Piala Dunia 2018 Diboikot ?
A
A
A
LONDON - Mantan Chairman federasi sepak bola Inggris, David Berstein mengajak seluruh negara asal Eropa untuk memboikot penyelenggaraan Piala Dunia yang akan berlangsung di Rusia pada tahun 2018 mendatang. Hal ini lantaran isu yang mengatakan kalau para petinggi FIFA terlibat kong-kalikong dalam penunjukan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2018 dan 2022.
Komite Etik otoritas sepak bola tertinggi di dunia tersebut saat ini juga tengah melakukan penyelidikan terkait rumor kecurangan yang terjadi dalam penunjukan Rusia sebagai tuan rumah.
''Inggris tidak mungkin bisa melakukan ini sendiri. Jika kita harus bereaksi pada sesuatu yang kita anggap salah, saya rasa UEFA bisa saja mengambil langkah,'' ungkap Berstein.
''Setidaknya UEFA bisa memastikam kalau proses penujukan tersebut berjalan dengan jujur,'' sambungnya.
''Saya rasa banyak negara akan setuju dengan langkah ini, meski pun saya tahu tidak semuanya akan setuju. Tapi setidaknya kita tidak hanya bicara dan mulai melakukan sesuatu,'' tambahnya lagi.
Sebelum isu kecurangan ini tersebar beberapa waktu belakangan, penunjukan Qatar sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia 2022 memang sudah dikritik sebagian besar peserta asal Eropa. Pasalnya, panasnya cuaca yang dimiliki Qatar, dianggap bisa membahayakan para pemain sepak bola khususnya bagi mereka yang beasal dari daratan Eropa.
Maka tak salah bila banyak pihak langsung bereaksi saat menyebar isu terkait kecurangan yang terjadi pada proses penunjukan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Komite Etik otoritas sepak bola tertinggi di dunia tersebut saat ini juga tengah melakukan penyelidikan terkait rumor kecurangan yang terjadi dalam penunjukan Rusia sebagai tuan rumah.
''Inggris tidak mungkin bisa melakukan ini sendiri. Jika kita harus bereaksi pada sesuatu yang kita anggap salah, saya rasa UEFA bisa saja mengambil langkah,'' ungkap Berstein.
''Setidaknya UEFA bisa memastikam kalau proses penujukan tersebut berjalan dengan jujur,'' sambungnya.
''Saya rasa banyak negara akan setuju dengan langkah ini, meski pun saya tahu tidak semuanya akan setuju. Tapi setidaknya kita tidak hanya bicara dan mulai melakukan sesuatu,'' tambahnya lagi.
Sebelum isu kecurangan ini tersebar beberapa waktu belakangan, penunjukan Qatar sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia 2022 memang sudah dikritik sebagian besar peserta asal Eropa. Pasalnya, panasnya cuaca yang dimiliki Qatar, dianggap bisa membahayakan para pemain sepak bola khususnya bagi mereka yang beasal dari daratan Eropa.
Maka tak salah bila banyak pihak langsung bereaksi saat menyebar isu terkait kecurangan yang terjadi pada proses penunjukan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
(bbk)