Marquez Serasa Bermimpi
A
A
A
MOTEGI - Marc Marquez tak bisa menggambarkan perasaannya setelah merebut gelar juara dunia musim ini di GP Jepang.
Sejak turun di kelas utama bersama tim Repsol Honda, Marquez tidak pernah membayangkan bahwa dirinya begitu cepat mendapatkan popularitas dengan merebut mahkota juara dunia dalam dua tahun berturut-turut.
Hal itulah yang membuat pemilik nomor 93 sulit untuk menggambarkan perasaannya usai menjadi juara dunia di sirkuit Motegi.
"Setelah balapan selesai, saya sulit untuk menggambarkan perasaan saya. Sekarang saya sudah dua tahun berada di kelas utama MotoGP dengan dua kali juara dunia. Itu adalah suatu hal yang luar biasa, karena saya tidak pernah membayangkan sebelumnya," kata Marquez dikutip speedweek, Minggu (12/10).
Pembalap berkebangsaan Spanyol itu menambahkan, sejak awal dirinya tidak pernah berpikir bagaimana mengamankan setiap kemenangan. Yang selalu dipikirkannya adalah bagaimana mengamankan gelar juara. Itulah salah satu kunci keberhasilan Baby Alien dalam mengamankan mahkota juara kedua secara beruntun.
"Mungkin orang selalu melihat bahwa saya tidak pernah merasakan tekanan. Itu salah, karena saya selalu berada dalam situasi tersebut. Bahkan saat saya gagal menyelesaikan balapan di Misano dan Aragon. Artinya, saya paham bahwa Motegi adalah balapan yang paling penting bagi saya dan Honda untuk merayakan gelar. Jadi saya selalu berpikir bagaimana memenangkan gelar, bukan kemenangan. Yang jelas, ini seperti mimpi. "
Sejak turun di kelas utama bersama tim Repsol Honda, Marquez tidak pernah membayangkan bahwa dirinya begitu cepat mendapatkan popularitas dengan merebut mahkota juara dunia dalam dua tahun berturut-turut.
Hal itulah yang membuat pemilik nomor 93 sulit untuk menggambarkan perasaannya usai menjadi juara dunia di sirkuit Motegi.
"Setelah balapan selesai, saya sulit untuk menggambarkan perasaan saya. Sekarang saya sudah dua tahun berada di kelas utama MotoGP dengan dua kali juara dunia. Itu adalah suatu hal yang luar biasa, karena saya tidak pernah membayangkan sebelumnya," kata Marquez dikutip speedweek, Minggu (12/10).
Pembalap berkebangsaan Spanyol itu menambahkan, sejak awal dirinya tidak pernah berpikir bagaimana mengamankan setiap kemenangan. Yang selalu dipikirkannya adalah bagaimana mengamankan gelar juara. Itulah salah satu kunci keberhasilan Baby Alien dalam mengamankan mahkota juara kedua secara beruntun.
"Mungkin orang selalu melihat bahwa saya tidak pernah merasakan tekanan. Itu salah, karena saya selalu berada dalam situasi tersebut. Bahkan saat saya gagal menyelesaikan balapan di Misano dan Aragon. Artinya, saya paham bahwa Motegi adalah balapan yang paling penting bagi saya dan Honda untuk merayakan gelar. Jadi saya selalu berpikir bagaimana memenangkan gelar, bukan kemenangan. Yang jelas, ini seperti mimpi. "
(nug)