Sean Gellael Menawan di Akhir Musim
A
A
A
HOCKENHEIM - Pembalap Indonesia Sean Gelael mengakhiri musim ini dengan menawan di seri penutup Kejuaraan FIA Formula 3 Eropa. Sean sukses meraih posisi kedelapan di race terakhir, finish ke 10 di race pertama, tetapi terhalang untuk memperoleh poin di race kedua akibat kerusakan sayap depan kendaraannya.
Pembalap dari tim Jagonya Ayam with Carlin Dallara-Volkswagen sejak sesi latihan bebas dilakukan, dan terus berlanjut di sesi kualifikasi. “Saya sangat senang dengan hasil kualifikasi race pertama,” kata Sean dalam rilis yang diterima Sindonews, Senin (20/10).
“Kami memiliki waktu hampir dua bulan sebelum menjalani dua seri terakhir di Imola dan Hockenheim. Setelah menjalani libur panjang, banyak hal-hal baru yang dapat saya pelajari, dan saya kembali ke lintasan dengan kepercayaan diri yang lebih tinggi. Waktu di Imola, kecepatan sudah cukup baik tetapi hasilnya tidak maksimal karena kurang beruntung, tetapi di Hockenheim semuanya menjadi lebih baik. Di kualifikasi sesi kedua, saya seharusnya bisa mencapai dua posisi lebih tinggi – Saya terhalang oleh mobil yang lebih pelan di tikungan tusuk konde dan mengacaukan hasil lap saya, tetapi apapun yang terjadi, membalap di posisi 10 besar jauh lebih mudah,” lanjut Sean.
Di race pertama, keseimbangan kendaraan tidak begitu baik, dan Sean hanya dapat bertahan untuk masuk di posisi 10 setelah bertarung dengan pesaing abadinya di musim ini, Felix Serrales. “Di sesi kualifikasi kami mengalami understeer,” terang Sean. “Jadi kami berusaha mengatasi hal tersebut, tetapi kemudian lintasan berubah akibat dilewati kendaraan-kendaraan dari seri balapan yang lain, dan rasanya menjadi semakin sulit. Saya berhasil finish di posisi 10 dan seingat saya di setiap race tahun ini saya selalu bertarung melawan Felix! Kami sempat bersenggolan walaupun saya memberikan ruang cukup baginya, tetapi kemudian dia memiliki kecepatan yang lebih baik dari saya.”
Di race kedua, Sean terperangkap di tengah-tengah serombongan pebalap yang saling berdekatan untuk mengerem menjelang tikungan tusuk konde, dan dengan tidak sengaja Sean menabrak kendaraan Antonio Fuoco, yang merupakan pebalap muda didikan Tim Formula 1 Ferrari.
Akibatnya, sayap depan kendaraan rusak dan harus masuk pitstop untuk menggantinya, yang mengakibatkan Sean kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan poin. Tetapi dengan tetap bersemangat, saat masuk kembali ke lintasan, Sean berhasil mencatatkan waktu melakukan satu putaran tercepat kelima, lebih cepat dari Max Verstapen, pebalap Formula 1 dari tim Toro Rosso di musim depan.
“Saya agak salah dalam melakukan pengereman,” jelas Sean. “Dua kendaraan bertabrakan di depan, seluruh mobil melambat dan saya menabrak Fuoco. Saya tidak beruntung karena sempat tertahan cukup lama di pitstop, tetapi kecepatan saya sangat baik. Saya kembali masuk lintasan, dan berhasil melewati beberapa pebalap lain, dan kendaraan saya terasa jauh lebih baik.”
Di race terakhir, Sean berhasil melewati di Juara Formula 3 Eropa tahun ini, Sebastian Ocon di lap pertama, sebelum akhirnya Ocon berhasil menyalip kembali. Setelah itu, Sean terus membuntuti Ocon dan Verstappen sampai akhirnya berhasil finish di posisi delapan.
“Saya berharap terjadi pertarungan antara Ocon dan Verstappen, dan mengambil keuntungan darinya” kata Sean. “Tetapi saya tidak cukup dekat untuk mendapatkan kesempatan, dan lagipula mereka sekitar 0,1 detik lebih cepat di setiap putaran dibandingkan saya. Namun ini adalah hasil yang sangat baik, dan kami akan membawa semangat dan dorongan yang kami peroleh di sini ke Macau Grand Prix bulan depan.”
