PBR Ganti Nama- Romantisme Sejarah Bandung Raya
A
A
A
BANDUNG - Direktur PT Kreasi Performa Pasundan (KPP) Marco Gracia Paulo mengaku belum dapat memastikan pada musim 2015 mendatang penggunaan nama Bandung Raya dapat digunakan sebagai pengganti nama tim Pelita Bandung Raya (PBR).
Keinginan mengganti nama tersebut belum disahkan PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Indonesia Super League (ISL). ”Yang pasti, kami sudah mengajukan pergantian nama PBR menjadi Bandung Raya ke PT Liga. Sampai saat ini prosesnya masih berlangsung,” ujar Marco.
Sejatinya, pergantian nama tersebut bisa saja disahkan mengingat dalam aturan manual Liga Indonesia jika sebuah klub ingin mengubah namanya diharuskan berjalan lebih dari dua musim. Sementara PBR sudah dua musim berjalan. Jadi, pihaknya akan mengupayakan mengganti nama menjadi Bandung Raya saja, meski secara entitas tetap PBR. Nama Bandung Raya memang sudah tidak tampak asing lagi didengar para penikmat sepak bola Tanah Air.
Nama tersebut merupakan sebuah klub yang pernah menjuarai Liga Indonesia kedua pada 1996. Dejan Glusevic hingga Peri Sandria menjadi nama-nama beken yang pernah membawa klub Bandung Raya juara pada saat itu. Klub ini berdiri sejak 1985 pada era kompetisi Galatama. Sejak 1994 Bandung Raya berlaga di kompetisi Liga Indonesia yang merupakan penggabungan dari Kompetisi Perserikatan dan Galatama.
Bandung Raya berjuluk Maung Totol(Macan Tutul) karena Wilayah Bandung Raya merupakan pusatnya Jawa Barat, sesuai dengan fauna identitas Jawa Barat, yaitu macan tutul yang dalam bahasa Sunda maung totol. Bandung Raya membubarkan diri setelah Liga Indonesia 1996/1997 selesai lantaran krisis keuangan. Pada 2007 nama Bandung Raya kembali muncul di Divisi Tiga Zona Jawa Barat, di mana Bandung Raya gagal lolos ke tingkat antarzona se-Jawa.
Pada 2012 Ari D Sutedi, pemilik 65% saham klub Bandung Raya, mengakuisisi seluruh saham Pelita Jaya dan mengganti nama klub tersebut menjadi Pelita Bandung Raya. Pelita Bandung Raya akhirnya bermain di Kompetisi Indonesia Super League (ISL) pada musim 2012/2013.
Musim 2014 nama Pelita Bandung Raya kembali mencuat setelah berhasil menerobos babak semifinal mengalahkan para klub-klub besar lain, seperti Persebaya Surabaya, Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Persija Jakarta. ● muhammad ginanjar
Keinginan mengganti nama tersebut belum disahkan PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Indonesia Super League (ISL). ”Yang pasti, kami sudah mengajukan pergantian nama PBR menjadi Bandung Raya ke PT Liga. Sampai saat ini prosesnya masih berlangsung,” ujar Marco.
Sejatinya, pergantian nama tersebut bisa saja disahkan mengingat dalam aturan manual Liga Indonesia jika sebuah klub ingin mengubah namanya diharuskan berjalan lebih dari dua musim. Sementara PBR sudah dua musim berjalan. Jadi, pihaknya akan mengupayakan mengganti nama menjadi Bandung Raya saja, meski secara entitas tetap PBR. Nama Bandung Raya memang sudah tidak tampak asing lagi didengar para penikmat sepak bola Tanah Air.
Nama tersebut merupakan sebuah klub yang pernah menjuarai Liga Indonesia kedua pada 1996. Dejan Glusevic hingga Peri Sandria menjadi nama-nama beken yang pernah membawa klub Bandung Raya juara pada saat itu. Klub ini berdiri sejak 1985 pada era kompetisi Galatama. Sejak 1994 Bandung Raya berlaga di kompetisi Liga Indonesia yang merupakan penggabungan dari Kompetisi Perserikatan dan Galatama.
Bandung Raya berjuluk Maung Totol(Macan Tutul) karena Wilayah Bandung Raya merupakan pusatnya Jawa Barat, sesuai dengan fauna identitas Jawa Barat, yaitu macan tutul yang dalam bahasa Sunda maung totol. Bandung Raya membubarkan diri setelah Liga Indonesia 1996/1997 selesai lantaran krisis keuangan. Pada 2007 nama Bandung Raya kembali muncul di Divisi Tiga Zona Jawa Barat, di mana Bandung Raya gagal lolos ke tingkat antarzona se-Jawa.
Pada 2012 Ari D Sutedi, pemilik 65% saham klub Bandung Raya, mengakuisisi seluruh saham Pelita Jaya dan mengganti nama klub tersebut menjadi Pelita Bandung Raya. Pelita Bandung Raya akhirnya bermain di Kompetisi Indonesia Super League (ISL) pada musim 2012/2013.
Musim 2014 nama Pelita Bandung Raya kembali mencuat setelah berhasil menerobos babak semifinal mengalahkan para klub-klub besar lain, seperti Persebaya Surabaya, Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Persija Jakarta. ● muhammad ginanjar
(ars)