99 Persen Atlet Rusia Gunakan Doping
A
A
A
LONDON - Kasus penggunaan doping oleh atlet Rusia kembali berlanjut. Dari film dokumentar yang dibuat stasiun televisi Jerman, Dar Este diperoleh informasi jika 99% atlet Rusia menggunakan doping.
Kabar ini jelas mencengangkan olah raga dunia, mengingat doping menjadi musuh bersama yang terus diperangi. Namun, nyatanya dalam film tersebut menggambarkan bagaimana pejabat Rusia terlibat langsung terhadap penggunaan zat haram ini. Bahkan mereka sudi menutupi kasus itu dengan cara dibayar si atlet untuk menutupi hasil tes zat terlarang tersebut.
Das Erste itu menyebutkan bahwa para pejabat Rusia secara sistematis menerima pembayaran dari para altet untuk mendapatkan bahan yang dilarang dan menutup-nutupi tes doping.
Seperti dilaporkan BBC, Jumat (5/12), dalam tayangan film tergambar jelas bagaimana pengakuan mantan atlet lempar cakram, Yevgeniya Pecherina. Ia mengatakan sebagian besar, 99% atlet yang terpilih untuk mewakili Rusia menggunakan bahan terlarang. "Anda benar-benar bisa mendapatkan semuanya. Semua yang diinginkan atlet," ujar wanita berusia 25 tahun tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, juara Marathon London 2010, Liliya Shobukhova harus menelan kenyataan harus terkena hukuman dua tahun oleh Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF) setelah di paspor biologisnya terdapat ketidakteraturan menggunakan obat. Yang mengejutkan, sebelum tindakan tercelanya itu terbongkar ia membayar Federasi Atletik Rusia sebesar Rp6 Miliar untuk menutupi kasusnya.
Beberapa atlet lain yang juga diwawancara antara lain pelari 800 meter putri Mariya Savinova, yang mengaku menggunakan steroid oxandrolone yang dilarang. Saat ini, setidaknya IAAF telah menjatuhkan sanksi pada 67 atlet Rusia.
Kabar ini jelas mencengangkan olah raga dunia, mengingat doping menjadi musuh bersama yang terus diperangi. Namun, nyatanya dalam film tersebut menggambarkan bagaimana pejabat Rusia terlibat langsung terhadap penggunaan zat haram ini. Bahkan mereka sudi menutupi kasus itu dengan cara dibayar si atlet untuk menutupi hasil tes zat terlarang tersebut.
Das Erste itu menyebutkan bahwa para pejabat Rusia secara sistematis menerima pembayaran dari para altet untuk mendapatkan bahan yang dilarang dan menutup-nutupi tes doping.
Seperti dilaporkan BBC, Jumat (5/12), dalam tayangan film tergambar jelas bagaimana pengakuan mantan atlet lempar cakram, Yevgeniya Pecherina. Ia mengatakan sebagian besar, 99% atlet yang terpilih untuk mewakili Rusia menggunakan bahan terlarang. "Anda benar-benar bisa mendapatkan semuanya. Semua yang diinginkan atlet," ujar wanita berusia 25 tahun tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, juara Marathon London 2010, Liliya Shobukhova harus menelan kenyataan harus terkena hukuman dua tahun oleh Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF) setelah di paspor biologisnya terdapat ketidakteraturan menggunakan obat. Yang mengejutkan, sebelum tindakan tercelanya itu terbongkar ia membayar Federasi Atletik Rusia sebesar Rp6 Miliar untuk menutupi kasusnya.
Beberapa atlet lain yang juga diwawancara antara lain pelari 800 meter putri Mariya Savinova, yang mengaku menggunakan steroid oxandrolone yang dilarang. Saat ini, setidaknya IAAF telah menjatuhkan sanksi pada 67 atlet Rusia.
(bbk)