Evaldo Masih Diincar Tim ISL
A
A
A
JEPARA - Mantan bek Persijap Jepara, Evaldo Silva memberi sinyal tidak akan kembali bergabung dengan tim Kota Ukir musim depan.
Disamping karena keputusan PSSI yang melarang Divisi Utama 2015 diperkuat pemain asing, ekspatriat asal Brasil itu saat ini sudah diminati oleh salah satu tim kontestan Indonesia Super League (ISL). “Aku ada satu tim ISL yang kemungkinan bisa main,” kata Evaldo, saat dihubungi SINDO.
Dia saat ini masih beristirahat di Brasil, setelah tim Persijap Jepara musim 2014 dibubarkan. Sembari menunggu kompetisi musim depan dimulai, pemain yang sudah beberapa musim membela Persijap itu ingin lebih dekat dengan keluarganya di negeri Samba.
Pihaknya tidak mempermasalakan larangan pemain asing membela Divisi Utama. Dia justru senang jika tim Divisi Utama hanya boleh diperkuat oleh pemain lokal saja.
“Kalau itu untuk perbaikan sepak bola Indonesia, ya bagus,” tuturnya.
Evaldo sebelumnya dikabarkan tidak akan bermain lagi, namun memilih menjadi pelatih. Ini cukup beralasan, karena pemain tersebut sudah berusia 40 tahun. Dia lahir di Baramansa, 17 Agustus 1974.
Saat membela Persijap musim ini, dia dipercaya mengemban ban kapten, dan bahkan sempat diposisikan sebagai asisten pelatih musim ini, untuk mengisi kekosongan saat itu. Disamping karena dianggap sudah sangat berpengalaman, secara persyaratan adiministrasi juga memiliki sertifikat kepelatihan.
Ketua Umum Banaspati, salah satu suporter besar Persijap H Saadi menganggap Evaldo selama ini sudah menjadi ikon Persijap karena sudah beberapa musim membela tim Kota Ukir.
Namun dia tidak mempermasalakan jika nantinya yang bersangkutan tidak bisa lagi membela tim musim depan. Dia menilai performa Evaldo sudah tidak seperti dulu.
“Sudah mulai surut, berbeda dengan satu dua musim lalu. Memang sejak awal-awal bergabung dengan Persijap, performanya bagus, dan sering dipercaya menjadi palang pintu utama di barisan pertahanan,” jelasnya.
Disamping karena keputusan PSSI yang melarang Divisi Utama 2015 diperkuat pemain asing, ekspatriat asal Brasil itu saat ini sudah diminati oleh salah satu tim kontestan Indonesia Super League (ISL). “Aku ada satu tim ISL yang kemungkinan bisa main,” kata Evaldo, saat dihubungi SINDO.
Dia saat ini masih beristirahat di Brasil, setelah tim Persijap Jepara musim 2014 dibubarkan. Sembari menunggu kompetisi musim depan dimulai, pemain yang sudah beberapa musim membela Persijap itu ingin lebih dekat dengan keluarganya di negeri Samba.
Pihaknya tidak mempermasalakan larangan pemain asing membela Divisi Utama. Dia justru senang jika tim Divisi Utama hanya boleh diperkuat oleh pemain lokal saja.
“Kalau itu untuk perbaikan sepak bola Indonesia, ya bagus,” tuturnya.
Evaldo sebelumnya dikabarkan tidak akan bermain lagi, namun memilih menjadi pelatih. Ini cukup beralasan, karena pemain tersebut sudah berusia 40 tahun. Dia lahir di Baramansa, 17 Agustus 1974.
Saat membela Persijap musim ini, dia dipercaya mengemban ban kapten, dan bahkan sempat diposisikan sebagai asisten pelatih musim ini, untuk mengisi kekosongan saat itu. Disamping karena dianggap sudah sangat berpengalaman, secara persyaratan adiministrasi juga memiliki sertifikat kepelatihan.
Ketua Umum Banaspati, salah satu suporter besar Persijap H Saadi menganggap Evaldo selama ini sudah menjadi ikon Persijap karena sudah beberapa musim membela tim Kota Ukir.
Namun dia tidak mempermasalakan jika nantinya yang bersangkutan tidak bisa lagi membela tim musim depan. Dia menilai performa Evaldo sudah tidak seperti dulu.
“Sudah mulai surut, berbeda dengan satu dua musim lalu. Memang sejak awal-awal bergabung dengan Persijap, performanya bagus, dan sering dipercaya menjadi palang pintu utama di barisan pertahanan,” jelasnya.
(wbs)