Manajemen PSS Cari Talangan Rp1 Miliar

Manajemen PSS Cari Talangan Rp1 Miliar
A
A
A
SLEMAN - Manajemen PSS Sleman cari talangan dana segar Rp1 miliar untuk melunasi tunggakan gaji pemain hingga kontrak dengan tim habis hingga Desember mendatang. Direktur Utama PT. Putra Sleman Sembada (PSS), Supardjiono mengatakan, kontrak mayoritas para pemain dan pelatih baru selesai pada Desember mendatang.
Padahal status skuadnya saat ini terkena sanksi diskualifikasi dari babak 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia setelah kasus sepak bola gajah.''Kontrak ada yang baru selesai Desember, ada beberapa juga yang kontrak habis ketika kompetisi yang diikuti selesai,''kata dia.
Padahal, pemasukan tim saat ini sudah tidak ada. Sejak, dua laga kandang yang tidak mendapatkan izin, yaitu ketika menjamu Persiwa Wamena dan PSIS Semarang di babak 8 Besar yang terakhir.
Dua laga kandang itu pun pihaknya sudah kehilangan sekitar Rp1 miliar. Karena setiap laga kandang, keuntungan yang didapatkannya lebih dari Rp400 juta dari penjualan tiket.''Sejak itu, kita tidak ada pemasukan,''tuturnya.
Sementara untuk gaji pemain hingga kontrak habis masih kurang dua bulan, yaitu untuk November dan Desember. Seluruhnya juga membutuhkan sekitar Rp1 miliar.''Satu bulan, kita hampir Rp400 juta untuk gaji. Itu belum untuk biaya operasional. Jika ditotal untuk menyelesaikan semuanya kita masih butuh Rp1 miliar,” ujarnya.
Dana sebesar itu, kemungkinan nantinya akan dicarikannya dengan meminjam ke pihak ketiga. Ia juga tetap meyakinkan agar para pemain maupun tim pelatih tidak perlu risau mengenai masalah ini.''Untuk gaji Oktober, mayoritas sudah diselesaikan, tinggal beberapa saja. Nanti tidak usah dirisaukan. Pasti akan kita selesaikan masalah ini,''ucapnya.
Padahal status skuadnya saat ini terkena sanksi diskualifikasi dari babak 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia setelah kasus sepak bola gajah.''Kontrak ada yang baru selesai Desember, ada beberapa juga yang kontrak habis ketika kompetisi yang diikuti selesai,''kata dia.
Padahal, pemasukan tim saat ini sudah tidak ada. Sejak, dua laga kandang yang tidak mendapatkan izin, yaitu ketika menjamu Persiwa Wamena dan PSIS Semarang di babak 8 Besar yang terakhir.
Dua laga kandang itu pun pihaknya sudah kehilangan sekitar Rp1 miliar. Karena setiap laga kandang, keuntungan yang didapatkannya lebih dari Rp400 juta dari penjualan tiket.''Sejak itu, kita tidak ada pemasukan,''tuturnya.
Sementara untuk gaji pemain hingga kontrak habis masih kurang dua bulan, yaitu untuk November dan Desember. Seluruhnya juga membutuhkan sekitar Rp1 miliar.''Satu bulan, kita hampir Rp400 juta untuk gaji. Itu belum untuk biaya operasional. Jika ditotal untuk menyelesaikan semuanya kita masih butuh Rp1 miliar,” ujarnya.
Dana sebesar itu, kemungkinan nantinya akan dicarikannya dengan meminjam ke pihak ketiga. Ia juga tetap meyakinkan agar para pemain maupun tim pelatih tidak perlu risau mengenai masalah ini.''Untuk gaji Oktober, mayoritas sudah diselesaikan, tinggal beberapa saja. Nanti tidak usah dirisaukan. Pasti akan kita selesaikan masalah ini,''ucapnya.
(aww)