Tolak Persijap Pindah Markas!

Jum'at, 21 November 2014 - 15:53 WIB
Tolak Persijap Pindah...
Tolak Persijap Pindah Markas!
A A A
JEPARA - Belum jelasnya pengurus Persijap Jepara musim depan, mengundang kekhawatiran bagi pencinta bola di Kota Ukir. Bukan tidak mungkin, Laskar Kalinyamat bisa dibeli dari investor dari luar dan tidak lagi berhome base di Jepara.

Rumor ini pernah mencuat sebelum kompetisi 2014 dimulai, namun kabarnya keinginan dari investor tidak direstui oleh pengelola. Kini, menatap Divisi Utama 2015, berembus kabar itu lagi.

Ketiadaan dana memang membuat tim dengan jersey home merah-merah ini pontang-panting untuk bisa mengikuti kompetisi.

Barisan Suporter Sejati Persijap Jepara (Banaspati) menolak keras jika tim kesayangannya diboyong ke luar daerah.

“Persijap punya historis di Jepara. Siapapun pengelolanya, asalkan dikelola dengan baik dan bisa meningkatkan prestasi, kami siap untuk mendukung,” tandas Ketua Umum Banaspati H Saadi, kemarin.

Saadi berharap, sisi historis ini agar menjadi catatan tersendiri bagi pemegang saham Persijap. Meski, sebagai suporter pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengurusi internal pemilik saham.

“Kami hanya sebagai penikmat, itu urusan dari klub lokal dan pemilik saham. Sampai sekarang juga belum ada kejelasan mau di bawa ke mana, padahal kompetisi antarklub sudah selesai di Jepara, tapi belum ada pembicaraan terhadap Persijap musim depan,” ucapnya.

Menurut dia, Jika Persijap bisa bermain bagus di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, penonton di stadion bisa mencapai 5.000-an. Tapi jika mainnya seperti musim ini, paling hanya 1000-1500.

“Itu kan wajar,” katanya.

Musim ini sebenarnya Persijap akan diakuisisi oleh Johar Lin Eng, Ketua Asprov PSSI Jateng dan tetap ber home base di Jepara. Tim telah disiapkan dana Rp5 miliar untuk bisa berkompetisi di Indonesia Super League (ISL).

Hanya, dalam perjalanannya, Johar menilai manajemen tidak terbuka dalam pengelolaan keuangan, sehingga hanya diberikan dana Rp2 miliar, kekurangannya distop. Manajemen lama siap menyerahkan pengelolaan Persijap sepanjang diambil alih oleh pengusaha gila bola yang memiliki finansial kuat.

Manajer Operasional Persijap H Maryanto mengatakan, ibarat perusahaan, jika tidak memiliki dana, tidak mungkin bisa operasional. Begitu juga dengan Persijap Jepara. Kalau tidak punya dana, tidak mungkin bisa berkompetisi.

“Soal pengambilalihan saham, itu bukan kewenangan saya untuk bicara, tapi biar pemilik saham terbesar saja H Tafrichan.

Kami ingin Persijap tetap di Jepara, karena dari sisi infrastruktur stadion sangat mendukung, begitu juga dengan dukungan dari suporter,” kata Maryanto.

Dia berandai-andai tim sepak bola kembali bisa mendapat bantuan dari APBD, di era Presiden Joko Widodo ini. Dengan begitu, tim tidak lagi mengalami kesulitan keuangan.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3666 seconds (0.1#10.140)