Pembalap dari tim Jagonya Ayam with Carlin Dallara-Volkswagen sejak sesi latihan bebas dilakukan, dan terus berlanjut di sesi kualifikasi. “Saya sangat senang dengan hasil kualifikasi race pertama,” kata Sean dalam rilis yang diterima Sindonews, Senin (20/10).
“Kami memiliki waktu hampir dua bulan sebelum menjalani dua seri terakhir di Imola dan Hockenheim. Setelah menjalani libur panjang, banyak hal-hal baru yang dapat saya pelajari, dan saya kembali ke lintasan dengan kepercayaan diri yang lebih tinggi. Waktu di Imola, kecepatan sudah cukup baik tetapi hasilnya tidak maksimal karena kurang beruntung, tetapi di Hockenheim semuanya menjadi lebih baik. Di kualifikasi sesi kedua, saya seharusnya bisa mencapai dua posisi lebih tinggi – Saya terhalang oleh mobil yang lebih pelan di tikungan tusuk konde dan mengacaukan hasil lap saya, tetapi apapun yang terjadi, membalap di posisi 10 besar jauh lebih mudah,” lanjut Sean.
Di race pertama, keseimbangan kendaraan tidak begitu baik, dan Sean hanya dapat bertahan untuk masuk di posisi 10 setelah bertarung dengan pesaing abadinya di musim ini, Felix Serrales. “Di sesi kualifikasi kami mengalami understeer,” terang Sean. “Jadi kami berusaha mengatasi hal tersebut, tetapi kemudian lintasan berubah akibat dilewati kendaraan-kendaraan dari seri balapan yang lain, dan rasanya menjadi semakin sulit. Saya berhasil finish di posisi 10 dan seingat saya di setiap race tahun ini saya selalu bertarung melawan Felix! Kami sempat bersenggolan walaupun saya memberikan ruang cukup baginya, tetapi kemudian dia memiliki kecepatan yang lebih baik dari saya.”
Di race kedua, Sean terperangkap di tengah-tengah serombongan pebalap yang saling berdekatan untuk mengerem menjelang tikungan tusuk konde, dan dengan tidak sengaja Sean menabrak kendaraan Antonio Fuoco, yang merupakan pebalap muda didikan Tim Formula 1 Ferrari.
Akibatnya, sayap depan kendaraan rusak dan harus masuk pitstop untuk menggantinya, yang mengakibatkan Sean kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan poin. Tetapi dengan tetap bersemangat, saat masuk kembali ke lintasan, Sean berhasil mencatatkan waktu melakukan satu putaran tercepat kelima, lebih cepat dari Max Verstapen, pebalap Formula 1 dari tim Toro Rosso di musim depan.
“Saya agak salah dalam melakukan pengereman,” jelas Sean. “Dua kendaraan bertabrakan di depan, seluruh mobil melambat dan saya menabrak Fuoco. Saya tidak beruntung karena sempat tertahan cukup lama di pitstop, tetapi kecepatan saya sangat baik. Saya kembali masuk lintasan, dan berhasil melewati beberapa pebalap lain, dan kendaraan saya terasa jauh lebih baik.”
Di race terakhir, Sean berhasil melewati di Juara Formula 3 Eropa tahun ini, Sebastian Ocon di lap pertama, sebelum akhirnya Ocon berhasil menyalip kembali. Setelah itu, Sean terus membuntuti Ocon dan Verstappen sampai akhirnya berhasil finish di posisi delapan.
“Saya berharap terjadi pertarungan antara Ocon dan Verstappen, dan mengambil keuntungan darinya” kata Sean. “Tetapi saya tidak cukup dekat untuk mendapatkan kesempatan, dan lagipula mereka sekitar 0,1 detik lebih cepat di setiap putaran dibandingkan saya. Namun ini adalah hasil yang sangat baik, dan kami akan membawa semangat dan dorongan yang kami peroleh di sini ke Macau Grand Prix bulan depan.”
(bbk)