Cuaca Ganggu Performa Atlet Gantole
A
A
A
BEKASI - Akibat kondisi angin dikawasan Cililin Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat penampilan para atlet gantole yang bertanding di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat XII/2014 tidak maksimal.
Selain itu, mengganggu penampilan atlet, tidak bersahabatnya cuaca juga membuat waktu pertandingan menjadi molor.
Atlet gantole Kota Bandung, Kusnadi Bohon mengaku cuaca di Cilillin tidak menjadi kendala utama saat pertandingan. Padahal, kata Kusnadi, saat melakukan sesi latihan justru cuaca cukup mendukung.
“Ya sudah seminggu terakhir ini cuaca di Cililin tidak begitu bagus. Sampai hari kedua angin kurang bagus dan mempengaruh performa atlet yang bertanding,”katanya, Jumat (14/11).
Karena kondisi angin yang kurang bagus, membuat para atlet menguras tenaga dan berjuang lebih lebih keras lagi. Untuk beberapa nomor seperti ketepatan mendarat memang kondisi itu tidak terlalu menjadi soal. Menurutnya, untuk nomor itu atlet tidak terlalu lama melakukan penerbangan, dan denan segera kembali mendarat.
“Yang menjadi masalah saat naik, itu butuh perjuangan ekstra. Kalau nomor ketepatan mendarat kan tidak lama terbang sudah turun lagi,”ujarnya.
Pada ajang Porda XII/2014 itu, Kusnadi menjadi atlet peraih medali emas pertama dicabang olahraga gantole dari nomor ketepatan mendarat dan sambar pita kelas A. Ia menyumbangkan medali emas bagi kontingen Kota Bandung. Menumbangkan juniornya, Agit Aria yang harus puas meraih medali perak. “Memang sudah target emas, alhamdulillah tercapai,”singkatnya.
Ia menilai, atlet senior masih mendominasi pertandingan karena jam terbangnya. Meski demikian di kelas B beberapa atlet yunior mulai muncul dengan catatan waktu yang cukup bagus.
“Didominasi senior, tapi untuk sebagian daerah mulai muncul atlet-atlet junior yang catatan waktunya terbilang bagus,”terangnya.
Selain itu, mengganggu penampilan atlet, tidak bersahabatnya cuaca juga membuat waktu pertandingan menjadi molor.
Atlet gantole Kota Bandung, Kusnadi Bohon mengaku cuaca di Cilillin tidak menjadi kendala utama saat pertandingan. Padahal, kata Kusnadi, saat melakukan sesi latihan justru cuaca cukup mendukung.
“Ya sudah seminggu terakhir ini cuaca di Cililin tidak begitu bagus. Sampai hari kedua angin kurang bagus dan mempengaruh performa atlet yang bertanding,”katanya, Jumat (14/11).
Karena kondisi angin yang kurang bagus, membuat para atlet menguras tenaga dan berjuang lebih lebih keras lagi. Untuk beberapa nomor seperti ketepatan mendarat memang kondisi itu tidak terlalu menjadi soal. Menurutnya, untuk nomor itu atlet tidak terlalu lama melakukan penerbangan, dan denan segera kembali mendarat.
“Yang menjadi masalah saat naik, itu butuh perjuangan ekstra. Kalau nomor ketepatan mendarat kan tidak lama terbang sudah turun lagi,”ujarnya.
Pada ajang Porda XII/2014 itu, Kusnadi menjadi atlet peraih medali emas pertama dicabang olahraga gantole dari nomor ketepatan mendarat dan sambar pita kelas A. Ia menyumbangkan medali emas bagi kontingen Kota Bandung. Menumbangkan juniornya, Agit Aria yang harus puas meraih medali perak. “Memang sudah target emas, alhamdulillah tercapai,”singkatnya.
Ia menilai, atlet senior masih mendominasi pertandingan karena jam terbangnya. Meski demikian di kelas B beberapa atlet yunior mulai muncul dengan catatan waktu yang cukup bagus.
“Didominasi senior, tapi untuk sebagian daerah mulai muncul atlet-atlet junior yang catatan waktunya terbilang bagus,”terangnya.
(wbs)