Kesempatan Terakhir Laskar Joko Tingkir

Kamis, 16 Oktober 2014 - 14:30 WIB
Kesempatan Terakhir Laskar Joko Tingkir
Kesempatan Terakhir Laskar Joko Tingkir
A A A
LAMONGAN - Rehat babak 8 Besar Indonesia Super League (ISL) selama sepekan menjadi kesempatan terakhir Laskar Joko Tingkir --sebutan Persela Lamongan-- dalam menata kembali kekuatan. Persela berada dalam situasi tak menguntungkan di tiga laga putaran pertama dengan hanya menggamit satu angka.
Lagi-lagi pertahanan menjadi sektor yang paling mendapat perhatian berdasar evaluasi pelatih. Ketika produktivitas sudah lumayan dengan mencetak lima gol dalam tiga laga, benteng Laskar Joko Tingkir masih mengalami kebocoran hebat setelah ditembus delapan kali.

Berangkat ke 8 Besar sebagai tim paling defisit gol, Persela belum memperbaiki rekor tersebut. Hingga kini mereka tetap menjadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak dibanding seluruh peserta yang terlibat fase ini. Apa yang bisa dilakukan Persela?

"Kami masih punya dua pertandingan kandang yang harus dimanfaatkan. Tapi sebelum itu tentunya ada upaya perbaikan, terutama melihat angka kemasukan yang kurang menggembirakan. Intinya pertahanan Persela kurang antisipatif," kata Pelatih Persela Eduard Tjong.

Dengan aset yang relatif terbatas, Persela cukup riskan jika melakukan rotasi pemain. Kuartet Taufik Kasrun, Roman Golian, Suroso dan Edi Gunawan adalah aset terbaik Lamongan. Sempat Eduard menjajal Burhanudin Nihe sebagai full back kanan tapi hasilnya tak memuaskan.

Terpaksa pelatih hanya menata lagi organisasi tim untuk mempersolid performa di putaran dua. Dalam latihan, Eduard Tjong menajamkan antisipasi pemain belakangnya, baik menghadapi tekanan dari open play maupun bola mati alias set piece.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8464 seconds (0.1#10.140)