Filipina Tak Istimewa
A
A
A
HANOI - “Filipina bermain bagus di laga pertama, tapi saya pikir mereka tak istimewa. Peluang kita 50-50 menghadapi mereka. Tapi, saya yakin kita lebih bagus dari mereka,” ucap Pelatih Tim Nasional Indonesia Alfred Riedl, menjelang meladeni Filipina pada laga kedua Piala AFF 2014, besok sore.
Tak ada waktu bersantai untuk Firman Utina dkk. Meski baru saja menahan tuan rumah Vietnam 2-2, Sabtu (22/3) malam, Firman Utina dkk langsung digeber latihan kemarin pagi.
Sekitar pukul 10 pagi waktu setempat, tim Garuda sudah kembali masuk lapangan. Ya, ini harus dilakukan karena laga kedua kontra Filipina sudah di depan mata. Dalam latihan kemarin, Riedl tampak menggenjot pasukannya berlatih penyelesaian akhir serta bermain taktis dari kaki ke kaki. Karena memang tekanan Vietnam di laga perdana membuat tim Garuda lebih banyak memainkan umpan panjang ke depan.
Meski cukup efektif dan mampu menahan imbang tuan rumah, menghadapi Filipina di laga kedua, Riedl perlu mempersiapkan pendekatan lain yang lebih efektif. Selain menggembleng koordinasi permainan dari kaki ke kaki, Riedl juga berusaha mengatasi kelemahan fisik yang menjadi masalah utama dalam skuadnya. Terlihat jelas di laga pertama lalu, para pemain tim Garuda sangat kedodoran di babak kedua.
Untuk masalah ini Riedl beralasan persiapan timnya terlalu mepet karena terganggu laga pamungkas Indonesia Super League yang baru usai dua pekan sebelum timnya terbang ke Hanoi. Sulit buatnya untuk menggeber latihan fisik di tengah-tengah turnamen. “Memang sangat jelas terlihat fisik para pemain masih lemah dan perlu ditingkatkan. Kita punya pemain bagus, tapi ketika mereka berlari tidak dalam kondisi 100%, mereka akan tertinggal. Ini masalah dan perlu ditingkatkan,” ungkap Riedl.
Meski diprediksi tak seberat Vietnam, Filipina tetaplah bukan lawan yang bisa dianggap remeh. Terbukti, tim berjuluk Azkals tersebut mampu berpesta 4-1 saat meladeni Laos, Sabtu (22/11) sore. Karena itu, Riedl perlu menyiapkan beberapa hal. Selain strategi, sang arsitek juga memantau siapa saja pemain lawan yang perlu diwaspadai. Nakhoda asal Austria itu menyebut striker Phil Younghusband sebagai pemain Filipina paling berbahaya.
Saat laga melawan Laos, pemain naturalisasi kelahiran Inggris itu mencetak satu dari empat gol tim Azkals . Pria yang juga sempat mencicipi akademi Chelsea itu juga menjadi kreator lahirnya dua gol negaranya. “Pemain bernomor 10 (Younghusband) harus diwaspadai. Dia pemain cerdas dan punya visi permainan yang bagus,” ucap Riedl.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat 2 klasemen Grup A dengan nilai 1, setara dengan Vietnam yang berada di urutan ketiga. Puncak klasemen diduduki Filipina dengan nilai tiga. Sementara Laos berada di posisi juru kunci tanpa meraih poin. Untuk bisa memuluskan jalan ke semifinal, Indonesia harus bisa melibas Filipina di laga kedua nanti. Jika itu bisa dilakukan, peluang tim Garuda akan sangat terbuka. Pasalnya, di laga ketiga, Jumat (28/11), pasukan Riedl hanya akan menghadapi Laos, tim terlemah di Grup A.
“Kita punya peluang yang sama untuk lolos ke semifinal. Filipina mempunyai materi pemain yang bagus. Mereka juga memiliki banyak pemain naturalisasi. Tapi, kami yakin mampu mengalahkan mereka. Kami akan berusaha lebih baik lagi di laga mendatang,” ucap striker Samsul Arif, yang satu golnya menyelamatkan Indonesia dari kekalahan saat menghadapi Vietnam.
