Lee Chong Wei Tak Sendiri

KUALA LUMPUR - Lee Chong Wei mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Malaysia terkait nasib sial yang tangah dialami. Mereka tidak meninggalkan Chong Wei berjuang sendiri melawan kasus doping dengan menyediakan segala fasilitas yang diperlukan untuk memulihkan namanya.

Saat ini Chong Wei tengah berada di Oslo, Norwegia untuk memeriksakan sampe B setelah sampel A urinenya diketahui mengandung dexamethasone. Seperti dilaporkan thestar, Selasa (4/11), pemeriksaan terhadap sampel B akan dilakukan Rabu (5/11) esok. Dan saat ini Chong Wei ditemani seorang pengacara dari Eropa.

Sementara di Malaysia sendiri hingga kini Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta Asosiasi Bulu tangkis Malaysia (BAM) masih satu suara. Kedua lembaga ini belum juga memberikan identitas atlet yang bersangkutan meski tuduhan sudah diarahkan ke Chong Wei.

Sikap bungkam yang dilakukan kedua lembaga ini tak lain ingin memberikan suasana yang sejuk. Mereka tak ingin membuat persoalan jadi melebar dan membuat atlet bersangkutan terganggu mentalnya mengingat ancaman sanksi yang bakal diterimanya jika terbukti bersalah.

Diberitakan sebelumnya, otoritas olah raga Malaysia dikejutkan dengan laporan soal adanya atlet yang gagal dalam tes doping dalam Kejuaraan Bulu tangkis Dunia di Denmark, Agustus lalu.

"Kami akan memberikan bantuan yang terbaik dan memberikan pendampingan kepada atlet. BAM telah melibatkan pengacara terkenal di dunia untuk membelanya dan memberikan nasihat yang baik," ujar sumber thestar.

Pengacara tersebut kata si sumber selama ini memang berkecimpung di dunia olah raga. "Pengacara ini pun berpengalaman di bidang hukum olah raga dan banyak menangani kasus doping. Atlet akan mendapatkan dukungan penuh serta dari kami semua."

Selain dari pengacara, dukungan penuh pun akan diberikan CEO Institut Olah Raga Nasional (ISN), Datuk Dr Ramlan Aziz dan Sekjen BAM, Kenny Goh.

Jika dalam pemeriksaan sampel B ini ternyata hasilnya negatif, nama Chong Wei akan segera dibersihkan. Tapi jika sebaliknya, proses selanjutnya adalah meneruskan hasil tersebut ke Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Proses ini bisa berlangsung di hari itu atau bisa memakan waktu beberapa hari.

BWF selanjutnya akan bersidang untuk menjatuhkan hukuman. Hukuman maksimal biasanya berkisar dua tahun atau dikurangi tergantung berbagai faktor, termasuk niat atlet, dan rekam jejak.