Mariando Kena SP 1, SFC U-21 Minta Maaf
Jum'at, 21 November 2014 - 16:39 WIB

Mariando Kena SP 1, SFC U-21 Minta Maaf
A
A
A
PALEMBANG - Ulah Mariando Djonak yang memasuki rumah warga dalam kondisi mabuk membuat geram manajemen Sriwijaya U-21. Manajemen Wong Kito Mudo mengeluarkan Surat Peringatan (SP) 1 kepada striker asal Papua tersebut.
"Mudah-mudahan peringatan ini membuatnya tidak lagi melakukan sikap tidak terpuji seperti kemarin. Tingkah lakunya tentunya membuat malu jajaran manajemen dan kami berikan dia SP 1,"kata Manajer Keuangan Sriwijaya FC U21 Ahmad Haris.
Haris mengatakan,manajemen telah meminta maaf secara pribadi kepada pemilik rumah, tokoh masyarakat, dan warga rumah susun (rusun). Secara resmi manajemen juga meminta maaf kepada publik Palembang atas pemberitaan yang buruk dikabarkan dari salah satu pemain SFC U-21.
"Kami dari manajemen meminta maaf kepada seluruh masyarakat Palembang. Kita juga sudah berikan Mariando arahan dan wejangan untuk memperbaiki tingkah lakunya ke depan,"kata dia.
Berdasarkan keterangan pemilik rumah dan warga rusun Blok 45, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang. Darni (pemilik rumah) menyatakan, tepat pukul 05.30 WIB pada Kamis, (20/11) menyatakan Mariando datang dalam kondisi mabuk. Kendati demikian Haris menepis Mariando dijemput dalam kondisi masih terkontrol alias sadar.
"Itu tidak benar saya sendiri yang jemput dia ke sana (rusun). Mariando masih terkontrol dia tidak mabuk. Karena perbuatannya masuk ke rumah orang tanpa izin, persoalan itu yang kami cermati menjadi kesalahannya,"ungkapnya.
Dilanjutkannya, Mariando berada di Palembang sesuai jadwal bukan sengaja untuk menemui seseorang di rusun. Sebab tim SFC U21 dikumpulkan untuk menghadiri konsolidasi persiapan tim. Setelah itu, semua tim kembali berkumpul pada pertengahan bulan Desember mendatang.
"Sekarang Mariando telah pulang kembali ke Papua begitu juga pemain lain. Beberapa waktu lalu memang ada jadwal berkumpul untuk melihat kondisi tim. Pertengahan Desember baru persiapan untuk kompetisi musim depan,"pungkasnya.
Sebelumnya manajemen pernah melayangkan surat SP 1 kepada pemain senior SFC di era kepelatihan Kas Hartadi. Diego Michiels mendapat SP 1 karena dinilai tidak profesional. Ketika pertandingan antara Sriwijaya FC dan Gresik United memasuki menit ke-28, pelatih kepala Sriwijaya FC Kas Hartadi mengganti Diego Michiels dengan Foday Boakay.
Diego yang ditarik keluar kecewa dengan keputusan Kashartadi. Sehingga meninggalkan bench pemain dan langsung masuk ke ruang ganti.
"Mudah-mudahan peringatan ini membuatnya tidak lagi melakukan sikap tidak terpuji seperti kemarin. Tingkah lakunya tentunya membuat malu jajaran manajemen dan kami berikan dia SP 1,"kata Manajer Keuangan Sriwijaya FC U21 Ahmad Haris.
Haris mengatakan,manajemen telah meminta maaf secara pribadi kepada pemilik rumah, tokoh masyarakat, dan warga rumah susun (rusun). Secara resmi manajemen juga meminta maaf kepada publik Palembang atas pemberitaan yang buruk dikabarkan dari salah satu pemain SFC U-21.
"Kami dari manajemen meminta maaf kepada seluruh masyarakat Palembang. Kita juga sudah berikan Mariando arahan dan wejangan untuk memperbaiki tingkah lakunya ke depan,"kata dia.
Berdasarkan keterangan pemilik rumah dan warga rusun Blok 45, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang. Darni (pemilik rumah) menyatakan, tepat pukul 05.30 WIB pada Kamis, (20/11) menyatakan Mariando datang dalam kondisi mabuk. Kendati demikian Haris menepis Mariando dijemput dalam kondisi masih terkontrol alias sadar.
"Itu tidak benar saya sendiri yang jemput dia ke sana (rusun). Mariando masih terkontrol dia tidak mabuk. Karena perbuatannya masuk ke rumah orang tanpa izin, persoalan itu yang kami cermati menjadi kesalahannya,"ungkapnya.
Dilanjutkannya, Mariando berada di Palembang sesuai jadwal bukan sengaja untuk menemui seseorang di rusun. Sebab tim SFC U21 dikumpulkan untuk menghadiri konsolidasi persiapan tim. Setelah itu, semua tim kembali berkumpul pada pertengahan bulan Desember mendatang.
"Sekarang Mariando telah pulang kembali ke Papua begitu juga pemain lain. Beberapa waktu lalu memang ada jadwal berkumpul untuk melihat kondisi tim. Pertengahan Desember baru persiapan untuk kompetisi musim depan,"pungkasnya.
Sebelumnya manajemen pernah melayangkan surat SP 1 kepada pemain senior SFC di era kepelatihan Kas Hartadi. Diego Michiels mendapat SP 1 karena dinilai tidak profesional. Ketika pertandingan antara Sriwijaya FC dan Gresik United memasuki menit ke-28, pelatih kepala Sriwijaya FC Kas Hartadi mengganti Diego Michiels dengan Foday Boakay.
Diego yang ditarik keluar kecewa dengan keputusan Kashartadi. Sehingga meninggalkan bench pemain dan langsung masuk ke ruang ganti.
(aww)