San Lorenzo Protes Lapangan Marrakech
A
A
A
MARRAKESH - San Lorenzo mengajukan protes ke FIFA terkait kondisi lapangan Stade de Marrakech. Juara Copa Libertadores (Liga Champions CONMEBOL) 2014 itu tak ingin lapangan dalam kondisi 'rusak' karena laga Cruz Azul versus Real Madrid digelar di Marrakech sehari sebelum klub asal Argentina itu meladeni Auckland City di tempat yang sama pada semifinal Piala Dunia Antarklub 2014, Rabu (17/12/2014).
"Kami mengajukan protes resmi ke FIFA karena telah mengubah program di Piala Dunia Antarklub ini," kata Presiden San Lorenzo Matias Lammens dalam akun Twitter resminya (@MatiasLammens), Senin (16/12/2014). "Sangat jelas, kondisi lapangan setelah tiga pertandingan dalam 24 jam akan sangat buruk."
Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) memutuskan memindahkan laga semifinal Cruz Azul kontra Real Madrid yang semula di Prince Moulay Abdellah Stadium, Rabat, Selasa (16/12), ke Stade de Marrakech.
Perubahan diputuskan pada hari Minggu setelah Cruz Azul mengalahkan juara Liga Champions Asia Western Sydney Wanderers dalam kondisi lapangan tergenang air akibat hujan lebat pada babak perempat final, Sabtu (13/12). Akibat perubahan itu, semua laga sisa hingga final digelar di Stade de Marrakech. Final dan perebutan tempat ketiga di gelar Sabtu (20/12).
Pelatih San Lorenzo Edgardo Bauza meminta Lammens untuk membuat pengaduan. "Jika Real Madrid harus bermain di lapangan tempat kami bertanding, biarkan mereka melakukannya setelah kami," kata Bauza.
"Itu tidak benar. Ketika San Lorenzo bermain itu akan menjadi pertandingan ketiga di Marrakesh dan lapangan akan menjadi berantakan. Dalam kondisi permukaan seperti itu tak akan meresap air hujan."
"Kami mengajukan protes resmi ke FIFA karena telah mengubah program di Piala Dunia Antarklub ini," kata Presiden San Lorenzo Matias Lammens dalam akun Twitter resminya (@MatiasLammens), Senin (16/12/2014). "Sangat jelas, kondisi lapangan setelah tiga pertandingan dalam 24 jam akan sangat buruk."
Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) memutuskan memindahkan laga semifinal Cruz Azul kontra Real Madrid yang semula di Prince Moulay Abdellah Stadium, Rabat, Selasa (16/12), ke Stade de Marrakech.
Perubahan diputuskan pada hari Minggu setelah Cruz Azul mengalahkan juara Liga Champions Asia Western Sydney Wanderers dalam kondisi lapangan tergenang air akibat hujan lebat pada babak perempat final, Sabtu (13/12). Akibat perubahan itu, semua laga sisa hingga final digelar di Stade de Marrakech. Final dan perebutan tempat ketiga di gelar Sabtu (20/12).
Pelatih San Lorenzo Edgardo Bauza meminta Lammens untuk membuat pengaduan. "Jika Real Madrid harus bermain di lapangan tempat kami bertanding, biarkan mereka melakukannya setelah kami," kata Bauza.
"Itu tidak benar. Ketika San Lorenzo bermain itu akan menjadi pertandingan ketiga di Marrakesh dan lapangan akan menjadi berantakan. Dalam kondisi permukaan seperti itu tak akan meresap air hujan."
(sha)