Laskar Sultan Agung Cuek Penonton Sepi
Laskar Sultan Agung Cuek Penonton Sepi
A
A
A
BANTUL - Pengurus Persiba Bantul cuek penonton sepi saat mengarungi kompetisi Divisi Utama 2015. Sebab, skuad Laskar Sultan Agung yang diisi oleh para pemain binaan lokal otomatis tetap punya daya tarik.
Manajer Persiba musim lalu, Hanung Raharjo mengatakan, modal tim untuk mengarungi kompetisi kasta kedua Liga Indonesia musim mendatang hanyalah para pemain lokal. Yaitu, dari Persiba U-21 dan pemain di tim lokal Protaba di bawah naungan Pengcab PSSI Kabupaten Bantul.''Modal kita hanya itu. Tapi optimistis bisa menarik jumlah penonton yang lebih banyak nanti,''kata dia, Minggu (23/11).
Diakuinya, perjalanan tim pada 2014 lalu mengikuti kompetisi Indonesia Super League (ISL) memang hanya sedikit pendukungnya yang mendampingi ketika di pertandingan resmi. Meski itu pun dilakukan di markasnya, Stadion Sultan Agung.
Namun, hal itu karena disebabkan karena masa transisi tim dari yang sebelumnya ikut di Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) kemudian berpindah ke PT Liga Indonesia. Laskar Sultan Agung performanya tak begitu maksimal hingga akhirnya terdegradasi ke Divisi Utama. ''Musim 2014 kemarin kan kita hampir tidak ikut kompetisi. Tapi akhirnya dengan tim seadanya diikutkan dan memang kemarin tim tidak ada daya tariknya,''tuturnya.
Pihaknya juga bertekad untuk mengembalikan masa kejayaan tim kebanggaan suporternya, Paserbumi dan CNF ini. Paling tidak bisa seperti di musim 2011, di mana tim mendapatkan dukungan penuh dan berhasil promosi dari Divisi Utama ke Indonesia Premiere League (IPL).''Paling tidak bisa seperti saat kita di Divisi Utama (musim 2011) dulu lah,''ujarnya.
Manajer Persiba musim lalu, Hanung Raharjo mengatakan, modal tim untuk mengarungi kompetisi kasta kedua Liga Indonesia musim mendatang hanyalah para pemain lokal. Yaitu, dari Persiba U-21 dan pemain di tim lokal Protaba di bawah naungan Pengcab PSSI Kabupaten Bantul.''Modal kita hanya itu. Tapi optimistis bisa menarik jumlah penonton yang lebih banyak nanti,''kata dia, Minggu (23/11).
Diakuinya, perjalanan tim pada 2014 lalu mengikuti kompetisi Indonesia Super League (ISL) memang hanya sedikit pendukungnya yang mendampingi ketika di pertandingan resmi. Meski itu pun dilakukan di markasnya, Stadion Sultan Agung.
Namun, hal itu karena disebabkan karena masa transisi tim dari yang sebelumnya ikut di Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) kemudian berpindah ke PT Liga Indonesia. Laskar Sultan Agung performanya tak begitu maksimal hingga akhirnya terdegradasi ke Divisi Utama. ''Musim 2014 kemarin kan kita hampir tidak ikut kompetisi. Tapi akhirnya dengan tim seadanya diikutkan dan memang kemarin tim tidak ada daya tariknya,''tuturnya.
Pihaknya juga bertekad untuk mengembalikan masa kejayaan tim kebanggaan suporternya, Paserbumi dan CNF ini. Paling tidak bisa seperti di musim 2011, di mana tim mendapatkan dukungan penuh dan berhasil promosi dari Divisi Utama ke Indonesia Premiere League (IPL).''Paling tidak bisa seperti saat kita di Divisi Utama (musim 2011) dulu lah,''ujarnya.
(aww)
Explore More