Murray Dapat Peringatan Keras
A
A
A
BARCELONA - Peringatan keras dialamatkan ke Andy Murray jika tidak mau hancur karirnya di musim depan. Petenis Inggris Raya itu harus cermat memilih turnamen jika ingin meraih mimpi mendulang gelar grand slam.
Murray disarankan belajar dari pengalaman musim ini dan setidaknya aksi di Final ATP 2014 menjadi guru berharga di mana ia tersisih di penyisihan grup. Kekalahannya atas Roger Federer 0-6, 1-6 merupakan kekalahan terburuk yang dialami sepanjang karirnya.
"Dia perlu memilih turnamen dengan baik dan tidak seperti musim ini. Dia lima kali tampil di turnamen secara berturut-turut sebelum berlaga di Final ATP," tegas Sergio Casal yang merupakan mantan mentornya dilansir eveningtimes, Rabu (3/12).
Casal merupakan salah seorang sosok di belakang layar hingga Murray mencapai sukses seperti ini. Ia menangani Murray sejak belia di Akaedmi Sanchez-Casal di Barcelona. "Sejak awal, Murray adalah sosok murid yang pandai menyerap ilmu. Tapi semuanya berubah saat dia mengejar poin dan peringkat. Mungkin dia mengambil risiko saat bertanding melawan Federer. Saya tidak tahu apa yang terjadi," kata Casal.
Murray pun sempat bertanding di beberapa turnamen sejak memutuskan kerjasamanya dengan Ivan Lendl, Juni silam. Ia pun sempat membuat kejutan dengan mendapuk Amelie Mauresmo sebagai pelatihnya, walau akhirnya menyertakan Jez Green dan Dani Vallverdu masuk dalam jajaran pelatihnya.
Meski begitu, Casal masih menaruh kepercayaan jika mantan anak asuhnya itu bisa berbicara dan meraih gelar grand slam walau banyak tekanan dialaminya. "Persaingan sekarang begitu ketat. Mereka memainkan di level tinggi dengan tekanan dari sponsor, negara dan akhirnya mereka keletihan."
Murray disarankan belajar dari pengalaman musim ini dan setidaknya aksi di Final ATP 2014 menjadi guru berharga di mana ia tersisih di penyisihan grup. Kekalahannya atas Roger Federer 0-6, 1-6 merupakan kekalahan terburuk yang dialami sepanjang karirnya.
"Dia perlu memilih turnamen dengan baik dan tidak seperti musim ini. Dia lima kali tampil di turnamen secara berturut-turut sebelum berlaga di Final ATP," tegas Sergio Casal yang merupakan mantan mentornya dilansir eveningtimes, Rabu (3/12).
Casal merupakan salah seorang sosok di belakang layar hingga Murray mencapai sukses seperti ini. Ia menangani Murray sejak belia di Akaedmi Sanchez-Casal di Barcelona. "Sejak awal, Murray adalah sosok murid yang pandai menyerap ilmu. Tapi semuanya berubah saat dia mengejar poin dan peringkat. Mungkin dia mengambil risiko saat bertanding melawan Federer. Saya tidak tahu apa yang terjadi," kata Casal.
Murray pun sempat bertanding di beberapa turnamen sejak memutuskan kerjasamanya dengan Ivan Lendl, Juni silam. Ia pun sempat membuat kejutan dengan mendapuk Amelie Mauresmo sebagai pelatihnya, walau akhirnya menyertakan Jez Green dan Dani Vallverdu masuk dalam jajaran pelatihnya.
Meski begitu, Casal masih menaruh kepercayaan jika mantan anak asuhnya itu bisa berbicara dan meraih gelar grand slam walau banyak tekanan dialaminya. "Persaingan sekarang begitu ketat. Mereka memainkan di level tinggi dengan tekanan dari sponsor, negara dan akhirnya mereka keletihan."
(bbk)