Mimpi Buruk Singa Tua?

Minggu, 09 November 2014 - 12:37 WIB
Mimpi Buruk Singa Tua?
Mimpi Buruk Singa Tua?
A A A
Sabtu (8/11/14) malam waktu Boardwalk Hall, Atlantic City, New Jersey, Amerika atau Minggu pagi (9/11/14) WIB, dunia tinju kembali akan digetarkan penampilan dua jagoan.

Bernard Hopkins, juara dunia kelas light heavyweight (berat ringan) versi WBA dan IBF akan berhadapan dengan juara dunia versi WBO, Sergey Kovalev. Getaran pertarungan itu bukan hanya karena unifikasi atau penyatuan gelar, tapi juga karena kedua petarung merupakan dua petinju dari generasi yang berbeda. Hopkins, Januari mendatang akan genap berusia 50 tahun, sementara Kovalev, lima bulan lagi baru akan berusia 32 tahun.

Apa yang dilakukan Hopkins merupakan upaya pemecahan rekor dunia dari atas ring tinju profesional sebagai juara dunia tertua yang pertama dan satu-satunya. Saat ini Hopkins sesungguhnya telah memegang rekor tersebut menjadi juara dunia di usia 49 tahun. Rekor lama dipegang George Big Daddy Foreman tahun 1994 ketika dia mengalahkan juara dunia kelas berat versi WBA/IBF Michael Moorer dengan kemenangan KO-10 tahun 1994.

Sebelumnya Archi Moore tahun 1962 saat menang angka atas GRinaldi, di kelas yang sama. Baik Foreman maupun Moore saat itu sama-sama telah berusia 45 tahun. Rekor sebelumnya dipegang petinju Amerika lainnya, Bob Fitzsimmons, yang menjadi juara dunia kelas menengah versi NYSAC (New York State Athletic Commissionas) tahun 1903 dalam partai 20 ronde. Fitzsimmons ketika itu berusia 40 tahun.

“Aku akan tetap menjadi juara dunia di usia 50!” kata Hopkins, saat mampu merebut sabuk WBA dan menyatukannya dengan sabuk IBF miliknya dari tangan petinju asal Kazakstan Beibut Shumenov. “Anda semua mengira saya akan kalah, kalian keliru!” teriaknya, setelah wasit Earl Brown menyatakan dia menang split decesion, 2-1.

Mimpi Buruk

Hopkins juga tak diragukan telah mencetak banyak kejutan di dalam dunia tinju profesional, tapi sekali ini menurut banyak analisis, Hopkins akan menghadapi masalah besar. Menurut catatan the Sweet Science, Kovalev akan menjadi mimpi buruk bagi Hopkins. Di pasar taruhan Kovalev memiliki peluang menang 51,6% dan Hopkins hanya 48,4%.

Prediksi ini bukan tanpa dasar, selain perbedaan usia yang sangat mencolok, Sergey Kovalev, memiliki catatan yang sangat fantastis dari 26 kali penampilannya, dia menang 25 kali, 23 di antaranya dimenangkan dengan KO/TKO. Pendek kata, petinju Rusia ini yakin akan merebut gelar Hopkins. “Saya memiliki banyak senjata rahasia,” katanya, saat jumpa pers. Bahkan, begitu percaya dirinya Kovalev mengaku tak terlalu memusingkan gaya dan cara bermain Hopkins. “Saya akan memenangkan pertarungan dengan cepat,” katanya.

Cerdik

Secara fisik, Hopkins memang tak setangguh Kovalev, suka atau tidak faktor usia membuat banyak hal yang tak lagi sehebat dulu, tapi dia masih memiliki reaksi cepat, memiliki pergerakan yang konstan, dan memiliki kecerdikan. Faktor kecerdikan ini sangat menentukan bagi Hopkins dalam setiap laga.

Dia bisa memanfaatkan segala situasi untuk diubah menjadi kemenangan. Kecerdikan ini yang tak banyak dimiliki para petinju, termasuk Kovalev. Hopkins bisa berpura-pura kesakitan, dia juga akan berpura-pura terkena pukulan low-blow untuk mengambil napas, dan dia juga bisa berpura-pura telah lemas.

Tapi, siapakah yang kelak akan memenangkan pertarungan, saya melihat kecerdikan Hopkins akan mampu meredam kedigdayaan Kovalev. Namun, dengan catatan, Hopkins bisa terus “bergumul” dan tidak memberikan ruang gerak yang bebas bagi artis KO itu. Jika Hopkins gagal bermain dengan jarak dekat, dia akan mengalami nasib nahas.?

Pengamat Tinju
MAHFUDIN NIGARA
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0975 seconds (0.1#10.140)