Laskar Mataram Butuh Dewa Penolong

YOGYAKARTA - Masalah finansial akut menjadi momok bagi PSIM Yogyakarta menjelang kompetisi Divisi Utama musim 2015. Laskar Mataram sudah semestinya butuh Dewa Penolong untuk memecahkan masalah finansial akut ini.

Karena selain kebutuhan dana untuk biaya satu musim juga pinjaman ke pihak ketiga juga saat ini masih menjadi catatan saja. ''Musim depan, sangat sulit sekali bagi kita, terutama masalah anggaran. Nanti kita pecahkan, mau bagaimana. Apakah akan patungan atau gimana. Memang sudah perlu dewa penolong,''ujar Direktur Utama PT. Putra Insan Mandiri (PIM), Dwi Irianto.
Dalam evaluasi internal tim ini, pria yang dipanggil Mbah Putih itu mematok target untuk menyelesaikan masalah finansial pada pertengahan Desember. Apalagi, Ketua Umum PSIM Yogyakarta Haryadi Suyuti (HS) juga sudah memberikan sinyal untuk segera dilakukan.''Pak HS sendiri yang menelpon saya kemarin, agar segera dievaluasi. Target kita pertengahan Desember ini evaluasi internal tim selesai,''ucapnya.

Untuk selanjutnya, dia bersama pengurus lain mengajak berdialog dengan sesepuh sepak bola di Yogyakarta, maupun klub-klub anggota PSSI Kota Yogyakarta.''Setelah itu, kita ingin mengajak dialog kepada semua sesepuh sepak bola di Yogya dan klub-klub anggota perserikatan. Juga untuk membahas nasib PSIM ini,''tuturnya.

Setelah semua selesai, baru tim bisa mulai dipersiapkan untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama 2015 mendatang. Yang idealnya sudah harus dilakukan pada awal Januari 2015 nanti. ''4 Januari ada kongres PSSI. Setelah itu, Februari baru dimulai kompetisi ISL (Indonesia Super League). Kemudian, untuk Divisi Utama kalau tidak awal yang pertengahan Maret. Jadi idealnya, Januari tim sudah harus siap,''ujarnya.

Sementara, Direktur Keuangan PT PIM, Iriantoko Cahyo Dumadi mengatakan, saat ini memang pihaknya baru dalam tahap pendekatan dengan beberapa sponsor. Untuk bisa setidaknya, membantu masalah keuangan tim ini.''Memang ada pendekatan dengan sponsor. Tapi jangan disebutkan dulu, siapa sponsor itu,''ucapnya.