Persaingan Lini Depan Kian Ketat
A
A
A
SEMARANG - Babak delapan besar, menjadi ajang sarat gengsi bagi dua juru gedor PSIS Semarang. Selain dituntut bisa memenangkan pertandingan dalam setiap turun, persaingan dalam hal kolektivitas gol, saling ditunjukkan oleh dua ujung tombak Mahesa Jenar, yakni Hari Nur Yulianto dan Julio Alcorse. Keduanya saling berkejaran untuk untuk menjadi top scorer musim ini.
Hari Nur di awal babak delapan besar hanya mampu mengoleksi 8 gol, adapun Julio Alcorse bisa melesakkan 10 gol.
Ini memang cukup wajar, karena selama ini pemain bernomor punggung 22 itu sering diturunkan pada babak kedua, menggantikan bomber asal Argentina itu, sehingga peluang untuk bisa melesakkan bola ke dalam jala lawan lebih pendek waktunya.
Namun menjelang akhir babak delapan besar, Hari semakin menunjukkan ketajamannya. Pemain yang memiliki kecepatan dan lincah ini pada musim lalu juga membela PSIS itu kini sudah mampu mengoleksi 14 gol dan menyalip koleganya di tim, Julio, yang baru bisa mencetak 13 gol.
Bahkan dalam dua pertandingan, pemain yang akrab disapa Mukri itu berhasil menciptakan hatrick, yakni saat menghadapi PSGC Ciamis dan Stadion Galuh dan Persiwa Wamena di Stadion Jatdiri beberapa waktu lalu.
Hal ini akan semakin membuka untuk menjadi top scorer musim ini. “Kalau bagi saya, yang utama adalah tim harus menang dulu. Tentu, juga pengen menjadi top skor,” kata Hari Nur.
Kendati sudah melesakkan 14 gol, agar bisa menjadi pencetak gol terbanyak, mantan pemain PSCS Cilacap itu harus terus menambah pundi-pundi gol lagi. Sebab pemain di tim Divisi Utama lainnya, ada yang sudah mengoleksi gol lebih banyak, di antaranya Brima Pepito Sanusie, striker Martapura FC yang sudah membukukan 16 gol. Sementara di tim Pusamania Borneo FC, peraih gol terbanyak diraih Fernando Soler (12).
“Saya jadi pemain pengganti tidak apa-apa. Jika saya diberi kepercayaan, akan tampil sebaik mungkin,” ujarnya.
Saat bentrok kontra Persiwa Wamena, Hari Nur diturunkan sejak menit awal karena Julio Alcorse mengalami cedera paha.
Manajer PSIS Wahyu Winarto meminta pemain tetap mengutamakan tim. Dalam setiap pertandingan tim harus bisa memenangkan pertandingan.
“Jangan egois. Kalau berambisi ingin mencetak gol dan akhirnya gagal, ini tim yang akan dirugikan secara keseluruhan,” ujarnya.
Menurut dia, bagi pencetak gol terbanyak, biasanya memang mendapat apresiasi dari PT Liga Indonesia. Tapi hal itu jangan sampai membuat pemain lupa bahwa kepentingan tim itu yang utama. Pihaknya akan menekankan hal ini kepada semua pemain. (arif purniawan)
Hari Nur di awal babak delapan besar hanya mampu mengoleksi 8 gol, adapun Julio Alcorse bisa melesakkan 10 gol.
Ini memang cukup wajar, karena selama ini pemain bernomor punggung 22 itu sering diturunkan pada babak kedua, menggantikan bomber asal Argentina itu, sehingga peluang untuk bisa melesakkan bola ke dalam jala lawan lebih pendek waktunya.
Namun menjelang akhir babak delapan besar, Hari semakin menunjukkan ketajamannya. Pemain yang memiliki kecepatan dan lincah ini pada musim lalu juga membela PSIS itu kini sudah mampu mengoleksi 14 gol dan menyalip koleganya di tim, Julio, yang baru bisa mencetak 13 gol.
Bahkan dalam dua pertandingan, pemain yang akrab disapa Mukri itu berhasil menciptakan hatrick, yakni saat menghadapi PSGC Ciamis dan Stadion Galuh dan Persiwa Wamena di Stadion Jatdiri beberapa waktu lalu.
Hal ini akan semakin membuka untuk menjadi top scorer musim ini. “Kalau bagi saya, yang utama adalah tim harus menang dulu. Tentu, juga pengen menjadi top skor,” kata Hari Nur.
Kendati sudah melesakkan 14 gol, agar bisa menjadi pencetak gol terbanyak, mantan pemain PSCS Cilacap itu harus terus menambah pundi-pundi gol lagi. Sebab pemain di tim Divisi Utama lainnya, ada yang sudah mengoleksi gol lebih banyak, di antaranya Brima Pepito Sanusie, striker Martapura FC yang sudah membukukan 16 gol. Sementara di tim Pusamania Borneo FC, peraih gol terbanyak diraih Fernando Soler (12).
“Saya jadi pemain pengganti tidak apa-apa. Jika saya diberi kepercayaan, akan tampil sebaik mungkin,” ujarnya.
Saat bentrok kontra Persiwa Wamena, Hari Nur diturunkan sejak menit awal karena Julio Alcorse mengalami cedera paha.
Manajer PSIS Wahyu Winarto meminta pemain tetap mengutamakan tim. Dalam setiap pertandingan tim harus bisa memenangkan pertandingan.
“Jangan egois. Kalau berambisi ingin mencetak gol dan akhirnya gagal, ini tim yang akan dirugikan secara keseluruhan,” ujarnya.
Menurut dia, bagi pencetak gol terbanyak, biasanya memang mendapat apresiasi dari PT Liga Indonesia. Tapi hal itu jangan sampai membuat pemain lupa bahwa kepentingan tim itu yang utama. Pihaknya akan menekankan hal ini kepada semua pemain. (arif purniawan)
(wbs)