ke-18.
Persepam Madura United juga memiliki poin sama persis di akhir putaran dua dan harus kalah head to head. Berdasar analisa media ini, ada sejumlah laga yang sangat krusial alias penentuan bagi tim ISL Jawa Timur.
Persela Lamongan vs Persipura Jayapura
Pertandingan ini menjadi laga terpenting bagi Persela Lamongan dalam misi menembus empat besar klasemen wilayah timur. Ketika memiliki poin sama dengan PSM dan Persiba, anak-anak Lamongan secara heroik mengalahkan juara bertahan Persipura Jayapura di Stadion Surajaya 2-0.
Tambahan tiga angka kemudian memberi celah poin karena PSM dan Persiba gagal meraih hasil maksimal di laga away. Hasil ini sekaligus mengangkat posisi Laskar Joko Tingkir kembali ke peringkat empat dan tetap bertahan hingga akhir putaran dua, walau di laga penutup dikalahkan Perseru Serui 1-3.
Persegres GU vs Sriwijaya FC dan Persita Tangerang
Tak pernah menang secara beruntun sepanjang musim, Persegres tiba-tiba menghabisi Sriwijaya dan Persita secara berurutan di Stadion Petrokimia. Tambahan enam poin langsung menghindarkan Persegres dari situasi kritis di klasemen wilayah barat. Laskar Joko Samudro langsung melangkahi posisi Persita Tangerang dan Persik Kediri.
Menang head to head lawan Persita, membuat Persegres sudah mapan hingga matchday ke-19. Apalagi ketika Persita dikalahkan Persib Bandung dan dipastikan terdegradasi bersama Persijap Jepara. Tak berlebihan jika kemenangan lawan Sriwijaya FC dan Persita menjadi momen terbaik Persegres sepanjang musim.
Persepam vs Persipura Jayapura
Pertandingan terakhir Persepam ibaratnya laga 'pencabut nyawa'. Hanya butuh satu angka untuk menghindari degradasi, tim kebanggaan Madura ini tak sanggup mewujudkannya. Persepam harus bekerja lebih keras karena pada saat yang sama Perseru Serui unggul telak 1-3 atas Persela Lamongan. Tapi karena keteledoran di menit akhir, Robertino Pugliara mematahkan hati Sape Kerap dengan sepakannya. Sebenarnya nasib Persepam ditentukan buruknya semua laga selama Agustus-September. Namun laga lawan Persipura tetap menjadi laga penentu nasib.
Persik Kediri vs Arema Cronus
Harus melakoni laga home di rumah lawan, peluang Persik Kediri sangat berat untuk mendapat angka. Selain faktor venue, perbedaan kualitas dengan Arema memang menjadi aspek yang memengaruhi semua prediksi.
Faktanya Persik mampu mendapatkan satu angka menyusul hasil 2-2 di Stadion Gajayana. Gol Faris Aditama di penghujung laga menyuguhkan drama di laga tersebut. Tambahan satu angka membuat Persik memperlebar jarak dengan Persita Tangerang menjadi tiga poin. Ini sangat berharga mengingat Persik menang head to head atas Persita yang dilibas 3-1 di pertandingan dua pekan sebelumnya di Kediri.
(aww)