Darah Federer Masih Mendidih

PARIS - Ambisi Roger Federer untuk menggoyang posisi Novak Djokovic ternyata masih menyala. Jika diibaratkan darah petenis Swiss itu masih mendidih meski harus terhenti langkahnya di perempat final Paris Masters.

Federer yang saat ini meduduki peringkat dua dunia itu secara mengejutkan ditaklukan Milos Raonic. Petenis kelahiran Montenegro dan sekarang menjadi warga negara Kanada itu berhasil memutus rekor pertemuan keduanya dengan mencuri satu kemenangan. Dari enam pertemuan sebelumnya, Raonic selalu gagal dan baru pada pertandingan yang berakhir, Sabtu (1/11) dinihari, ia bisa mengalahkan Federer dengan angka 7-6(5), 7-5.

Pupuskah harapan Federer untuk mengudeta Djokovic ? Rasanya tidak. Federer berharap Andy Murray bisa menumbangkan Djokovic. Dengan begitu perburuan singgasana peringkat dunia akan terjadi di Final ATP yang akan berlangsung mulai 9 November mendatang di London.

"Raonic bermain sangat luar biasa. Seperti yang saya katakan, semuanya akan diselesaikan di London (perburuan peringkat). Apakah saya nomor satu dunia di akhir tahun atau, satu atau dua pekan di tahun depan buat saya tidak terlalu penting," ucapnya dilansir reuters.

Seolah menghibur diri, Federer mengaku kekalahannya dari Raonic memberikan sedikit keuntungan. Menurutnya, waktu yang tersisa bisa dimanfaatkan untuk mempersiapkan diri ke London.

"Apa yang sudah saya lakukan sangat bagus untuk persiapan ke London. Bukan berarti saya tidak mau menang di sini, tapi seperti yang diketahui hal ini sulit sejak awal. Saya bisa menerima kekalahan ini."