UEFA Desak FIFA Terbuka Soal Korupsi Piala Dunia
A
A
A
ZURICH - Indikasi korupsi dalam pemilihan Qatar sebagai tuan rumah untuk Piala Dunia 2022 oleh FIFA tak akan menemukan titik temu. Pasalnya FIFA tak mau terbuka soal laporan soal proses penawaran Piala Dunia 2018 dan 2022.
Presiden UEFA, Michel Platini, menginginkan FIFA menerbitkan laporan tentang dugaan korupsi terkait Piala Dunia. Sebelumnya Presiden FIFA, Sepp Blatter, menolak seruan untuk menerbitkan laporan yang disusun oleh penasehat hukum Amerika Serikat, Michael Garcia.
"Saya tidak punya masalah jika temuan dan rekomendasinya diterbitkan ke khalayak umum," jelas Platini seperti dilansir BBCsport.
Platini menambahkan sepanjang kode etik FIFA tentang penyelidikan yang sedang berlangsung dihormati, maka dia mendukung penerbitan laporan itu.
John Whittingdale, ketua Commons budaya, media dan olahraga komite Inggris, mengatakan: " FIFA tidak akan melakukan penyelidikan yang layak. Tetapi jika laporan itu akan dimakamkan sehingga Bahwa kita tidak tahu apa kesimpulannya,' tutur Jhon.
Ketua FA Greg Dyke mengatakan FIFA tak akan serius melakukan penyelidikan soal Piala Dunia 2018 mengingat saat ini Rusia tengah berkonflik dengan Ukraina.
Sesuai agenda Garcia akan mengumumkan hasil penyelidikannya pada September mendatang. "Garcia menunjukkan telah terjadi tindakan korupsi, semuanya harus dipertimbangkan kembali," kata Dyke s
Selain persoalan dugaan skandal korupsi, jika akhirnya memang diputuskan Qatar tetap menjadi tuan rumah, Dyke mengusulkan pelaksanaan tidak dilakukan pada Juni dan Juli. Pasalnya, di bulan itu cuaca sangat panas. Ia menyarankan agar dipindahkan ke November atau Desember.
Presiden UEFA, Michel Platini, menginginkan FIFA menerbitkan laporan tentang dugaan korupsi terkait Piala Dunia. Sebelumnya Presiden FIFA, Sepp Blatter, menolak seruan untuk menerbitkan laporan yang disusun oleh penasehat hukum Amerika Serikat, Michael Garcia.
"Saya tidak punya masalah jika temuan dan rekomendasinya diterbitkan ke khalayak umum," jelas Platini seperti dilansir BBCsport.
Platini menambahkan sepanjang kode etik FIFA tentang penyelidikan yang sedang berlangsung dihormati, maka dia mendukung penerbitan laporan itu.
John Whittingdale, ketua Commons budaya, media dan olahraga komite Inggris, mengatakan: " FIFA tidak akan melakukan penyelidikan yang layak. Tetapi jika laporan itu akan dimakamkan sehingga Bahwa kita tidak tahu apa kesimpulannya,' tutur Jhon.
Ketua FA Greg Dyke mengatakan FIFA tak akan serius melakukan penyelidikan soal Piala Dunia 2018 mengingat saat ini Rusia tengah berkonflik dengan Ukraina.
Sesuai agenda Garcia akan mengumumkan hasil penyelidikannya pada September mendatang. "Garcia menunjukkan telah terjadi tindakan korupsi, semuanya harus dipertimbangkan kembali," kata Dyke s
Selain persoalan dugaan skandal korupsi, jika akhirnya memang diputuskan Qatar tetap menjadi tuan rumah, Dyke mengusulkan pelaksanaan tidak dilakukan pada Juni dan Juli. Pasalnya, di bulan itu cuaca sangat panas. Ia menyarankan agar dipindahkan ke November atau Desember.
(wbs)