PSSI Sulsel Sarankan Makassar Tuan Rumah
PSSI Sulsel Sarankan Makassar Tuan Rumah
A
A
A
MAKASSAR - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulsel menyarankan agar Makassar bisa menjadi tim tuan rumah pada gelaran Piala Soeratin zona regional, 20 Oktober mendatang.
Hal itu diungkapkan wakil Ketua PSSI Sulsel Mulyadi, menurutnya jika bermain di luar, bajet yang dikeluarkan hampi sama jika tim Makassar tuan rumah. "Saran saya, lebih baik zona regional dilakukan di Makassar saja. Karena kalau keluar anggarannya juga besar," kata dikonfirmasi.
Memang untuk saat ini belum ada kepastian siapa yang bakal bertindak sebagai tim tuan rumah, pada zona regional ini. Apalagi, Makassar dinilai cocok untuk menjadi penyelenggara. Selain itu, wakil Makassar yang juga berhak melaju kebabak regional tersebut bersama tim lainnya, yakni Sulwesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo dan Manado.
Untuk itu, lanjut Mulyadi jika Makassar tuan rumah, hanya menyediakan venue dan mengakomodasi perangkat pertandingan seperti wasit dan pengawas pertandingan. "Dari pada harus keluar daerah yang anggarannya lebih banyak," ungkapnya.
Soal venue, dirinya menjelaskan di Makassar ada beberapa alternatif selain stadion Mattoanging, menurutnta masih ada lapangan Kodam VII Wirabuana. Selain itu, lapangan Emmy Saelan juga masih layak digunakan. "Ini bisa dimanfaatkan, apalagi kalau dananya terbatas. Tapi kalau banyak bisa gunakan stadion," tukasnya.
Tim wakil Makassar yang diasuh Bahar Muharram memang harus berjuang lagi, pasalnya untuk mencapai tingkat nasional setidaknya harus urutan kedua dizona regional. Target ini dicanangkan agar bisa berkiprah dipentas lebih tinggi lagi.
Sementara itu, Sekertaris PSSI Cabang Makassar Abdullah Rowa mengatakan, sebenarnya Makassar sangat ingin jadi tuan rumah pada Piala Soeratin tahun ini. "Tapi kami terkendala dana, karena jika tuan rumah pasti harus menanggung perangkat pertandingan," ujarnya.
Untuk itu, dirinya berharap agar pemerintah setempat bisa memberikan bantuan serta perhatian terhadap ajang ini. Apalagi, tim sepak bola asal daerah ini yang bertarung dengan perwakilan daerag lain. "Siapa lagi yang mau perhatikan sepakbola kalau bukan para pecinta bola sama pemerintah," tukasnya.
Hal itu diungkapkan wakil Ketua PSSI Sulsel Mulyadi, menurutnya jika bermain di luar, bajet yang dikeluarkan hampi sama jika tim Makassar tuan rumah. "Saran saya, lebih baik zona regional dilakukan di Makassar saja. Karena kalau keluar anggarannya juga besar," kata dikonfirmasi.
Memang untuk saat ini belum ada kepastian siapa yang bakal bertindak sebagai tim tuan rumah, pada zona regional ini. Apalagi, Makassar dinilai cocok untuk menjadi penyelenggara. Selain itu, wakil Makassar yang juga berhak melaju kebabak regional tersebut bersama tim lainnya, yakni Sulwesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo dan Manado.
Untuk itu, lanjut Mulyadi jika Makassar tuan rumah, hanya menyediakan venue dan mengakomodasi perangkat pertandingan seperti wasit dan pengawas pertandingan. "Dari pada harus keluar daerah yang anggarannya lebih banyak," ungkapnya.
Soal venue, dirinya menjelaskan di Makassar ada beberapa alternatif selain stadion Mattoanging, menurutnta masih ada lapangan Kodam VII Wirabuana. Selain itu, lapangan Emmy Saelan juga masih layak digunakan. "Ini bisa dimanfaatkan, apalagi kalau dananya terbatas. Tapi kalau banyak bisa gunakan stadion," tukasnya.
Tim wakil Makassar yang diasuh Bahar Muharram memang harus berjuang lagi, pasalnya untuk mencapai tingkat nasional setidaknya harus urutan kedua dizona regional. Target ini dicanangkan agar bisa berkiprah dipentas lebih tinggi lagi.
Sementara itu, Sekertaris PSSI Cabang Makassar Abdullah Rowa mengatakan, sebenarnya Makassar sangat ingin jadi tuan rumah pada Piala Soeratin tahun ini. "Tapi kami terkendala dana, karena jika tuan rumah pasti harus menanggung perangkat pertandingan," ujarnya.
Untuk itu, dirinya berharap agar pemerintah setempat bisa memberikan bantuan serta perhatian terhadap ajang ini. Apalagi, tim sepak bola asal daerah ini yang bertarung dengan perwakilan daerag lain. "Siapa lagi yang mau perhatikan sepakbola kalau bukan para pecinta bola sama pemerintah," tukasnya.
(wbs)
Explore More