Ada Duit Bisa Menang
A
A
A
MAKASSAR - Sejumlah pihak meminta kepada manajemen PSM untuk segera merampukan gaji para pemain, pasalanya persoalan ini terus menghambat menghambat persiapan skuad Juku Eja dikompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Sejumlah persiapan skuad Juku Eja yang terhambat, seperti penentuan arsitek untuk Pasukan Ramang, selain itu pembelian pemain untuk menambah daya gedor tim tertua dikompetisi tertinggi musim depan juga terbengkalai. Padahal, tim lain sudah melakukan sejumlah persiapan penting.
Untuk saat ini, tim kepelatihan sudah mengantongi sejumlah nama pemain bidikan untuk PSM pada musim depan. Namun, belum bisa melakukan apa-apa karena belum ada intruksi dari manajemen PSM, pasalnya saat ini gaji para pemain baru 50 persen dari sebulan gaji yang dibayarkan.
Mantan Pemain PSM Tony Ho mengatakan, memang seharusnya seluruh persoalan Internal tim harus selesai sebelum melakukan persiapan. "Memang harus selesain dulu itu, supaya bisa merekrut pemain dimusim depan," kata dia saat dikonfirmasi.
Tony yang juga mantan Pelatih skuad Juku Eja ini mengatakan, persoalan siapa pemain yang mau direkrut itu gampang, asalkan dana yang disediakan manajemen ada. "Ini sebagai pembanding saja, tahun lalu Arema saya dengar info mereka habiskan dana 40 M, mereka cuma sampai runner-up saja," kata dia.
Ditahun ini, pasti mereka menggelontorkan dana yang lebih banyak lagi ketimbang musim lalu, dan skuadnya masih berkomeptisi di babak delapan besar. "Pertanyaannya kalau PSM dananya sanggup berapa untuk musim depan," ujarnya.
Untuk itu, kalau persoalan seperti ini belum bisa diselesaikan akan susah pada musim mendatang. Apalagi persaingan tentu akan sangat ketat, karena bakal menjadi satu wilayah. "Kalau finansial susah jangan ambisi mau juara," tutupnya.
Sementara itu, Jenderal Lapangan The Macman Andi Syam Paswah mengatakan, persoalan ini sudah menjadi kekhawatiran para suporter sebelumnya karena hal ini berlangsung terus menerus. "Ini selalu terulang tiap tahun," kata dia.
Dirinya mengatakan, mungkin saja manajemen sudah berusaha untuk menunaikan kewajibannya dan memberikan gaji untuk para pemain. "Namun sedapat mungkin perlu disegerakan agar tidak mengganggu persiapan tim nantinya," ungkapnya.
Sejumlah persiapan skuad Juku Eja yang terhambat, seperti penentuan arsitek untuk Pasukan Ramang, selain itu pembelian pemain untuk menambah daya gedor tim tertua dikompetisi tertinggi musim depan juga terbengkalai. Padahal, tim lain sudah melakukan sejumlah persiapan penting.
Untuk saat ini, tim kepelatihan sudah mengantongi sejumlah nama pemain bidikan untuk PSM pada musim depan. Namun, belum bisa melakukan apa-apa karena belum ada intruksi dari manajemen PSM, pasalnya saat ini gaji para pemain baru 50 persen dari sebulan gaji yang dibayarkan.
Mantan Pemain PSM Tony Ho mengatakan, memang seharusnya seluruh persoalan Internal tim harus selesai sebelum melakukan persiapan. "Memang harus selesain dulu itu, supaya bisa merekrut pemain dimusim depan," kata dia saat dikonfirmasi.
Tony yang juga mantan Pelatih skuad Juku Eja ini mengatakan, persoalan siapa pemain yang mau direkrut itu gampang, asalkan dana yang disediakan manajemen ada. "Ini sebagai pembanding saja, tahun lalu Arema saya dengar info mereka habiskan dana 40 M, mereka cuma sampai runner-up saja," kata dia.
Ditahun ini, pasti mereka menggelontorkan dana yang lebih banyak lagi ketimbang musim lalu, dan skuadnya masih berkomeptisi di babak delapan besar. "Pertanyaannya kalau PSM dananya sanggup berapa untuk musim depan," ujarnya.
Untuk itu, kalau persoalan seperti ini belum bisa diselesaikan akan susah pada musim mendatang. Apalagi persaingan tentu akan sangat ketat, karena bakal menjadi satu wilayah. "Kalau finansial susah jangan ambisi mau juara," tutupnya.
Sementara itu, Jenderal Lapangan The Macman Andi Syam Paswah mengatakan, persoalan ini sudah menjadi kekhawatiran para suporter sebelumnya karena hal ini berlangsung terus menerus. "Ini selalu terulang tiap tahun," kata dia.
Dirinya mengatakan, mungkin saja manajemen sudah berusaha untuk menunaikan kewajibannya dan memberikan gaji untuk para pemain. "Namun sedapat mungkin perlu disegerakan agar tidak mengganggu persiapan tim nantinya," ungkapnya.
(wbs)