Transfer Murah Meriah ISL Musim Ini

Rabu, 10 September 2014 - 14:07 WIB
Transfer Murah Meriah...
Transfer Murah Meriah ISL Musim Ini
A A A
SURABAYA - Prestasi sebuah tim adalah hasil kerja kolektif selama semusim, bukan sepak terjang perorangan di lapangan. Tapi di sepak bola, seorang pemain bisa menjadi unit tunggal yang bisa berperan besar pada nasib sebuah tim.
Sehingga proses transfer alias mendatangkan pemain adalah keputusan penting yang diambil pelatih. Di Jawa Timur, sejumlah transfer besar telah memperlihatkan hasilnya hingga tuntas putaran dua. Ada sejumlah transfer besar yang menghiasi mengubah performa tim Indonesia Super League (ISL) musim ini.

Lihat saja bagaimana Emannuel ''Pacho'' Kenmogne sangat buas di Persebaya Surabaya, sedangkan di Arema Cronus ada Gustavo Lopez, Ahmad Bustomi, dan Samsul Arif. Mereka masuk dalam kategori transfer besar dengan nilai kontrak yang jelas tidak murah.

Harga pun telah dibayar lunas dengan performa, walau masih perlu dibuktikan di babak delapan
besar nanti. Selain transfer dengan nilai besar, tak sedikit transfer murah meriah yakni perekrutan yang tidak mahal tapi bermakna bagi tim.

Ini mayoritas dilakukan tim yang tidak begitu kuat secara finansial. Walau nilai kontrak tidak mahal, tapi ada beberapa pemain yang menjadi kekuatan vital bagi timnya. Bahkan mungkin mengubah wajah tim secara signifikan. Siapa mereka?

Ngon Mamoun (Persik Kediri)
Atmosfer di Kediri tampaknya sangat cocok untuk pemilik nama lengkap Guy Bertrand Ngon Mamoun. Datang mengikuti seleksi di akhir putaran pertama ISL, dia nyaris tidak dipakai Persik Kediri. Asisten Pelatih Musikan sempat memberi warning bakal membuangnnya jika tak bermain dengan grafik terbaik. Itu direspons dengan positif oleh pemain asal Kamerun.

Ngon Mamoun kemudian menjadi pemain paling mencolok sepanjang putaran dua. Selalu mencetak gol di Stadion Brawijaya, dia total mengoleksi delapan gol bersama Macan Putih. Beberapa golnya sangat penting, salah satunya saat menghadapi Arema Cronus. Selain memiliki ketenangan, tendangan keras, Ngon adalah eksekutor pinalti dengan rasio 100%.

Serdjan Lopicic (Persela Lamongan)
Pemain asal Montenegro berusia 30 tahun ini bukan pemain mahal. Dia sebelumnya hanya bermain untuk Persebaya saat masih di Divisi Utama. Setelah tak terpakai di Surabaya, Lopicic mendapat kesempatan berkarir di Lamongan. Ternyata berjodoh. Lopicic bisa menggantikan peran gelandang Gustavo Lopez yang pilih hengkang ke Arema Cronus.

Secara kualitas mungkin dia masih di bawah Gustavo. Namun performanya di lini tengah tak perlu diragukan. Sebagai pengatur serangan, dia juga tajam di depan gawang dengan torehan enam gol. Layak ditunggu apakah dia bakal memberi penampilan lebih hebat setelah memberi kontribusi signifikan dengan membawa Persela ke babak delapan besar.

Aji Saka (Persegres Gresik United)
Sepak terjang kiper muda ini mungkin tak banyak diperhatikan orang. Walau begitu, dia memiliki andil besar dalam menyelamatkan Persegres dari jeratan degradasi. Tampil di tujuh laga terakhir Laskar Joko Samudro, Aji Saka mencatat empat kali clean sheet.

Dia bahkan langsung dipercaya sebagai kiper utama walau di Stadion Petrokimia sudah ada dua kiper senior Hery Prasetya dan Sukasto Efendi. Penampilan cemerlang Aji pertama terlihat saat Persegres menahan Arema Cronus 0-0 di Gresik. Aksi cemerlangnya membuat pelatih Alfredo Vera menjadi pilihan utama hingga akhir putaran dua.

Silvio Escobar (Persepam Madura United)
Persepam memang harus terdegradasi musim ini. Tapi kiprah striker Silvio Escobar tak bisa dipandang sebelah mata. Masih bisa mencetak delapan gol dalam situasi tim yang tak konsisten jelas bukan perkara mudah. Apalagi dia menanggung beban sebagai pencetak gol utama Sape Kerap sejak Zaenal Arif mengalami cedera parah dan absen hampir semusim penuh.

Arif Ariyanto (Persela Lamongan)
Gaya permainan pelatih Eduard Tjong lebih mengeksplorasi kekuatan sayap. Persela beruntung mendapatkan pemain seperti Arif Ariyanto, yang pernah berkostum Persebaya 1927 dan Arema Indonesia.

Bukan pemain istimewa, tapi sangat efektif mengisi pos di sirip kiri Laskar Joko Tingkir. Mobilitasnya berimbang dengan stok lawas Persela Zaenal Arifin yang beroperasi di sisi seberang. Empat gol serta assist-nya menjadikan pemain kelahiran Sidoarjo 29 tahun silam ini menjadi elemen penting di Stadion Surajaya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1242 seconds (0.1#10.140)