Persib Tantang Persipura di Final ISL
A
A
A
PALEMBANG - Persib Bandung menantang juara bertahan Indonesia Super League (ISL) Persipura Jayapura pada final di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring (GSJ), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (7/11).
Stadion Gelora Sriwijaya, kemarin menjadi saksi kehebatan Persipura dan Persib dalam merebut tiket ke partai puncak ISL tahun ini. Maung Bandung Persib menumbangkan Arema Cronus 3-1 demi menjaga kans menjadi juara ISL 2014. Ini pun menjadi final pertama Persib sejak 1995.
Pelatih Persib Djadjang “Djanur” Nurjaman memuji mental para penggawanya yang mampu bangkit setelah tertinggal. Pada laga yang ditayangkan langsung RCTI ini, Arema unggul saat babak kedua baru berlangsung satu menit melalui Alberto Goncalves. Usaha Persib menyamakan kedudukan berbuah manis pada menit ke-84 lewat aksi Vladimir Vujovic di menit ke-84. Pada perpanjanganwaktu2x15menit, Persib menambah gol lewat Atep (91) dan Konate Makan (113).
“Kami masuk ke final dengan mengalahkan tim yang penampilannya paling bagus di kompetisi musim ini. Pemain (Persib) tampil dengan motivasi tinggi tanpa lelah setelah ketinggalan 1-0. Setelah terus berjuang tanpa lelah, akhirnya kami bisa menang dan lolos ke final,” ungkap Djanur selepas pertandingan.
Terkait laga final kontra Persipura, Djanur mengaku tidak memiliki waktu lama untuk mempersiapkan pasukannya. “Kami harus recovery secepatnya. Dan yang harus dilakukan sekarang bagaimana mengembalikan kondisi pemain setelah tampil di semifinal sampai harus melewati perpanjangan waktu. Tentu itu sangat lelah,” imbuhnya.
Dia juga tidak mempermasalahkan pemindahan venue final menjadi ke Jakabaring. Padahal Djanur ingin mengulang kenangan manis saat membawa Persib juara Liga Indonesia pertama 1995 silam di Jakarta. “Tapi saya rasa sama saja, main di mana juga. Karena di sini (Palembang) banyak juga pemain kami yang pernah merasakan juara,” tuturnya.
Di pihak lain, Pelatih Arema Suharno mengakui hilangnya dua pemain andalan, Ahmad Bustomi dan Gustavo Lopez, yang cedera di babak kedua mempengaruhi permainan tim. Di babak pertama Arema dapat mengendalikan permainan, namun di babak berikutnya, beberapa kesalahan dilakukan pemain lantaran kurang sabar dalam menghadapi lawan.
“Mungkin kalau lebih sabar akan lain ceritanya. Kecolongan di bola mati. Ini menyakitkan, tapi saya harus gentle . Harus terima kekalahan. Mohon maaf kepada Aremania yang sudah jauh-jauh datang. Kepada masyarakat Malang kami tidak bisa melanjutkan perjalanan kami ke babak final. Ini sudah upaya terakhir kami,” katanya.
Adapun Persipura memastikan tiket ke final ISL setelah mengempaskan Pelita Bandung Raya (PBR) 2-0 pada laga semifinal. Boaz Solossa menjadi pahlawan bagi tim Mutiara Hitam Persipura setelah dua kali membobol gawang PBR yang dijaga Dennis Romanov pada menit ke-68 dan 71.
Asisten Pelatih Persipura Mettu Dwaramuri tak bisa menyembunyikan kebahagiaan atas keberhasilan timnya melaju ke partai pemungkas. Dia mengatakan kesuksesan menekuk PBR berkat persiapan yang mereka lakukan. Bermodalkan tayangan pertandingan- pertandingan PBR sebelumnya, Persipura berhasil menumbangkan tim asal Kota Bandung, Jawa Barat, itu.
“Dari awal, waktu masih ada Jacksen (Thiago) dia bilang para pemain PBR militan dan kuat. Satusajadalammenghadapinya, jangan sampai kehilangan bola. Karena mereka cepat-cepat. Sayap mereka bagus, di tengah bagus. Karenanya, kita gunakan bola-bola pendek dan harus banyak menguasai bola. Itu yang akan menang,” bebernya.
Mettu tak menampik masuknya Fernando Pahabol di babak kedua membuat strategi yang diterapkannya semakin berkembang. “Dia (Pahabol) punya skill dan teknik yang bagus. Kita sengaja turunkan dia 20 menit pertandingan sebelum usai,” imbuh Mettu.
