PSS Mengaku Tetap Hargai Fair Play, PSIS Bantah Hindari Lawan

Selasa, 28 Oktober 2014 - 10:23 WIB
PSS Mengaku Tetap Hargai...
PSS Mengaku Tetap Hargai Fair Play, PSIS Bantah Hindari Lawan
A A A
SLEMAN - Sejarah kelam sepak bola Indonesia kembali terulang. Peristiwa sepak bola "gajah" di ajang Piala Tiger 1998 di Vietnam, yang mana bek Mursid Effendi mencetak gol ke gawang sendiri, terulang pada babak 8 besar Grup N Divisi Utama 2014. Lima gol yang tercipta di laga PSS Sleman kontra PSIS Semarang lahir dari aksi bunuh diri.

Pada laga yang digelar di Lapangan Akademi Angkatan Udara (AAU) Berbah, Sleman, Minggu (26/10), PSS menang 3-2 atas PSIS. Tiga gol PSS didapat melalui aksi bunuh diri pemain Mahesa Jenar, julukan PSIS. Begitu juga dengan dua gol PSIS, lahir dari aksi bunuh diri pemain Elang Jawa, julukan PSS.

Seusai laga yang dipimpin wasit Hulman S asal Jakarta Timur, Pelatih Kepala PSS Hery Kiswanto tak mau memberikan komentar jalannya pertandingan. Menurutnya, situasi laga tersebut sangat sulit baginya. Sebagai pemain yang pernah membela tim nasional Indonesia, dia mengaku akan tetap menghargai fair-play.

"Saya paham, saya tidak mau banyak komentar. Di situ (lapangan) banyak pengurus (PSS) juga. Saya akan tetap menghargai fair-play. Saya tidak bisa komentar. Kepada pemain pun saya tidak komentar. Saya sebagai atlet, tetap tidak berubah dan tidak akan menyalahkan pengurus (PSS)" tutur Hery, seusai laga.

"Ini situasi pertandingan yang menyebalkan. Kami siap penuhi panggilan Komisi Disiplin (Komdis) dan PSSI dan akan saya sampaikan fakta dalam pertandingan mungkin juga akan sama dengan pengawas pertandingan," kata Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang, perusahaan Pengelola PSIS, Yoyok Sukawi kepada wartawan, kemarin.

Yoyok menyatakan, pada babak pertama pertandingan berjalan dengan baik. Kedua tim saling jual beli serangan. Namun, pada babak kedua bola lebih banyak berputarputar ke barisan pertahanan tim berjuluk Elang Jawa tersebut hingga akhirnya pemain tuan rumah melakukan bunuh diri."Ada pendukung PSS yang berteriak menyalahkan PSIS akan bertemu Borneo setelah gol bunuh diri," tuturnya. Saat ditanya apakah ada upaya untuk menghindari Borneo FC, pemilik nama asli AS Sukawijaya ini dengan tegas menyangkal.

Menurut dia, jika ingin menghindari Borneo FC, PSIS sejak awal tidak perlu berangkat sehingga akan kalah WO (walk out ). Namun, timnya tetap bertanding di Sleman dan pada akhirnya situasi di lapangan berbeda. "Saya tidak menyalahkan pemain dan akan bertanggung jawab," tandasnya.

Terkait kemungkinan sanksi dari komdis berupa diskualifikasi, dia menilai itu sangat tergesa-gesa seharusnya diusut dulu alasannya apa. Kemudian, faktor yang mengikuti itu apa. Pertandingan tersebut tidak memengaruhi posisi tim lain di Grup N. Wacana boleh, tapi harus dilihat permasalahannya secara jernih dan diputuskan seadil-adilnya jika melanggar hukum. Hingga kemarin belum ada surat panggilan dari komdis ke PSIS."PSIS dan PSS sama-sama salah.Kami tidak ada kuasa mengatur skor," tandasnya.

Sementara, Tim Persis Solo menuntut keadilan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Pasalnya, Persis merasa beberapa kali dirugikan oleh tim lain dan juga PSSI dalam Kompetisi Divisi 2014. Ketua Umum Persis Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, keadilan dalam sepak bola harus ditegakkan. Menurut dia, sanksi yang didapatkan oleh Persis Solo beberapa hari terakhir ini bukti nyata sebagai upaya menggembosi persis Solo. Dengan seperti itu, secara otomatis Persis akan kesulitan naik tingkat ke Indonesia Super League (ISL).

Pihaknya juga meminta PSSI harus melakukan pertandingan ulang antara Persis Solo dengan Martapura FC beberapa waktu lalu. Pasalnya, sampai saat ini pertandingan belum dinyatakan berakhir dan masih menyisakan waktu tiga menit. Padahal, waktu tiga menit itu sungguh berarti dan bisa membuat Persis Solo lolos ke semifinal. "Pertandingan dihentikan dalam babak tambahan waktu tiga menit, dengan sekor 1-1, sisa waktu itu bisa membuat Persis Solo menang," ucap pria yang juga Wali Kota Solo tersebut.

Ridho hidayat/arif purniawan
(bbg)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4615 seconds (0.1#10.24)