Perang Mental
A
A
A
LIVERPOOL - Psywar mengiringi duel antara Liverpool kontra Chelsea pada pekan 11 Liga Primer di Anfield malam ini. The Reds mengaku sudah belajar dari kekalahan di Anfield musim lalu. Sementara The Blues yakin bakal kembali mempermalukan tuan rumah.
Berdasarkan performa musim ini, kedua tim menunjukkan hasil yang sangat kontras. Sampai 10 laga Chelsea belum terkalahkan, meraih 8 kemenangan dan 2 seri. Prestasi ini membuat The Blues duduk manis di singgasana klasemen sementara. Klub London Barat itu juga jadi tim paling subur dengan torehan 26 gol.
Sebaliknya, setelah finis di peringkat 2 musim lalu, Liverpool justru sempoyongan musim ini. The Reds sudah 4 kali kalah dan hanya meraih 4 kemenangan serta 2 seri. Alhasil, klub Merseyside itu tercecer di peringkat 7 dengan nilai 14, tertinggal 12 angka dari sang penguasa Chelsea. Kepergian Luis Suarez ke Barcelona awal musim ini membuat lini depan Liverpool tumpul.
Tercatat, hanya 13 gol yang bisa dicetak tim ini dari 10 laga awal musim ini. Selain itu, aroma sakit hati juga masih dirasakan Liverpool. Maklum, musim lalu kekalahan 0-2 dari Chelsea di Anfield membuyarkan ambisi The Reds meraih titel liga untuk pertama kali sejak kompetisi mengusung format Liga Primer pada 1992. Padahal, kalau menang di laga tersebut, satu tangan Liverpool bak sudah memegang trofi.
Untuk itu, Pelatih Liverpool Brendan Rodgers meminta asuhannya mampu menghapus memori buruk musim lalu. Setelah mengalami dua kekalahan beruntun dengan skor kembar 0-1 di markas Newcastle United pada Liga Primer, dan kandang Real Madrid pada matchday 4Liga Champions, midweek lalu, dia ingin armadanya mendapatkan momentum kebangkitan pada laga malam ini.
“Kami telah belajar dari kesalahan musim lalu. Chelsea tim terbaik di liga saat ini, itu mengapa mereka di puncak klasemen. Namun, saat kami main di Anfield tak peduli siapa lawannya, kami punya percaya diri. Kami akan berjuang meraih kemenangan,” tandasnya, dikutip The Telegraph . Rodgers tentu berharap Philippe Coutinho mampu memainkan perannya di lini tengah.
Playmaker asal Brasil itu ditantang untuk lebih memberi servis memuaskan kepada Mario Balotelli yang sampai saat ini masih belum mencetak gol di Liga Primer. Dua gol yang dikemas striker Italia itu terjadi di Liga Champions dan Piala Liga. Di pihak lain, Chelsea bisa bangga dengan kualitas Cesc Fabregas. Gelandang asal Spanyol itu mampu memainkan tugasnya menjadi motor serangan tim.
Setidaknya sembilan assists diciptakannya. Kondisi ini membuat gelandang Chelsea Nemanja Matic sesumbar. Dia mengklaim The Blues akan kembali membuat Liverpool tertunduk lesu di rumahnya sendiri. “Banyak tim musim ini yang mencoba memarkir bus di depan gawang saat menghadapi kami, tapi kami tetap bisa menang,” ujar Matic yang tampil 90 menit kontra Liverpool musim lalu.
“Tak akan mudah, jika Anda bertahan, Anda harus tahu caranya bertahan. Kami akan menunjukkan bagaimana cara kami main. Musim lalu kami menang 2-0 dan kami menunjukkan kualitas kami di laga tersebut,” tuturnya. Masalah pertahanan memang masih jadi kendala The Reds musim ini. Tercatat, gawang Simon Mignolet sudah 13 kali kebobolan.
Padahal, Rodgers sudah mengucurkan 43 juta euro untuk merekrut barisan defender sekelas Dejan Lovren, Alberto Moreno, dan Javi Manquillo pada bursa transfer musim panas lalu. Biar begitu, sesumbar Matic meraih poin maksimal di Anfield kali ini bukanlah pekerjaan mudah. Pasalnya, The Blues sedang menunjukkan grafik yang menurun. Dalam empat laga terakhir, Chelsea harus susah payah meraih poin.
Setelah hanya imbang 1-1 di Old Trafford, markas Manchester United, pasukan Jose Mourinho harus susah payah meraih kemenangan 2-1 atas klub Divisi IV Shrewsbury Town pada babak keempat Piala Liga dan 2-1 atas klub papan bawah Queens Park Rangers. Terakhir, Chelsea ditahan 1-1 oleh klub Slovenia Maribor pada matchday 4 Liga Champions midweek lalu.
