Keangkeran Kanjuruhan Tak Ciutkan Nyali Persipura

Jum'at, 10 Oktober 2014 - 14:43 WIB
Keangkeran Kanjuruhan...
Keangkeran Kanjuruhan Tak Ciutkan Nyali Persipura
A A A
MALANG - Persipura Jayapura tampaknya boleh memasuki Stadion Kanjuruhan dengan kepala tegak. Walau baru menderita kekalahan di kandang Semen Padang, tim arahan Jacksen F Tiago memiliki history yang meyakinkan saat datang ke Malang.

Dalam dua musim terakhir saja, Persipura menjadi penguasa di Kanjuruhan karena selalu selalu menang di sana. Pada Indonesia Super League (ISL) 2011-2012 dan 2012-2013, Mutiara Hitam menang dengan skor identik yakni 1-2. Musim 2012-2013 tentu tak dilupakan supporter Aremania.

Pada 12 Mei 2013, Persipura secara dramatis memenangkan laga di awal putaran dua, yang selanjutnya melaju mulus sebagai juara ISL. Sedangkan Arema justru mendapatkan sanksi karena supporter menyalakan flare dan stadion membludak melebihi kapasitas hingga laga tertunda.

Apa yang terbaca dari sana? Persipura tidak terpengaruh tekanan. Ya, walau mendapat pressure puluhan ribu Aremania di Kanjuruhan, Boaz Solossa tetap enjoy dan bisa memenangkan laga. Aspek inilah yang menginspirasi Persipura jelang laga delapan besar ISL, Minggu (12/10).

Dihubungi Jumat (10/10), Pelatih Persipura Jacksen F Tiago menyatakan timnya siap mengulang hasil positif di Stadion Kanjuruhan. Walau aspek sejarah tidak banyak berpengaruh, tapi dia menginginkan anak asuhnya bisa melunturkan tekanan di Kanjuruhan.

"Tentu tekanan akan seperti dulu. Supporter Aremania akan memberikan pressure dan tim Arema akan berupaya memaksakan kemenangan dengan menguasai permainan. Persipura butuh strategi yang jitu dan kesiapan tim untuk bisa mendapatkan poin," jelas Jacksen.

Walau dari aspek kondisi fisik kurang menguntungkan karena menempuhkan perjalanan Padang-Malang, dia mengatakan itu bukan sebuah alasan. Menurutnya Persipura harus tetap adaptif dalam segala situasi, termasuk menghadapi penurunan stamina.

Pelatih asal Brasil ini sempat merasakan pengalaman pahit di Kanjuruhan ketika Aremania musim lalu mengibarkan spanduk bertuliskan 'Jacksen Kamu Banci'. Walau sudah melupakan hinaan itu, Jacksen berharap tidak terjadi lagi di Kanjuruhan.

"Supporter punya segala cara untuk memberikan tekanan. Semoga yang seperti itu tak terjadi lagi," katanya sambil tersenyum. Eks pelatih Persebaya Surabaya ini meminta timnya siap dengan segala kondisi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan nanti.

"Tim ini sudah belajar bahwa harus ada upaya lebih keras lagi di delapan besar. Kekalahan di Padang memberikan pelajaran bahwa semua lawan berbahaya dan sulit di kalahkan. Masih ada empat pertandingan lagi dan saya ingin ada poin dari Malang," tandas Jacksen.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1268 seconds (0.1#10.140)