Mengenai laga final, Mettu mengatakan pasukannya sudah siap. “Kita juga tidak masalah mau main di mana pun. Mau di Palembang atau Jakarta kita akan tetap datang,” ungkapnya. Sementara itu Nakhoda PBR Dejan Antonic menegaskan tidak mempermasalahkan kegagalan timnya ke final. Menurutnya, keberhasilan melaju ke semifinal sudah di luar dugaan.
“Wajar saja kita kalah. Tim yang kita hadapi memang besar, sedangkan kita tim kecil dengan mayoritas pemain muda. Tapi saya sudah bilang ke pemain sebelum pertandingan, kita kalah, kita tidak kecewa. Tahun depan kita harus lebih siap,” ujar Dejan seusai pertandingan.
Dejan menambahkan, saat meladeni Persipura beberapa pemainnya mengalami masalah. Bahkan beberapa di antaranya terpaksa dimainkan. “Tapi itu bukan alasan. Yang jelas musim depan kita harus lebih baik. Kita belajar dari pertandingan itu,” paparnya. Walau berhasil membawa The Boys are Back-julukan PBR ke semifinal ISL, Dejan belum mengetahui apakah musim depan masih menukangi PBR. “Tapi saya bilang, tim ini (PBR) sudah sangat bagus, mau bekerja keras. Terbukti kita bisa masuk semifinal,” sambungnya.
Dalam mengantisipasi timbulnya bentrokan, dua unit mobil antihuru-hara barakuda dan water canon disiagakan Polda Sumsel.“Semuaitukamilakukan untuk antisipasi keamanan di semifinal ISL 2014 yang berlangsung di Palembang,” kata Kepala Biro Operasional Polda Sumsel Kombes Pol Iskandar MZ di Mapolresta Palembang kemarin. Iskandar menjelaskan ada 1.000 anggota dari jajaran Polda dan Polresta diikutsertakan mengamankan pertandingan.
“Sebelum melewati stadion di jalan hingga terakhir di Polresta Palembang ada razia. Suporter yang bawa senjata tajam kami tindak,” jaminnya. Polisimelakukan upaya deteksi bentrok secara dini dengan menurunkan anggota tak berseragam. “Ada puluhan intel kami sebar di tiap sudut Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring,” ujarnya.
Decky irawan jasri/Muhammad ginanjar/Muhammad moeslim
Stadion Gelora Sriwijaya, kemarin menjadi saksi kehebatan Persipura dan Persib dalam merebut tiket ke partai puncak ISL tahun ini. Maung Bandung Persib menumbangkan Arema Cronus 3-1 demi menjaga kans menjadi juara ISL 2014. Ini pun menjadi final pertama Persib sejak 1995.
Pelatih Persib Djadjang “Djanur” Nurjaman memuji mental para penggawanya yang mampu bangkit setelah tertinggal. Pada laga yang ditayangkan langsung RCTI ini, Arema unggul saat babak kedua baru berlangsung satu menit melalui Alberto Goncalves. Usaha Persib menyamakan kedudukan berbuah manis pada menit ke-84 lewat aksi Vladimir Vujovic di menit ke-84. Pada perpanjanganwaktu2x15menit, Persib menambah gol lewat Atep (91) dan Konate Makan (113).
“Kami masuk ke final dengan mengalahkan tim yang penampilannya paling bagus di kompetisi musim ini. Pemain (Persib) tampil dengan motivasi tinggi tanpa lelah setelah ketinggalan 1-0. Setelah terus berjuang tanpa lelah, akhirnya kami bisa menang dan lolos ke final,” ungkap Djanur selepas pertandingan.
Terkait laga final kontra Persipura, Djanur mengaku tidak memiliki waktu lama untuk mempersiapkan pasukannya. “Kami harus recovery secepatnya. Dan yang harus dilakukan sekarang bagaimana mengembalikan kondisi pemain setelah tampil di semifinal sampai harus melewati perpanjangan waktu. Tentu itu sangat lelah,” imbuhnya.
Dia juga tidak mempermasalahkan pemindahan venue final menjadi ke Jakabaring. Padahal Djanur ingin mengulang kenangan manis saat membawa Persib juara Liga Indonesia pertama 1995 silam di Jakarta. “Tapi saya rasa sama saja, main di mana juga. Karena di sini (Palembang) banyak juga pemain kami yang pernah merasakan juara,” tuturnya.
