Pete Sampras Ogah Jadi Pelatih

NEW DELHI - Jika sebagian mantan petenis dunia sekarang menjadi pelatih, ternyata tidak buat Pete Sampras. Salah satu legenda tenis Amerika Serikat itu ternyata tidak tertarik untuk menukangi petenis dunia yang saat ini malang melintang di berbagai turnamen.

Sampras yang sepanjang karirnya tidak bisa menjuarai Prancis Terbuka punya alasan soal sikapnya itu. "Saya tidak mau lagi kembali ke tur yang panjang," paparnya dilansir tennis, Rabu (10/12).

Sebagai pelatih tentunya menjadi keharusan menemani anak asuhnya menggeluti tur sepanjang tahun. Inilah yang dilakukan rekan seprofesinya saat masih aktif seperti Boris Becker dan Stefan Edberg. Bukan hanya itu, pria yang sekarang berusia 43 tahun itu pun enggan terlibat dalam Tim Piala Davis.

"Becker dan Stefan, mereka lebih tua dari saya dan anak mereka pun sudah besar jadi bisa ditinggal bepergian. Saya sepertinya tidak bisa seperti mereka. Saya tidak bisa pergi setidaknya lebih dari dua pekan," imbuhnya.

Tapi keputusannya sekarang ini bukan harga mati. "Untuk saat ini saya memang mengesampingkan kesempatan menjadi pelatih maupun kapten Tim Piala Davis. Selama beberapa tahun ini saya cukup senang dengan bermain di beberapa undangan dan kembali lagi ke rumah," pungkasnya.

Sampras selama karirnya pernah menduduki posisi tertinggi sebagai petenis nomor satu dunia. Ia memutuskan pensiun setelah 14 tahun berkarir dengan raihan 14 gelar grans slam. Ia menjadi petenis pertama yang berhasil memecahkan rekor 12 gelar grand slam atas nama Roy Emerson.

Ia memulai karir profesionalnya pada 1988 dan terakhir bermain di level tertinggi pada 2002 silam dengan menjadi kampiun AS Terbuka setelah mengalahkan rival beratnya Andre Agassi. Catatan rekor lain yang pernah dibuatnya adalah mempertahankan peringkat satu dunia sebanyak enam kali.