Sape Kerap Mustahil Selamat Degradasi
A
A
A
MADURA - Ikhtiar Sape Kerap --julukan Persepam Madura United--menghindari degradasi dengan melayangkan protes ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mustahil selamat. Hingga kini belum ada kabar sama sekali terkait protes terhadap pemakaian pemain ilegal Perseru Serui tersebut.
Kendati masih menunggu keputusan protes tersebut, manajemen Persepam sudah mulai frustrasi. Keyakinan sebelumnya bahwa Komdis akan memproses sekaligus berpihak pada Persepam, sedikit demi sedikit mulai luntur. Pesimisme ini juga mengacu pada sikap PT. Liga Indonesia.
Sebelumnya CEO PT. Liga Indonesia Joko Driono mengatakan bahwa protes apa pun tak akan memengaruhi klasemen akhir putaran dua Indonesia Super League (ISL) lalu. Dari situ sebenarnya sudah menjadi sinyal bagi Sape Kerap bahwa protes demi selamat dari degradasi tampaknya bakal sia-sia.
"Jujur saja kami mulai frustrasi dengan belum ada kejelasan dari Komdis. Kelihatannya harapan dari protes tersebut semakin menipis. Manajemen masih berharap ada hasil bagus (dari Komdis), tapi tidak ada tanda positif,"ujar salah satu sosok di manajemen Persepam, Rabu (1/10).
Sosok yang enggan disebutkan namanya ini juga mengingatkan peluang Persepam bertahan di ISL sangat kecil. Hanya mengharapkan hasil sebuah protes tentunya bakal sangat sulit, karena protes tersebut belum tentu bisa mengubah klasemen akhir fase wilayah.
"Sebenarnya harapan itu sudah habis saat Joko Driono mengatakan protes apa pun tak akan mengubah klasemen. Tapi kami tidak boleh putus asa dan tak mau mengecewakan suporter, karena itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan Persepam dari degradasi," tambah dia.
Belum adanya kabar dari protes yang dilayangan pertengahan September lalu dikhawatirkan bakal berimplikasi pada keutuhan tim. Jika Komdis memang tak memproses kasus yang dituduhkan ke Perserui alias Persepam resmi degradasi, maka dipastikan bakal terjadi eksodus pemain.
Apalagi Manajer Persepam Achsanul Qosasi jauh hari sudah berencana mundur dan mengembalikan Persepam ke Pemkab Pamekasan. Jika memang begitu skenarionya, maka tim loreng ini kemungkinan besar bakal kolaps karena tak lagi dikelola PT Pojur Madura United.
Sayang, hingga berita ditulis Achsanul belum bisa dihubungi soal masa depannya di Persepam. Pria ini dikenal sangat dekat dengan semua pemain Persepam dan itu sudah cukup menjadi alasan kenapa keutuhan tim dalam ancaman besar jika Achsanul positif mundur.
Kendati masih menunggu keputusan protes tersebut, manajemen Persepam sudah mulai frustrasi. Keyakinan sebelumnya bahwa Komdis akan memproses sekaligus berpihak pada Persepam, sedikit demi sedikit mulai luntur. Pesimisme ini juga mengacu pada sikap PT. Liga Indonesia.
Sebelumnya CEO PT. Liga Indonesia Joko Driono mengatakan bahwa protes apa pun tak akan memengaruhi klasemen akhir putaran dua Indonesia Super League (ISL) lalu. Dari situ sebenarnya sudah menjadi sinyal bagi Sape Kerap bahwa protes demi selamat dari degradasi tampaknya bakal sia-sia.
"Jujur saja kami mulai frustrasi dengan belum ada kejelasan dari Komdis. Kelihatannya harapan dari protes tersebut semakin menipis. Manajemen masih berharap ada hasil bagus (dari Komdis), tapi tidak ada tanda positif,"ujar salah satu sosok di manajemen Persepam, Rabu (1/10).
Sosok yang enggan disebutkan namanya ini juga mengingatkan peluang Persepam bertahan di ISL sangat kecil. Hanya mengharapkan hasil sebuah protes tentunya bakal sangat sulit, karena protes tersebut belum tentu bisa mengubah klasemen akhir fase wilayah.
"Sebenarnya harapan itu sudah habis saat Joko Driono mengatakan protes apa pun tak akan mengubah klasemen. Tapi kami tidak boleh putus asa dan tak mau mengecewakan suporter, karena itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan Persepam dari degradasi," tambah dia.
Belum adanya kabar dari protes yang dilayangan pertengahan September lalu dikhawatirkan bakal berimplikasi pada keutuhan tim. Jika Komdis memang tak memproses kasus yang dituduhkan ke Perserui alias Persepam resmi degradasi, maka dipastikan bakal terjadi eksodus pemain.
Apalagi Manajer Persepam Achsanul Qosasi jauh hari sudah berencana mundur dan mengembalikan Persepam ke Pemkab Pamekasan. Jika memang begitu skenarionya, maka tim loreng ini kemungkinan besar bakal kolaps karena tak lagi dikelola PT Pojur Madura United.
Sayang, hingga berita ditulis Achsanul belum bisa dihubungi soal masa depannya di Persepam. Pria ini dikenal sangat dekat dengan semua pemain Persepam dan itu sudah cukup menjadi alasan kenapa keutuhan tim dalam ancaman besar jika Achsanul positif mundur.
(aww)