Problem Teknis Ganggu Penampilan Aqsa
A
A
A
ARIZONA - Problem teknis mengganggu penampilan pejetski Aqsa Aswar. Beruntung kerja kerasnya masih membawanya meraih posisi keenam terbaik dunia setelah berjuang dalam dua moto kelas Pro Runabout Limited di ajang World Finals, Jumat (10/10) waktu AS atau Sabtu (11/10) WIB.
Tampil sebagai favorit juara dan mengesankan saat sesi latihan, nasib kurang bagus justru menerpa pemuda 17 tahun itu pada sesi yang genting, yakni kualifikasi (Heat) dan balapan (Moto). Ia terjebak jump start di sesi kualifikasi sehingga terkena pinalti start dengan mesin mati dan terpaksa baru bisa pacu jet skinya setelah 13 kontestan lainnya melaju. Padahal, Aqsa sebenarnya sudah sangat hati-hati di saat start dan sebelumnya juga cermat mengikuti start di kelas lain agar tak terjebak jump start yang memang mudah terjadi di balapan jetski.
Start belakangan di Moto 1 tersebut, Aqsa langsung mencoba menyalip beberapa pejetski di depannya. Kepercayaan dirinya masih tinggi karena lay out lintasan terbilang favorit karena berkarakter stop and go (banyak tikungan lambat dan chicane). Namun, baru beberapa lap ia merasakan penurunan performa mesin jetskinya dan dengan kondisi begitu ia berjuang terus ke garis finish dan mendapatkan hasil di posisi ke-11.
Memasuki Moto 2, tim teknis membenahi dan seting ulang pacuan. Mesin baru yang dipakai Aqsa ditengarai sebagai penyebab tak maksimalnya penampilan di Moto 1. Sebab, mesin itu masih terlampau baru dan belum bisa diseting secara maksimal. Setelah mesin diseting ulang, Aqsa pun seperti lampiaskan kekesalannya di Moto 2.
Pacuannya sangat kencang dan finish di urutan ke-3. Dengan demikian ia memposisikan diri dalam 6 besar keseluruhan dari dua Moto. Berarti peningkatan prestasi dibandingkan event serupa 2013 di mana Aqsa menempati 8 Besar.
“Kalah dan menang sudah sangat terbiasa dalam sport. Tapi, peristiwa jump start saat kualifikasi benar-benar aku sesali. Terlebih karena hal seperti itu sudah jauh-jauh hari kami antisipasi dengan menyusun strategi tersendiri. Kesalahan hanya sepersekian detik, tapi fatal akibatnya. Aku minta maaf pada tim karena gagal menjadi juara dunia dikelas Pro Runabout Limited,” ujar Aqsa dalam rilis yang diterima Sindonews, Sabtu (11/10).
Fully Aswar selaku pelatih dan manajer tim menyikapi performa Aqsa dengan bijak meski secara jujur mengakui ada sedikit penyesalan karena tak cukup waktu lebih lama untuk menguji dan beradaptasi dengan mesin baru pasokan Yamaha.
“Persiapan Aqsa sebagai atlet sudah maksimal, terutama fisik. Soal jump start memang human error, bisa menimpa siapa saja dan acap terjadi di jetski meskipun saya tetap menyayangkan hal itu. Tak semestinya itu terjadi karena Aqsa sudah punya pengalaman panjang meski usianya masih muda,” katanya.
Gagal mencapai target juara di kelas Pro Runabout Limited, kesempatan Tim Jetski Indonesia masih terbuka di kelas lainnya, lewat Aero Aswar. Ia akan turun di kelas prestisius GP Runabout yang sesi kualifikasi sudah berlangsung Jumat (10/10) dan untuk sesi balapannya sendiri pindah jadi hari Sabtu (11/10) waktu setempat.
Di kelas lainnya, Pro Ruanabout Stock, dua bersaudara Aswar ini akan bergabung melawan pejetski dunia lainnya. Kelas ini melombakan Moto 1 juga pada Sabtu (11/10) dan lanjut Moto 2 pada Minggu (12/10).
Tampil sebagai favorit juara dan mengesankan saat sesi latihan, nasib kurang bagus justru menerpa pemuda 17 tahun itu pada sesi yang genting, yakni kualifikasi (Heat) dan balapan (Moto). Ia terjebak jump start di sesi kualifikasi sehingga terkena pinalti start dengan mesin mati dan terpaksa baru bisa pacu jet skinya setelah 13 kontestan lainnya melaju. Padahal, Aqsa sebenarnya sudah sangat hati-hati di saat start dan sebelumnya juga cermat mengikuti start di kelas lain agar tak terjebak jump start yang memang mudah terjadi di balapan jetski.
Start belakangan di Moto 1 tersebut, Aqsa langsung mencoba menyalip beberapa pejetski di depannya. Kepercayaan dirinya masih tinggi karena lay out lintasan terbilang favorit karena berkarakter stop and go (banyak tikungan lambat dan chicane). Namun, baru beberapa lap ia merasakan penurunan performa mesin jetskinya dan dengan kondisi begitu ia berjuang terus ke garis finish dan mendapatkan hasil di posisi ke-11.
Memasuki Moto 2, tim teknis membenahi dan seting ulang pacuan. Mesin baru yang dipakai Aqsa ditengarai sebagai penyebab tak maksimalnya penampilan di Moto 1. Sebab, mesin itu masih terlampau baru dan belum bisa diseting secara maksimal. Setelah mesin diseting ulang, Aqsa pun seperti lampiaskan kekesalannya di Moto 2.
Pacuannya sangat kencang dan finish di urutan ke-3. Dengan demikian ia memposisikan diri dalam 6 besar keseluruhan dari dua Moto. Berarti peningkatan prestasi dibandingkan event serupa 2013 di mana Aqsa menempati 8 Besar.
“Kalah dan menang sudah sangat terbiasa dalam sport. Tapi, peristiwa jump start saat kualifikasi benar-benar aku sesali. Terlebih karena hal seperti itu sudah jauh-jauh hari kami antisipasi dengan menyusun strategi tersendiri. Kesalahan hanya sepersekian detik, tapi fatal akibatnya. Aku minta maaf pada tim karena gagal menjadi juara dunia dikelas Pro Runabout Limited,” ujar Aqsa dalam rilis yang diterima Sindonews, Sabtu (11/10).
Fully Aswar selaku pelatih dan manajer tim menyikapi performa Aqsa dengan bijak meski secara jujur mengakui ada sedikit penyesalan karena tak cukup waktu lebih lama untuk menguji dan beradaptasi dengan mesin baru pasokan Yamaha.
“Persiapan Aqsa sebagai atlet sudah maksimal, terutama fisik. Soal jump start memang human error, bisa menimpa siapa saja dan acap terjadi di jetski meskipun saya tetap menyayangkan hal itu. Tak semestinya itu terjadi karena Aqsa sudah punya pengalaman panjang meski usianya masih muda,” katanya.
Gagal mencapai target juara di kelas Pro Runabout Limited, kesempatan Tim Jetski Indonesia masih terbuka di kelas lainnya, lewat Aero Aswar. Ia akan turun di kelas prestisius GP Runabout yang sesi kualifikasi sudah berlangsung Jumat (10/10) dan untuk sesi balapannya sendiri pindah jadi hari Sabtu (11/10) waktu setempat.
Di kelas lainnya, Pro Ruanabout Stock, dua bersaudara Aswar ini akan bergabung melawan pejetski dunia lainnya. Kelas ini melombakan Moto 1 juga pada Sabtu (11/10) dan lanjut Moto 2 pada Minggu (12/10).
(bbk)