Andrid Wibawa Diincar Tim ISL
A
A
A
SOLO - Winger kanan Persis Solo, Andrid Wibawa, diminati oleh salah satu tim Indonesia Super League (ISL). Hanya, pemain asal Klaten tersebut belum bisa memberikan keputusan apakah musim depan akan hengkang atau tetap bertahan di Laskar Sambernyawa.
Pemain dengan nomor punggung 21 ini memang cukup menonjol di tim dan selalu menjadi pilihan utama arsitek Widyantoro, dalam setiap laga.
Performanya di lini tengah harus diakui selama ini memang cukup menjanjikan, apalagi dengan ditopang kecepatan dalam menyisir tepi lapangan, membuat pemain kelahiran Klaten, 15 September 1990 ini menjadi skuad inti. Sebagai pemain tengah, dalam urusan mencetak gol, Andrid juga cukup produktif.
Sampai dengan finis di babak delapan besar, dia musim ini sudah memberi kontribusi 7 gol. Setelah tim resmi dibubarkan pada Sabtu (29/29), Andrid mengaku untuk sementara ini masih beristirahat di rumah.
“Masih liburan dulu. Ada tim (ISL) yang menawari, tapi saya belum berpikir mau main di mana musim depan,” kata Andrid kepada Koran SINDO Jateng, tanpa menjelaskan tim ISL yang dimaksud.
Selama mengarungi kompetisi musim ini, manajemen Persis tercatat lebih dari satu kali menunggak pembayaran gaji pemain dan tim pelatih. Kondisi tersebut bisa membuat pemain memutuskan hijrah musim depan, apalagi pengurus juga tidak memagari pemain, yang dinilai memiliki kontribusi besar bagi tim.
Pemerhati sepak bola Jateng Ahmad Sukisno menilai pemain yang potensial dan memiliki kontribusi di Persis layak untuk dipertahankan. Apalagi, mereka sudah memiliki pengalaman di Divisi Utama.
“Musim ini Persis cukup bagus, meski hanya sampai di delapan besar,” ungkapnya.
Mantan pemain Persis sekaligus Pelatih tim yang berhome base di Stadion Manahan itu juga mengusulkan agar pemain lokal lebih diperbanyak, setelah ada aturan larangan pemain asing musim depan di Divisi Utama. Ini agar suporter setia Persis, Pasoepati, ada rasa memiliki tim.
“Banyak putra daerah yang sebenarnya potensial di Solo. Pemain yang bagus dari Solo Raya, agar lebih diprioritaskan musim depan, “ ujarnya.
Wakil Ketua Umum Pasoepati Ginda Ferachtriawan juga berharap pemain musim ini sebagian besar dipertahankan, daripada membentuk tim dari awal.
“Saya kira tidak ada masalah dengan pemain musim ini,” katanya. Prestasi Persis musim ini memang patut diapresiasi. Kendati tanpa didukung finansial yang besar, Ferry Anto dkk mampu menembus ke babak delapan besar.
Musim 2014 Persis berkompetisi tanpa didukung oleh sponsor dan mengandalkan pemasukkanya dari penjualan tiket dalam pertandingan home di Stadion Manahan Solo.
Pemain dengan nomor punggung 21 ini memang cukup menonjol di tim dan selalu menjadi pilihan utama arsitek Widyantoro, dalam setiap laga.
Performanya di lini tengah harus diakui selama ini memang cukup menjanjikan, apalagi dengan ditopang kecepatan dalam menyisir tepi lapangan, membuat pemain kelahiran Klaten, 15 September 1990 ini menjadi skuad inti. Sebagai pemain tengah, dalam urusan mencetak gol, Andrid juga cukup produktif.
Sampai dengan finis di babak delapan besar, dia musim ini sudah memberi kontribusi 7 gol. Setelah tim resmi dibubarkan pada Sabtu (29/29), Andrid mengaku untuk sementara ini masih beristirahat di rumah.
“Masih liburan dulu. Ada tim (ISL) yang menawari, tapi saya belum berpikir mau main di mana musim depan,” kata Andrid kepada Koran SINDO Jateng, tanpa menjelaskan tim ISL yang dimaksud.
Selama mengarungi kompetisi musim ini, manajemen Persis tercatat lebih dari satu kali menunggak pembayaran gaji pemain dan tim pelatih. Kondisi tersebut bisa membuat pemain memutuskan hijrah musim depan, apalagi pengurus juga tidak memagari pemain, yang dinilai memiliki kontribusi besar bagi tim.
Pemerhati sepak bola Jateng Ahmad Sukisno menilai pemain yang potensial dan memiliki kontribusi di Persis layak untuk dipertahankan. Apalagi, mereka sudah memiliki pengalaman di Divisi Utama.
“Musim ini Persis cukup bagus, meski hanya sampai di delapan besar,” ungkapnya.
Mantan pemain Persis sekaligus Pelatih tim yang berhome base di Stadion Manahan itu juga mengusulkan agar pemain lokal lebih diperbanyak, setelah ada aturan larangan pemain asing musim depan di Divisi Utama. Ini agar suporter setia Persis, Pasoepati, ada rasa memiliki tim.
“Banyak putra daerah yang sebenarnya potensial di Solo. Pemain yang bagus dari Solo Raya, agar lebih diprioritaskan musim depan, “ ujarnya.
Wakil Ketua Umum Pasoepati Ginda Ferachtriawan juga berharap pemain musim ini sebagian besar dipertahankan, daripada membentuk tim dari awal.
“Saya kira tidak ada masalah dengan pemain musim ini,” katanya. Prestasi Persis musim ini memang patut diapresiasi. Kendati tanpa didukung finansial yang besar, Ferry Anto dkk mampu menembus ke babak delapan besar.
Musim 2014 Persis berkompetisi tanpa didukung oleh sponsor dan mengandalkan pemasukkanya dari penjualan tiket dalam pertandingan home di Stadion Manahan Solo.
(wbs)