Timnas Indonesia Memalukan

Rabu, 26 November 2014 - 10:48 WIB
Timnas Indonesia Memalukan
Timnas Indonesia Memalukan
A A A
HANOI - Sungguh memalukan penampilan timnas Indonesia. Pasukan Alfred Riedl menyerah 0-4 dari Filipina pada laga kedua Grup A Piala AFF 2014 di My Dinh National Stadium, Hanoi, kemarin. Hasil ini membuat peluang Firman Utina dkk ke semifinal sangat tipis.

”Saya terkejut dengan hasil ini. Ini adalah pertandingan antara tim dengan fisik bagus melawan tim kurang fit. Pemain punya keinginan untuk menang, tapi tidak bisa karena kelelahan. Ituyang buat kami bermain tidak baik,” ungkap Alfred Riedl selepas pertandingan.

Mimpi buruk sudah menghantui Indonesia sejak babak pertama, yakni setelah Phil Younghusband berhasil membawa Filipina unggul lewat titik penalti pada menit ke-16. Selepas turun minum, Filipina semakin membuat Indonesia sebagai tim pesakitan. Tiga gol kembali bersarang di gawang Kurnia Meiga, masing-masing lewat aksi Manuel Ott (52), Martin Steuble (68), dan Rob Gier (79).

Dengan kemenangan itu, Filipina mantap di puncak klasemen sementara Grup A dengan koleksi enam angka. Sementara Indonesia berada di peringkat ketiga dengan raihan poin 1. Kekalahan dari Filipina mempertipis mimpi Indonesia untuk keluar sebagai juara Piala AFF untuk pertama kali. Jika nanti Indonesia kandas di fase grup, kegagalan itu menjadi yang ketiga setelah pada edisi 2007 dan 2012.

Hasil ini juga merupakan kekalahan pertama Indonesia dari 20 pertemuan terakhir. Sebelumnya Garuda mampu menang 18 kali dan sisanya imbang. Bahkan, kemenangan besar sempat dikunci Indonesia, yaitu unggul 12-0 pada 1972 dan 13-1 (2002). Kapten Indonesia Firman Utina mengungkapkan keletihan menjadi penyebab utama kekalahan memalukan dari Filipina.

Gelandang Persib Bandung itu menambahkan persiapan yang tidak maksimal jadi problem yang tidak bisa diatasi. ”Hasil ini memang menyedihkan,” ujarnya. Firman menegaskan para pemain bertekad menang besar pada laga terakhir kontra Laos, Jumat (28/11), demi menjaga peluang lolos ke babak gugur.

”Kami hanya ingin terus bekerja keras dipertandingan selanjutnya. Tapi ada banyak hal yang harus diperbaiki,” tutur Firman. Mengenai kekalahan besar dari Filipina, PSSI melayangkan permohonan maaf kepada para pencinta sepak bola Indonesia. Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI La Nyalla M Mattalitti, yang juga menjabat sebagai ketua Badan Tim Nasional (BTN), menyatakan akan melakukan evaluasi besar-besaran.

”Pemain telah berjuang di lapangan, tetapi Filipina tampil lebih baik. Kami meminta maaf khususnya kepada masyarakat sepak bola Indonesia karena penampilan kami tidak sesuai harapan,” ungkap La Nyalla tadi malam. Faktor fisik yang dikeluhkan Riedl juga dinilai jadi biang keladi buruknya penampilan Indonesia di Piala AFF 2014 oleh berbagai pihak.

Hal itu dikarenakan pemain-pemain yang diboyong pelatih berpaspor Austria itu ke Vietnam kebanyakan baru menyelesaikan Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014. Kompetisi ISL dengan format dua wilayah, ditambah fase delapan besar, semifinal, dan final, baru selesai pada 7 November lalu.

”Sudah diprediksi sejak awal bahwa para pemain tidak dalam kondisi fisik yang bagus saat tampil di Piala AFF. Pemain berada dalam tingkat kelelahan yang sangat tinggi. Sehabis kompetisi, mereka langsung dihadapkan pada pelatnas,” ungkap mantan Pelatih Timnas Indonesia Benny Dollo (Bendol).

Menurut dia, faktor kelelahan sebetulnya sudah terlihat saat Indonesia melakoni dua uji coba sebelum tampil di Piala AFF dan Riedl di mata Bendol sudah tidak memiliki solusi untuk bisa meningkatkan kebugaran anak-anak asuhnya. Menurutnya, masalah itu begitu terlihat ketika Filipina tampil sangat simpel.

”Adanya pileg dan pilpres membuat kompetisi terhenti sampai dua bulan. Molornya kompetisi membuat persiapan timnas menjadi mepet. Harusnya pemain punya waktu istirahat, tapi nyatanya tidak bisa. Jika kondisinya begitu, kehatihatian yang harus dikedepankan,” jelasnya.

Tidak hanya Bendol yang menilai faktor kelelahan sebagai biang buruknya penampilan Indonesia. Hal serupa juga disampaikan penggawa timnas Indonesia pada era 1980-1991 Bambang ”Banur” Nurdiansyah. Dia menyatakan faktor fisik yang lemah membuat pemain Indonesia mudah hilang konsentrasi. ”Imbasnya melawan Filipina pemain mudah dilewati, gampang melakukan kesalahan-kesalahan mendasar,” tuturnya.

Pada laga Grup A lainnya, tuan rumah Vietnam menggilas Laos tiga gol tanpa balas. Dengan hasil itu Tuyen bertengger di posisi kedua klasemen dengan nilai empat poin atau terpaut dua angka dari Filipina yang sudah dipastikan lolos ke semifinal. Kemenangan Vietnam membuat Indonesia harus menang besar atas Laos dan Filipina wajib unggul atas Tuyen.

Decky irawan jasri
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0760 seconds (0.1#10.140)