Bendol Terapkan Aturan Tegas
A
A
A
PALEMBANG - Sebagai pelatih berkararter keras dan mengutamakan kedisiplinan, Benny Dollo atau yang akrab disapa Bendol. memastikan bakal menerapkan aturan tegas terhadap skuat Sriwijaya FC (SFC). Bendol akan menerapkan aturan tegas ini kepada semua pemain lokal maupun asing, agar mereka selalu menjaga prilaku di dalam dan luar lapangan.
Dengan cara ini, dia berharap performa tim bisa tetap terjaga dan stabil sehingga dirinya bisa merealisasikan ambisi manajemen klub mengembalikan nama besar Laskar Wong Kito di kancah sepakbola nasional.
Namun Bendol sebelum menerapkannya kepada pemain dia akan terlebih dulu melakukan konsultasi dengan manajemen klub. Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahfahaman disaat dirinya mengambil sikap tegas terhadap pemain.
“Yang pasti, aturan itu harus dituangkan dalam isi kontrak. Sehingga setiap pelanggaran bisa diberlakukan sangsi sesuai yang tertera dan telah disepakati bersama oleh pemain, pelatih dan manajemen SFC,”terangnya, Rabu (9/10).
Arsitek asal Manado ini tidak menampik, di setiap klub tempatnya melatih dirinya selalu menerapkan aturan ketat terhadap anak asuhnya. Karena dia sangat sadar, apapun yang terjadi dengan tim terutama terkait hasil buruk disebuah pertandingan, pelatih menjadi sosok paling bertanggungjawab.
Dari informasi yang diperoleh Koran Sindo Palembang, saat melatih di Persija Jakarta sebelumnya, Bendol juga menerapkan sejumlah aturan ketat dan punishment kepada pemain. Mulai dari sanksi ringan hingga berat maupun denda berupa uang tunai.
Hasilnya, tim berjuluk Macan Kemayoran itu berhasil finish di urutan lima klasemen akhir wilayah barat atau satu tingkat diatas SFC, meskipun banyak bermaterikan pemain muda. Kesuksesan itu tidak terlepas dari penerapan disiplin tinggi terhadap pemain.
Sikap tegas Bendol memang sangat dibutuhkan di SFC agar indisipliner pemain dapat di minimalisir. Dengan pemberlakuan aturan ketat dan sangsi, akan membuat efek jera bagi pemain yang kurang disiplin.
Karena sebagai contoh nyata musim lalu, SFC dirugikan akibat ulah Frank Oliver Ogfiang yang diduga telah melakukan kebohongan dengan berpura-pura cedera. Sehingga pemain asing asal Kamerun itu tidak ikut latihan dan menolak diturunkan dalam pertandingan melawan Persijap dan Arema Cronus.Padahal dari hasil pemeriksaan dokter dan terapis tim, kondisi Ongfiang sangat sehat serta fit.
Bukan hanya Ongfiang, jajaran pelatih dan manajemen klub Laskar Wong Kito juga pernah dikecewakan dengan sikap legiun asing lainnya yakni Lancine Kone, yang berpura-pura cedera disaat tim akan menggelar pemusatan latihan di Tanjung Enim, saat persiapan menghadapi putaran kedua ISL. Kebohongan eks punggawa Persisam Samarinda itu akhirnya terbongkar dengan sendirinya, saat dirinya mengunggah foto tengah berada disalah satu Mall di Palembang di media sosial.
Sontak kejadian itu langsung membuat pelatih dan manajemen klub marah besar dan akhirnya berbuntut pemberian teguran kepada Kone serta dicabutnya posisi kapten tim dari pemain asal Pantai Gading itu.
“Saya tidak akan pandang bulu, siapapun pemain yang melanggar aturan baik itu lokal maupun asing akan dikenakan sangsi. Bahkan saya tidak segan-segan membangkucadangkan pemain asing apabila dia malas-malasan dalam berlatih dan bermain tidak maksimal saat bertanding,”tegasnya.
Dengan cara ini, dia berharap performa tim bisa tetap terjaga dan stabil sehingga dirinya bisa merealisasikan ambisi manajemen klub mengembalikan nama besar Laskar Wong Kito di kancah sepakbola nasional.
Namun Bendol sebelum menerapkannya kepada pemain dia akan terlebih dulu melakukan konsultasi dengan manajemen klub. Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahfahaman disaat dirinya mengambil sikap tegas terhadap pemain.
“Yang pasti, aturan itu harus dituangkan dalam isi kontrak. Sehingga setiap pelanggaran bisa diberlakukan sangsi sesuai yang tertera dan telah disepakati bersama oleh pemain, pelatih dan manajemen SFC,”terangnya, Rabu (9/10).
Arsitek asal Manado ini tidak menampik, di setiap klub tempatnya melatih dirinya selalu menerapkan aturan ketat terhadap anak asuhnya. Karena dia sangat sadar, apapun yang terjadi dengan tim terutama terkait hasil buruk disebuah pertandingan, pelatih menjadi sosok paling bertanggungjawab.
Dari informasi yang diperoleh Koran Sindo Palembang, saat melatih di Persija Jakarta sebelumnya, Bendol juga menerapkan sejumlah aturan ketat dan punishment kepada pemain. Mulai dari sanksi ringan hingga berat maupun denda berupa uang tunai.
Hasilnya, tim berjuluk Macan Kemayoran itu berhasil finish di urutan lima klasemen akhir wilayah barat atau satu tingkat diatas SFC, meskipun banyak bermaterikan pemain muda. Kesuksesan itu tidak terlepas dari penerapan disiplin tinggi terhadap pemain.
Sikap tegas Bendol memang sangat dibutuhkan di SFC agar indisipliner pemain dapat di minimalisir. Dengan pemberlakuan aturan ketat dan sangsi, akan membuat efek jera bagi pemain yang kurang disiplin.
Karena sebagai contoh nyata musim lalu, SFC dirugikan akibat ulah Frank Oliver Ogfiang yang diduga telah melakukan kebohongan dengan berpura-pura cedera. Sehingga pemain asing asal Kamerun itu tidak ikut latihan dan menolak diturunkan dalam pertandingan melawan Persijap dan Arema Cronus.Padahal dari hasil pemeriksaan dokter dan terapis tim, kondisi Ongfiang sangat sehat serta fit.
Bukan hanya Ongfiang, jajaran pelatih dan manajemen klub Laskar Wong Kito juga pernah dikecewakan dengan sikap legiun asing lainnya yakni Lancine Kone, yang berpura-pura cedera disaat tim akan menggelar pemusatan latihan di Tanjung Enim, saat persiapan menghadapi putaran kedua ISL. Kebohongan eks punggawa Persisam Samarinda itu akhirnya terbongkar dengan sendirinya, saat dirinya mengunggah foto tengah berada disalah satu Mall di Palembang di media sosial.
Sontak kejadian itu langsung membuat pelatih dan manajemen klub marah besar dan akhirnya berbuntut pemberian teguran kepada Kone serta dicabutnya posisi kapten tim dari pemain asal Pantai Gading itu.
“Saya tidak akan pandang bulu, siapapun pemain yang melanggar aturan baik itu lokal maupun asing akan dikenakan sangsi. Bahkan saya tidak segan-segan membangkucadangkan pemain asing apabila dia malas-malasan dalam berlatih dan bermain tidak maksimal saat bertanding,”tegasnya.
(bbk)