Defisit Gol Persela Jadi Ganjalan
A
A
A
LAMONGAN - Persela Lamongan tampaknya menjadi tim yang paling bekerja keras jelang delapan besar. Satu sisi yang mengkhawatirkan dari tim ini adalah defisit gol. Persela adalah satu-satunya kontestan yang timpang dalam perbedaan gol.
Ketika tujuh tim delapan besar lainnya mencatat surplus gol, Persela justru sebaliknya. Sepanjang putaran pertama dan kedua silam, Laskar Joko Tingkir menabung 28 gol tapi kecolongan 33 gol. Dengan demikian ada defisit lima gol.
Angka tersebut menjadi salah satu objek pembenahan pelatih di rehat kompetisi kali ini. Langkah yang ditempuh adalah memperbaiki fokus mencetak gol, sekaligus menambal pertahanan. Sebisa mungkin pelatih menghilangkan kelemahan ini.
Khusus lini depan, daya gedor Persela memang masih sangat rendah. Pendulang gol utama Persela adalah striker Addison Alves dan gelandang Serdjan Lopicic masing-masing enam gol. Bijahil Chalwa hanya menyumbang empat gol sejauh ini.
"Saya terus menekankan pentingnya memperbaiki perbedaan gol. Kami mencatat defisit gol karena terjadi penurunan di putaran kedua. Kami agak kesulitan mencetak gol, itu yang menjadi catatan penting kami," ujar Pelatih Persela Eduard Tjong.
Itu salah satu alasan tim biru langit berkeinginan mendapatkan lawan yang sepadan dalam program ujicoba September ini. Edu, sapaan Eduard Tjong, ingin melihat sejauh mana tekad timnya untuk memperbaiki aspek tersebut.
Sementara, kapten sekaligus kiper Khoirul Huda menargetkan tak banyak gol yang menerobos gawangnya. Diakui pemain terloyal di Persela ini, timnya kurang bagus di pertahanan sehingga hanya mencatat satu clean sheet di putaran dua.
"Semoga nantinya kami bermain lebih baik dan saya ingin mencatat clean sheet di babak delapan besar. Semua elemen memang berpengaruh terhadap defisit gol, sehingga perbaikan juga harus mencakup segala lini," sebut Huda.
Satu-satunya clean sheet di putaran dua adalah ketika mengalahkan Persipura Jayapura di Stadion Surajaya. Selain itu gawang Khoirul Huda selalu kebobolan baik di laga kandang maupun tandang.
Ketika tujuh tim delapan besar lainnya mencatat surplus gol, Persela justru sebaliknya. Sepanjang putaran pertama dan kedua silam, Laskar Joko Tingkir menabung 28 gol tapi kecolongan 33 gol. Dengan demikian ada defisit lima gol.
Angka tersebut menjadi salah satu objek pembenahan pelatih di rehat kompetisi kali ini. Langkah yang ditempuh adalah memperbaiki fokus mencetak gol, sekaligus menambal pertahanan. Sebisa mungkin pelatih menghilangkan kelemahan ini.
Khusus lini depan, daya gedor Persela memang masih sangat rendah. Pendulang gol utama Persela adalah striker Addison Alves dan gelandang Serdjan Lopicic masing-masing enam gol. Bijahil Chalwa hanya menyumbang empat gol sejauh ini.
"Saya terus menekankan pentingnya memperbaiki perbedaan gol. Kami mencatat defisit gol karena terjadi penurunan di putaran kedua. Kami agak kesulitan mencetak gol, itu yang menjadi catatan penting kami," ujar Pelatih Persela Eduard Tjong.
Itu salah satu alasan tim biru langit berkeinginan mendapatkan lawan yang sepadan dalam program ujicoba September ini. Edu, sapaan Eduard Tjong, ingin melihat sejauh mana tekad timnya untuk memperbaiki aspek tersebut.
Sementara, kapten sekaligus kiper Khoirul Huda menargetkan tak banyak gol yang menerobos gawangnya. Diakui pemain terloyal di Persela ini, timnya kurang bagus di pertahanan sehingga hanya mencatat satu clean sheet di putaran dua.
"Semoga nantinya kami bermain lebih baik dan saya ingin mencatat clean sheet di babak delapan besar. Semua elemen memang berpengaruh terhadap defisit gol, sehingga perbaikan juga harus mencakup segala lini," sebut Huda.
Satu-satunya clean sheet di putaran dua adalah ketika mengalahkan Persipura Jayapura di Stadion Surajaya. Selain itu gawang Khoirul Huda selalu kebobolan baik di laga kandang maupun tandang.
(wbs)