Gagal Loloskan Persebaya, RD Malah Dapat Nilai 8
A
A
A
JAKARTA - Rahmad Darmawan gagal meloloskan Persebaya ke semifinal Indonesia Super League (ISL). Namun, kinerja RD malah dapat nilai 8 dari CEO Persebaya Gede Widiade.
Penilaian itu disampaikan Gede beberapa jam sebelum pertemuan dengan Rahmad Darmawan di Jakarta, Selasa (4/11) malam. "Kalau berdasarkan dari profesi saya kasih nilai delapan Coach RD sudah keluarkan apa yang jadi miliknya untuk Persebaya,"pujinya.
Disinggung soal kegagalan memenuhi target minimal runner-up ISL musim ini, Gede justru memasang badan karena banyak faktor yang membuat target tidak tercapai. "Hasil kan tergantung banyak hal. Termasuk kegagalan kita juga punya banyak sebab,"belanya.
Salah satu yang membuat Gede membela RD lantaran musim ini Persebaya hanya memiliki 21 penggawa. Bahkan delapan di antaranya mengalami cedera selama babak delapan besar. "Bukan hanya itu, para pemain Persebaya juga tak menerima gaji selama beberapa bulan,''tandasnya.
Tidak hanya itu Gede juga memuji Rahmad sebagai sosok yang menjunjung tinggi profesionalitas dalam bekerja. "Coach RD amat mengedepankan profesionalisme dalam bekerja. Dia meracik berdasarkan kondisi yang yang ada. Itu yang dia maksimalkan," ucap Gede.
Sementara itu pertemuan Rahmad dengan Gede, malam kemarin, akan menjadi bahan awal untu di bawa dalam dalam rapat evaluasi dengan jajaran petinggi dan pemegang saham. "Ini penilaian pribadi saya, keputusan resmi nanti akan ada pada rapat dengan manajeman lain dan tentu pemegang saham,''ucapnya.
Pujian yang dilontarkan Gede terhadap kinerja RD rasannya memang kurang tepat. Maklum, Persebaya merupakan salah satu tim yang mengelontorkan dana paling besar selama semusim mencapai Rp40 miliar.
Selain itu, manejeman selalu menuruti kemauan RD terkait pembelian pemain, termasuk dua pemain berlabel termahal di Indonesia, Emanuel Pacho Kenmogne dan Greg Nwokolo. Soal gaji terlambat, hampir semua tim mengalami masalah serupa.
Penilaian itu disampaikan Gede beberapa jam sebelum pertemuan dengan Rahmad Darmawan di Jakarta, Selasa (4/11) malam. "Kalau berdasarkan dari profesi saya kasih nilai delapan Coach RD sudah keluarkan apa yang jadi miliknya untuk Persebaya,"pujinya.
Disinggung soal kegagalan memenuhi target minimal runner-up ISL musim ini, Gede justru memasang badan karena banyak faktor yang membuat target tidak tercapai. "Hasil kan tergantung banyak hal. Termasuk kegagalan kita juga punya banyak sebab,"belanya.
Salah satu yang membuat Gede membela RD lantaran musim ini Persebaya hanya memiliki 21 penggawa. Bahkan delapan di antaranya mengalami cedera selama babak delapan besar. "Bukan hanya itu, para pemain Persebaya juga tak menerima gaji selama beberapa bulan,''tandasnya.
Tidak hanya itu Gede juga memuji Rahmad sebagai sosok yang menjunjung tinggi profesionalitas dalam bekerja. "Coach RD amat mengedepankan profesionalisme dalam bekerja. Dia meracik berdasarkan kondisi yang yang ada. Itu yang dia maksimalkan," ucap Gede.
Sementara itu pertemuan Rahmad dengan Gede, malam kemarin, akan menjadi bahan awal untu di bawa dalam dalam rapat evaluasi dengan jajaran petinggi dan pemegang saham. "Ini penilaian pribadi saya, keputusan resmi nanti akan ada pada rapat dengan manajeman lain dan tentu pemegang saham,''ucapnya.
Pujian yang dilontarkan Gede terhadap kinerja RD rasannya memang kurang tepat. Maklum, Persebaya merupakan salah satu tim yang mengelontorkan dana paling besar selama semusim mencapai Rp40 miliar.
Selain itu, manejeman selalu menuruti kemauan RD terkait pembelian pemain, termasuk dua pemain berlabel termahal di Indonesia, Emanuel Pacho Kenmogne dan Greg Nwokolo. Soal gaji terlambat, hampir semua tim mengalami masalah serupa.
(aww)