Abdul haris
Berdasarkan performa musim ini, kedua tim menunjukkan hasil yang sangat kontras. Sampai 10 laga Chelsea belum terkalahkan, meraih 8 kemenangan dan 2 seri. Prestasi ini membuat The Blues duduk manis di singgasana klasemen sementara. Klub London Barat itu juga jadi tim paling subur dengan torehan 26 gol.
Sebaliknya, setelah finis di peringkat 2 musim lalu, Liverpool justru sempoyongan musim ini. The Reds sudah 4 kali kalah dan hanya meraih 4 kemenangan serta 2 seri. Alhasil, klub Merseyside itu tercecer di peringkat 7 dengan nilai 14, tertinggal 12 angka dari sang penguasa Chelsea. Kepergian Luis Suarez ke Barcelona awal musim ini membuat lini depan Liverpool tumpul.
Tercatat, hanya 13 gol yang bisa dicetak tim ini dari 10 laga awal musim ini. Selain itu, aroma sakit hati juga masih dirasakan Liverpool. Maklum, musim lalu kekalahan 0-2 dari Chelsea di Anfield membuyarkan ambisi The Reds meraih titel liga untuk pertama kali sejak kompetisi mengusung format Liga Primer pada 1992. Padahal, kalau menang di laga tersebut, satu tangan Liverpool bak sudah memegang trofi.
Untuk itu, Pelatih Liverpool Brendan Rodgers meminta asuhannya mampu menghapus memori buruk musim lalu. Setelah mengalami dua kekalahan beruntun dengan skor kembar 0-1 di markas Newcastle United pada Liga Primer, dan kandang Real Madrid pada matchday 4Liga Champions, midweek lalu, dia ingin armadanya mendapatkan momentum kebangkitan pada laga malam ini.
“Kami telah belajar dari kesalahan musim lalu. Chelsea tim terbaik di liga saat ini, itu mengapa mereka di puncak klasemen. Namun, saat kami main di Anfield tak peduli siapa lawannya, kami punya percaya diri. Kami akan berjuang meraih kemenangan,” tandasnya, dikutip The Telegraph . Rodgers tentu berharap Philippe Coutinho mampu memainkan perannya di lini tengah.
Playmaker asal Brasil itu ditantang untuk lebih memberi servis memuaskan kepada Mario Balotelli yang sampai saat ini masih belum mencetak gol di Liga Primer. Dua gol yang dikemas striker Italia itu terjadi di Liga Champions dan Piala Liga. Di pihak lain, Chelsea bisa bangga dengan kualitas Cesc Fabregas. Gelandang asal Spanyol itu mampu memainkan tugasnya menjadi motor serangan tim.
Setidaknya sembilan assists diciptakannya. Kondisi ini membuat gelandang Chelsea Nemanja Matic sesumbar. Dia mengklaim The Blues akan kembali membuat Liverpool tertunduk lesu di rumahnya sendiri. “Banyak tim musim ini yang mencoba memarkir bus di depan gawang saat menghadapi kami, tapi kami tetap bisa menang,” ujar Matic yang tampil 90 menit kontra Liverpool musim lalu.
“Tak akan mudah, jika Anda bertahan, Anda harus tahu caranya bertahan. Kami akan menunjukkan bagaimana cara kami main. Musim lalu kami menang 2-0 dan kami menunjukkan kualitas kami di laga tersebut,” tuturnya. Masalah pertahanan memang masih jadi kendala The Reds musim ini. Tercatat, gawang Simon Mignolet sudah 13 kali kebobolan.
Padahal, Rodgers sudah mengucurkan 43 juta euro untuk merekrut barisan defender sekelas Dejan Lovren, Alberto Moreno, dan Javi Manquillo pada bursa transfer musim panas lalu. Biar begitu, sesumbar Matic meraih poin maksimal di Anfield kali ini bukanlah pekerjaan mudah. Pasalnya, The Blues sedang menunjukkan grafik yang menurun. Dalam empat laga terakhir, Chelsea harus susah payah meraih poin.
Setelah hanya imbang 1-1 di Old Trafford, markas Manchester United, pasukan Jose Mourinho harus susah payah meraih kemenangan 2-1 atas klub Divisi IV Shrewsbury Town pada babak keempat Piala Liga dan 2-1 atas klub papan bawah Queens Park Rangers. Terakhir, Chelsea ditahan 1-1 oleh klub Slovenia Maribor pada matchday 4 Liga Champions midweek lalu.
Abdul haris
(bbg)