Arema Klaim Unggulan Bukan Jaminan
A
A
A
MALANG - Pembagian grup babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) diacak berdasar peringkat di klasemen wilayah barat dan timur. Walau mengacu pada perolehan poin, pada fase ini dianggap tidak ada tim unggulan.
Arema Cronus misalnya, tidak menganggap dirinya sebagai tim unggulan walau menjadi juara wilayah barat ISL. Tim yang mengakhiri putaran kedua sebagai pemimpin klasemen, bakal bersua Semen Padang, Persipura Jayapura, dan Persela Lamongan.
Kendati memiliki poin tertinggi di antara kontestan lainnya dalam satu grup, bukan berarti Singo Edan memiliki peluang lebih besar ke semifinal. "Kami optimistis (ke semifinal), tapi bukan berarti mudah," sebut Suharno, pelatih Arema Cronus.
"Menurut saya tidak ada unggulan atau tim lemah di babak delapan besar. Semuanya memiliki peluang sama karena tiap kontestan punya kelebihan masing-masing. Selain itu dalam satu grup ada lawan yang belum pernah kami hadapi," urai dia.
Dia menunjuk Persipura Jayapura dan Persela Lamongan yang datang dari wilayah timur dan tak bertemu Arema di putaran pertama dan kedua silam. Suharno menyebut mereka adalah kekuatan yang belum dikenal dan berpotensi menyulitkan.
"Contohnya Persela, bukan berarti mereka kekuatan lemah walau secara poin terendah dibanding Arema, Persipura dan Semen Padang. Saya yakin semua akan memainkan sepak bola terbaik dan semua bisa terjadi di delapan besar nanti," lanjutnya.
Pelatih bertubuh subur ini percaya tim dengan persiapan optimal sepanjang September ini akan mendapat keuntungan di delapan besar. Dia pun mulai menyiapkan porsi taktik dan fisik pekan ini, yang akan dilanjut dengan program uji coba.
Sikap sama ditunjukkan Pelatih Persebaya Surabaya Rahmad Darmawan. Membawa timnya berpredikat sebagai pemimpin klasemen hingga akhir putaran dua, dia tidak melihat ada satu atau dua tim yang akan melenggang ke semifinal dengan gampang.
"Sangat sulit kalau bicara siapa unggulan yang akan lolos dari masing-masing grup. Secara motivasi, teknik dan aspek lainnya, semua tim dalam level yang sama. Kami sendiri tidak bisa memandang enteng lawan lainnya walau memiliki poin tertinggi di grup," terang Rahmad Darmawan.
Arema Cronus dan Persebaya menjadi dua tim yang dominan sepanjang fase putaran. Dua tim asal Jawa Timur, sama-sama mengakhiri putaran dua sebagai pemimpin klasemen. Kendati begitu, keduanya belum berani berkoar soal babak delapan besar.
Arema Cronus misalnya, tidak menganggap dirinya sebagai tim unggulan walau menjadi juara wilayah barat ISL. Tim yang mengakhiri putaran kedua sebagai pemimpin klasemen, bakal bersua Semen Padang, Persipura Jayapura, dan Persela Lamongan.
Kendati memiliki poin tertinggi di antara kontestan lainnya dalam satu grup, bukan berarti Singo Edan memiliki peluang lebih besar ke semifinal. "Kami optimistis (ke semifinal), tapi bukan berarti mudah," sebut Suharno, pelatih Arema Cronus.
"Menurut saya tidak ada unggulan atau tim lemah di babak delapan besar. Semuanya memiliki peluang sama karena tiap kontestan punya kelebihan masing-masing. Selain itu dalam satu grup ada lawan yang belum pernah kami hadapi," urai dia.
Dia menunjuk Persipura Jayapura dan Persela Lamongan yang datang dari wilayah timur dan tak bertemu Arema di putaran pertama dan kedua silam. Suharno menyebut mereka adalah kekuatan yang belum dikenal dan berpotensi menyulitkan.
"Contohnya Persela, bukan berarti mereka kekuatan lemah walau secara poin terendah dibanding Arema, Persipura dan Semen Padang. Saya yakin semua akan memainkan sepak bola terbaik dan semua bisa terjadi di delapan besar nanti," lanjutnya.
Pelatih bertubuh subur ini percaya tim dengan persiapan optimal sepanjang September ini akan mendapat keuntungan di delapan besar. Dia pun mulai menyiapkan porsi taktik dan fisik pekan ini, yang akan dilanjut dengan program uji coba.
Sikap sama ditunjukkan Pelatih Persebaya Surabaya Rahmad Darmawan. Membawa timnya berpredikat sebagai pemimpin klasemen hingga akhir putaran dua, dia tidak melihat ada satu atau dua tim yang akan melenggang ke semifinal dengan gampang.
"Sangat sulit kalau bicara siapa unggulan yang akan lolos dari masing-masing grup. Secara motivasi, teknik dan aspek lainnya, semua tim dalam level yang sama. Kami sendiri tidak bisa memandang enteng lawan lainnya walau memiliki poin tertinggi di grup," terang Rahmad Darmawan.
Arema Cronus dan Persebaya menjadi dua tim yang dominan sepanjang fase putaran. Dua tim asal Jawa Timur, sama-sama mengakhiri putaran dua sebagai pemimpin klasemen. Kendati begitu, keduanya belum berani berkoar soal babak delapan besar.
(aww)