Di pihak lain, Pelatih Arema Suharno mengakui hilangnya dua pemain andalan, Ahmad Bustomi dan Gustavo Lopez, yang cedera di babak kedua mempengaruhi permainan tim. Di babak pertama Arema dapat mengendalikan permainan, namun di babak berikutnya, beberapa kesalahan dilakukan pemain lantaran kurang sabar dalam menghadapi lawan.
“Mungkin kalau lebih sabar akan lain ceritanya. Kecolongan di bola mati. Ini menyakitkan, tapi saya harus gentle . Harus terima kekalahan. Mohon maaf kepada Aremania yang sudah jauh-jauh datang. Kepada masyarakat Malang kami tidak bisa melanjutkan perjalanan kami ke babak final. Ini sudah upaya terakhir kami,” katanya.
Adapun Persipura memastikan tiket ke final ISL setelah mengempaskan Pelita Bandung Raya (PBR) 2-0 pada laga semifinal. Boaz Solossa menjadi pahlawan bagi tim Mutiara Hitam Persipura setelah dua kali membobol gawang PBR yang dijaga Dennis Romanov pada menit ke-68 dan 71.
Asisten Pelatih Persipura Mettu Dwaramuri tak bisa menyembunyikan kebahagiaan atas keberhasilan timnya melaju ke partai pemungkas. Dia mengatakan kesuksesan menekuk PBR berkat persiapan yang mereka lakukan. Bermodalkan tayangan pertandingan- pertandingan PBR sebelumnya, Persipura berhasil menumbangkan tim asal Kota Bandung, Jawa Barat, itu.
“Dari awal, waktu masih ada Jacksen (Thiago) dia bilang para pemain PBR militan dan kuat. Satusajadalammenghadapinya, jangan sampai kehilangan bola. Karena mereka cepat-cepat. Sayap mereka bagus, di tengah bagus. Karenanya, kita gunakan bola-bola pendek dan harus banyak menguasai bola. Itu yang akan menang,” bebernya.
Mettu tak menampik masuknya Fernando Pahabol di babak kedua membuat strategi yang diterapkannya semakin berkembang. “Dia (Pahabol) punya skill dan teknik yang bagus. Kita sengaja turunkan dia 20 menit pertandingan sebelum usai,” imbuh Mettu.
Mengenai laga final, Mettu mengatakan pasukannya sudah siap. “Kita juga tidak masalah mau main di mana pun. Mau di Palembang atau Jakarta kita akan tetap datang,” ungkapnya. Sementara itu Nakhoda PBR Dejan Antonic menegaskan tidak mempermasalahkan kegagalan timnya ke final. Menurutnya, keberhasilan melaju ke semifinal sudah di luar dugaan.
“Wajar saja kita kalah. Tim yang kita hadapi memang besar, sedangkan kita tim kecil dengan mayoritas pemain muda. Tapi saya sudah bilang ke pemain sebelum pertandingan, kita kalah, kita tidak kecewa. Tahun depan kita harus lebih siap,” ujar Dejan seusai pertandingan.
Dejan menambahkan, saat meladeni Persipura beberapa pemainnya mengalami masalah. Bahkan beberapa di antaranya terpaksa dimainkan. “Tapi itu bukan alasan. Yang jelas musim depan kita harus lebih baik. Kita belajar dari pertandingan itu,” paparnya. Walau berhasil membawa The Boys are Back-julukan PBR ke semifinal ISL, Dejan belum mengetahui apakah musim depan masih menukangi PBR. “Tapi saya bilang, tim ini (PBR) sudah sangat bagus, mau bekerja keras. Terbukti kita bisa masuk semifinal,” sambungnya.
Dalam mengantisipasi timbulnya bentrokan, dua unit mobil antihuru-hara barakuda dan water canon disiagakan Polda Sumsel.“Semuaitukamilakukan untuk antisipasi keamanan di semifinal ISL 2014 yang berlangsung di Palembang,” kata Kepala Biro Operasional Polda Sumsel Kombes Pol Iskandar MZ di Mapolresta Palembang kemarin. Iskandar menjelaskan ada 1.000 anggota dari jajaran Polda dan Polresta diikutsertakan mengamankan pertandingan.
“Sebelum melewati stadion di jalan hingga terakhir di Polresta Palembang ada razia. Suporter yang bawa senjata tajam kami tindak,” jaminnya. Polisimelakukan upaya deteksi bentrok secara dini dengan menurunkan anggota tak berseragam. “Ada puluhan intel kami sebar di tiap sudut Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring,” ujarnya.
Decky irawan jasri/Muhammad ginanjar/Muhammad moeslim
(bbg)