Bendol Banyak PR di Sriwijaya FC
Jum'at, 03 Oktober 2014 - 09:19 WIB
Bendol Banyak PR di Sriwijaya FC
A
A
A
PALEMBANG - Setelah didaulat menjadi nahkoda Sriwijaya FC, Benny Dolly memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi. Salah satunya mengembalikan performa tim agar bisa bersaing dipapan atas dan merebut mahkota juara Indonesia Super League (ISL), terutama saat berlaga didepan publik sendiri.
Musim kompetisi 2014 menjadi perjalanan terburuk bagi Laskar Wong Kito, dari 20 pertandingan yang dijalani, Asri Akbar dkk hanya mampu meraih enam kemenangan, lima kekalahan dan sembilan kali kekalahan.
Kondisi ini membuat SFC ditinggalkan pendukungnya, suporter menjadi enggan untuk datang langsung ke Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dan menonton pertandingan karena kecewa melihat kualitas permainan tim yang terus menurun.
Beruntung ISL musim ini menggunakan sistem dua wilayah, sehingga SFC masih bisa finish diurutan enam. Bayangkan apabila kompetisi memakai pola satu wilayah, dengan hanya meraih enam kali kemenangan, tim kebangaan masyarakat Sumatera Selatan ini dipastikan menjadi penghuni papan bawah dan zona degradasi.
Berkaca pada statistik tersebut, perbaikan dilini depan dan belakang akan menjadi prioritas pembenahan yang harus dilakukan oleh Bendol, panggilan akrab Benny Dollo, untuk menghadapi ketatnya persaingan kompetisi musim 2015 mendatang.
Manajer SFC, Robert Heri mengungkapkan, setelah melakukan pembicaraan dengan Bendol terkait perombakan yang akan dilakukannya terhadap tim, tahap awal fokus utama terletak pada lini belakang dan depan. Karena kedua sektor inilah yang menjadi bagian terlemah tim.
“Ya, dari hasil evaluasi yang kita lakukan, lini belakang dan depan menjadi prioritas utama untuk dibenahi. Sementara kinerja lini tengah sudah cukup baik dan hanya perlu dipoles lagi agar lebih maksimal,”ungkapnya.
Memang tidak bisa dipungkiri, keroposnya barisan pertahanan SFC membuat lawan tidak gentar dan bisa dengan mudah mengancam pertahanan tim peraih gelar double winner edisi 2007 ini. Bukan hanya dilaga tandang, tetapi juga dikandang.
Dari sembilan kali kekalahan yang diterima SFC, tiga diantaranya diperoleh didepan pendukung sendiri, sedangkan sisanya dilaga away. Parahnya lagi, lima hasil minor harus dirasakan secara beruntun pada pertandingan di penghujung musim.
Luka inilah yang kini masih membekas dan sulit dihapuskan dari catatan perjalanan SFC selama sepuluh tahun berkiprah dilevel tertinggi sepakbola tanah air. Kondisi ini pula yang membuat harus mengakhiri kompetisi lebih cepat.
Untuk memperbaiki catatan prestasi SFC, maka sangat beralasan jika manajemen klub memiliki ambisi untuk menjadikan tim peraih tiga kali gelar Piala Indonesia ini kembali disegani tim lawan, dengan mendatangkan Bendol agar pemain berkualitas tertarik untuk bergabung.
Asisten Manajer SFC, Muchendi Marzareki menambahkan, untuk tahap awal pihaknya akan mencari pemain untuk memperkuat lini belakang terlebih dulu, setelah itu baru penyerang dan pemain diposisi lainnya. Sejumlah nama pemain bekualitas pun telah masuk dalam radar dan tengah diburu.
"Diantara pemain yang diincar, beberapa diantaranya memang merupakan rekomendasi dari pelatih Bendol,’tambahnya.
Musim kompetisi 2014 menjadi perjalanan terburuk bagi Laskar Wong Kito, dari 20 pertandingan yang dijalani, Asri Akbar dkk hanya mampu meraih enam kemenangan, lima kekalahan dan sembilan kali kekalahan.
Kondisi ini membuat SFC ditinggalkan pendukungnya, suporter menjadi enggan untuk datang langsung ke Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dan menonton pertandingan karena kecewa melihat kualitas permainan tim yang terus menurun.
Beruntung ISL musim ini menggunakan sistem dua wilayah, sehingga SFC masih bisa finish diurutan enam. Bayangkan apabila kompetisi memakai pola satu wilayah, dengan hanya meraih enam kali kemenangan, tim kebangaan masyarakat Sumatera Selatan ini dipastikan menjadi penghuni papan bawah dan zona degradasi.
Berkaca pada statistik tersebut, perbaikan dilini depan dan belakang akan menjadi prioritas pembenahan yang harus dilakukan oleh Bendol, panggilan akrab Benny Dollo, untuk menghadapi ketatnya persaingan kompetisi musim 2015 mendatang.
Manajer SFC, Robert Heri mengungkapkan, setelah melakukan pembicaraan dengan Bendol terkait perombakan yang akan dilakukannya terhadap tim, tahap awal fokus utama terletak pada lini belakang dan depan. Karena kedua sektor inilah yang menjadi bagian terlemah tim.
“Ya, dari hasil evaluasi yang kita lakukan, lini belakang dan depan menjadi prioritas utama untuk dibenahi. Sementara kinerja lini tengah sudah cukup baik dan hanya perlu dipoles lagi agar lebih maksimal,”ungkapnya.
Memang tidak bisa dipungkiri, keroposnya barisan pertahanan SFC membuat lawan tidak gentar dan bisa dengan mudah mengancam pertahanan tim peraih gelar double winner edisi 2007 ini. Bukan hanya dilaga tandang, tetapi juga dikandang.
Dari sembilan kali kekalahan yang diterima SFC, tiga diantaranya diperoleh didepan pendukung sendiri, sedangkan sisanya dilaga away. Parahnya lagi, lima hasil minor harus dirasakan secara beruntun pada pertandingan di penghujung musim.
Luka inilah yang kini masih membekas dan sulit dihapuskan dari catatan perjalanan SFC selama sepuluh tahun berkiprah dilevel tertinggi sepakbola tanah air. Kondisi ini pula yang membuat harus mengakhiri kompetisi lebih cepat.
Untuk memperbaiki catatan prestasi SFC, maka sangat beralasan jika manajemen klub memiliki ambisi untuk menjadikan tim peraih tiga kali gelar Piala Indonesia ini kembali disegani tim lawan, dengan mendatangkan Bendol agar pemain berkualitas tertarik untuk bergabung.
Asisten Manajer SFC, Muchendi Marzareki menambahkan, untuk tahap awal pihaknya akan mencari pemain untuk memperkuat lini belakang terlebih dulu, setelah itu baru penyerang dan pemain diposisi lainnya. Sejumlah nama pemain bekualitas pun telah masuk dalam radar dan tengah diburu.
"Diantara pemain yang diincar, beberapa diantaranya memang merupakan rekomendasi dari pelatih Bendol,’tambahnya.
(wbs)
