Semifinal Dapatrp1 M

Rabu, 19 November 2014 - 12:54 WIB
Semifinal Dapatrp1 M
Semifinal Dapatrp1 M
A A A
JAKARTA - Piala AFF 2014 di depan mata. Indonesia yang berada di Grup A kembali dijagokan sebagai kandidat juara. Berkekuatan 22 pemain pilihan, skuad Garuda telah terbang ke Vietnam, kemarin.

“Kami berharap bisa tampil maksimal dan menunjukkan performa terbaik di AFF. Kami akan fokus untuk ke semifinal, baru memikirkan target selanjutnya,” ucap Asisten Pelatih Wolfgang Pikal, kemarin. Indonesia mengusung misi besar di turnamen bergengsi se-Asia Tenggara ini.

Ratusan juta bahkan miliaran rupiah siap dikucurkan jika Zulkifli Syukur dkk bisa memenuhi target demi target yang dicanangkan Badan Tim Nasional (BTN). Ketua BTN La Nyalla M Mattalitti sudah menebar angin surga jika skuad Garudabisa berjaya.

Janji bonus sudah dimulai di fase penyisihan grup. Jika diakumulasi sampai semifinal, lebih dari Rp1 miliar akan mengalir ke kantong timnas Piala AFF. La Nyalla merinci bonus itu dimulai saat melawan Vietnam. Menurutnya, jika bisa mengalahkan Vietnam pada laga pembuka, uang USD25.000 atau Rp304 juta (kurs Rp12.000) dikucurkan.

Sementara USD20.000 (Rp242 juta)mengalir jika menumbangkan Filipina di laga kedua. “Kalau mencapai semifinal, kami kucurkan bonus USD50.000 (Rp608 juta). Sementara bonus final akan kami bicarakan di Jakarta,” kata La Nyala.

Suntikan miliaran rupiah itu bukan tanpa alasan. Meski mendapat label kandidat juara, perjalanan timnas Indonesia diprediksi tidak semulus bayangan. Berada di Grup A bersama Vietnam, Laos dan Filipina, tak berarti, skuad Garudaboleh besar kepala. Memandang remeh lawan bisa menjadi petaka. Vietnam, misalnya.

Selain faktor tuan rumah, jawara Piala AFF 2008 itu juga punya persiapan yang cukup matang di bawah kendali Toshiya Miura sebagai pelatih kepala. Kekuatan Tuyen, julukan Vietnam, juga diakui Riedl. Menyaksikan langsung laga uji coba Vietnam saat ditundukkan Palestina, 1-3, Minggu (9/11), Riedl menilai bekas anak asuhannya itu mengalami peningkatan signifikan.

Sinyal itu diperlihatkan saat Tuyen menggilas Malaysia 3-1, Minggu (16/9). “Vietnam punya ciri khas dengan permainan cepat. Setiap tahun mereka punya pemain berkualitas yang muncul. Tapi, saya rasa kami sudah siap meladeni mereka. Beberapa rekaman pertandingan sudah kami pelajari. Antisipasi kami adalah antisipasi serangan sayap dan striker mereka juga berbahaya,” ungkap penyerang Indonesia Boaz Solossa.

Tak bisa diabaikan adalah Filipina yang menjadi lawan di laga kedua. The Azkals, julukan Filipina, memiliki catatan konsisten di dua pergelaran terakhir Piala AFF (2010 dan 2012). Setidaknya, Phil Young husband dkk selalu menembus babak semifinal sehingga pantas disebut kuda hitam.

Di tahun ini, tim besutan Thomas Dooley memancang target melebihi pencapaian di dua seri sebelumnya. “Kami lebih berpengalaman dan sekarang tahu apa yang diperlukan. Lima tahun lalu kami sudah cukup senang dengan hanya memberi tantangan kepada tim lain. Tapi, sekarang kami akan sangat kecewa jika hanya mampu sampai babak semifinal,” ujar James Younghusband.

Sementara Laos yang dihadapi pada laga ketiga mungkin bisa dianggap rival ringan. Lolos ke putaran final lewat jalur kualifikasi bersama dengan Myanmar, Laos punya misi mengukir sejarah pertama kali lolos dari persaingan di fase grup. Di bawah asuhan David Booth yang membawa kultur sepak bola Inggris, harapan coba diapungkan Sopha Saysana dkk.

Booth mengisi sebagian besar skuadnya dengan pemain-pemain muda. Tercatat hanya ada satu pemain berusia 28 tahun di skuadnya, yaitu Khampheng Sayavutthi. Selebihnya memiliki usia di bawah ratarata 25 tahun.

Decky irawan jasri
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0992 seconds (0.1#10.140)