Bendol: Alarm Kegagalan U-19 Sudah Berbunyi di Brunei
A
A
A
YANGON - Tim nasional (timnas) Indonesia U-19 mengubur mimpi tampil di Piala Dunia U-20/2015 di Selandia Baru. Target tinggi itu menguap setelah Garuda Jaya menelan kekalahan kedua pada penyisihan Grup B Piala AFC U-19 Myanmar.
Evan Dimas dkk ditekuk Australia 0-1 lewat gol tunggal Jaushua Sotirio pada menit ke- 66 di Thuwunna Stadium, Yangon, Minggu (12/10). Hasil itu melengkapi kekalahan dari Uzbekistan, 1-3, Jumat (10/10). Timnas U-19 Indonesia tidak mungkin lagi bersaing dengan Uzbekistan, Australia, dan Uni Emirat Arab.
“Sejatinya, timnas Indonesia U-19 sudah diingatkan saat gagal di Brunei Darussalam (Hassanal Bolkiah Trophy),” ungkap mantan pelatih timnas Indonesia, Benny Dollo. ”Disana menandakan ada sesuatu yang salah. Materi tidak jelek, tapi ada masalah di penyelesaian akhir. Dan persoalannya, Indonesia U-19 tidak punya variasi strategi. Kejadiannya di dua laga selalu monoton,” imbuh pelatih yang akrab disapa Bendol itu.
Selepas kegagalan di Piala AFC U-19 dan tidak memenuhi target lolos ke Piala Dunia U-20, event terdekat Indonesia U-19 adalah SEA Games 2015 di Singapura. Besar kemungkinan skuad Indonesia U-19 yang ada saat ini, yang nantinya akan tampil diajang tersebut. Persiapan matang pun tentu harus kembali dilakukan. Mengingat Indonesia tidak lagi mampu meraih emas sejak SEA Games 1991 Manila, Filipina.
“Ke depan, saya pikir jangan terburu-buru memvonis tim ini sudah gagal. Karena materi pemain cukup mumpuni untuk masa depan. Tapi satu catatan harus ada evaluasi. Soal posisi Indra Sjafri, mungkin harus ada konsolidasi antara dengan BTN. Harus ada evaluasi tim termasuk pelatih dan lainnya. Tapi tetap jangan buru-buru menilai tim ini gagal,” tutup mantan pelatih Persita Tangerang itu.
Evan Dimas dkk ditekuk Australia 0-1 lewat gol tunggal Jaushua Sotirio pada menit ke- 66 di Thuwunna Stadium, Yangon, Minggu (12/10). Hasil itu melengkapi kekalahan dari Uzbekistan, 1-3, Jumat (10/10). Timnas U-19 Indonesia tidak mungkin lagi bersaing dengan Uzbekistan, Australia, dan Uni Emirat Arab.
“Sejatinya, timnas Indonesia U-19 sudah diingatkan saat gagal di Brunei Darussalam (Hassanal Bolkiah Trophy),” ungkap mantan pelatih timnas Indonesia, Benny Dollo. ”Disana menandakan ada sesuatu yang salah. Materi tidak jelek, tapi ada masalah di penyelesaian akhir. Dan persoalannya, Indonesia U-19 tidak punya variasi strategi. Kejadiannya di dua laga selalu monoton,” imbuh pelatih yang akrab disapa Bendol itu.
Selepas kegagalan di Piala AFC U-19 dan tidak memenuhi target lolos ke Piala Dunia U-20, event terdekat Indonesia U-19 adalah SEA Games 2015 di Singapura. Besar kemungkinan skuad Indonesia U-19 yang ada saat ini, yang nantinya akan tampil diajang tersebut. Persiapan matang pun tentu harus kembali dilakukan. Mengingat Indonesia tidak lagi mampu meraih emas sejak SEA Games 1991 Manila, Filipina.
“Ke depan, saya pikir jangan terburu-buru memvonis tim ini sudah gagal. Karena materi pemain cukup mumpuni untuk masa depan. Tapi satu catatan harus ada evaluasi. Soal posisi Indra Sjafri, mungkin harus ada konsolidasi antara dengan BTN. Harus ada evaluasi tim termasuk pelatih dan lainnya. Tapi tetap jangan buru-buru menilai tim ini gagal,” tutup mantan pelatih Persita Tangerang itu.
(sha)