Abdul haris
Tak ada waktu bersantai untuk Firman Utina dkk. Meski baru saja menahan tuan rumah Vietnam 2-2, Sabtu (22/3) malam, Firman Utina dkk langsung digeber latihan kemarin pagi.
Sekitar pukul 10 pagi waktu setempat, tim Garuda sudah kembali masuk lapangan. Ya, ini harus dilakukan karena laga kedua kontra Filipina sudah di depan mata. Dalam latihan kemarin, Riedl tampak menggenjot pasukannya berlatih penyelesaian akhir serta bermain taktis dari kaki ke kaki. Karena memang tekanan Vietnam di laga perdana membuat tim Garuda lebih banyak memainkan umpan panjang ke depan.
Meski cukup efektif dan mampu menahan imbang tuan rumah, menghadapi Filipina di laga kedua, Riedl perlu mempersiapkan pendekatan lain yang lebih efektif. Selain menggembleng koordinasi permainan dari kaki ke kaki, Riedl juga berusaha mengatasi kelemahan fisik yang menjadi masalah utama dalam skuadnya. Terlihat jelas di laga pertama lalu, para pemain tim Garuda sangat kedodoran di babak kedua.
Untuk masalah ini Riedl beralasan persiapan timnya terlalu mepet karena terganggu laga pamungkas Indonesia Super League yang baru usai dua pekan sebelum timnya terbang ke Hanoi. Sulit buatnya untuk menggeber latihan fisik di tengah-tengah turnamen. “Memang sangat jelas terlihat fisik para pemain masih lemah dan perlu ditingkatkan. Kita punya pemain bagus, tapi ketika mereka berlari tidak dalam kondisi 100%, mereka akan tertinggal. Ini masalah dan perlu ditingkatkan,” ungkap Riedl.
Meski diprediksi tak seberat Vietnam, Filipina tetaplah bukan lawan yang bisa dianggap remeh. Terbukti, tim berjuluk Azkals tersebut mampu berpesta 4-1 saat meladeni Laos, Sabtu (22/11) sore. Karena itu, Riedl perlu menyiapkan beberapa hal. Selain strategi, sang arsitek juga memantau siapa saja pemain lawan yang perlu diwaspadai. Nakhoda asal Austria itu menyebut striker Phil Younghusband sebagai pemain Filipina paling berbahaya.
Saat laga melawan Laos, pemain naturalisasi kelahiran Inggris itu mencetak satu dari empat gol tim Azkals . Pria yang juga sempat mencicipi akademi Chelsea itu juga menjadi kreator lahirnya dua gol negaranya. “Pemain bernomor 10 (Younghusband) harus diwaspadai. Dia pemain cerdas dan punya visi permainan yang bagus,” ucap Riedl.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat 2 klasemen Grup A dengan nilai 1, setara dengan Vietnam yang berada di urutan ketiga. Puncak klasemen diduduki Filipina dengan nilai tiga. Sementara Laos berada di posisi juru kunci tanpa meraih poin. Untuk bisa memuluskan jalan ke semifinal, Indonesia harus bisa melibas Filipina di laga kedua nanti. Jika itu bisa dilakukan, peluang tim Garuda akan sangat terbuka. Pasalnya, di laga ketiga, Jumat (28/11), pasukan Riedl hanya akan menghadapi Laos, tim terlemah di Grup A.
“Kita punya peluang yang sama untuk lolos ke semifinal. Filipina mempunyai materi pemain yang bagus. Mereka juga memiliki banyak pemain naturalisasi. Tapi, kami yakin mampu mengalahkan mereka. Kami akan berusaha lebih baik lagi di laga mendatang,” ucap striker Samsul Arif, yang satu golnya menyelamatkan Indonesia dari kekalahan saat menghadapi Vietnam.
Abdul haris
(ars)