Tommy Hattrick Kekalahan, Indonesia Hampa Gelar
A
A
A
DUBAI - Tommy Sugiarto mengakhiri penampilannya di turnamen Superseries Final 2014 dengan hattrick kekalahan. Bermain melawan wakil Jepang, Kento Momota, putra Icuk Sugiarto itu kalah tiga gim 23-21 7-21 21-15 setelah dua laga sebelumnya juga keluar lapangan dengan kepala tertunduk.
Bermain di Hamdan Sports Complex, Jumat (19/12/2014), Tommy sebelumnya sudah kalah dua kali di fase Grup B nomor tunggal putra. Melawan andalan Denmark, Jan O Jorgensen, pemain berusia 26 tahun itu kalah 21-15, 21-9.
Di laga kedua, Tommy kembali tak berdaya di tangan pemain India, Kidambi Srikanth. Juara China Terbuka itu mampu mengalahkan Tommy dengan permainan tiga gim 15-21, 21-16, 21-10.
Hasil serupa yang dialami Tommy kala bertemu Momota membuat pemain asli Jakarta itu mencatat hattrick kekalahan. Hasil itu juga membuat rekor pertemuan keduanya jadi imbang yakni 2-2.
Total keseluruhan Indonesia hampa gelar di ajang yang jadi turnamen pemungkas BWF itu. Sebelumnya, dua pasangan Indonesia yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra) dan Greysia Polii/NItya Krishinda Maheswari (ganda putri) mundur akibat cedera.
Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, meski masih bisa bertarung hingga akhir tetap saja tak lolos ke babak selanjutnya. Dua kekalahan dari tiga laga membuat peluangnya tertutup.
Tahun lalu, prestasi Indonesia lebih baik ketimbang sekarang. Ahsan/Hendra tahun lalu keluar sebagai juara di nomor ganda putra usai menumbangkan pasangan Korea, Kim Ki-jung/Kim Sa-rang, 21–14, 21–16.
Bermain di Hamdan Sports Complex, Jumat (19/12/2014), Tommy sebelumnya sudah kalah dua kali di fase Grup B nomor tunggal putra. Melawan andalan Denmark, Jan O Jorgensen, pemain berusia 26 tahun itu kalah 21-15, 21-9.
Di laga kedua, Tommy kembali tak berdaya di tangan pemain India, Kidambi Srikanth. Juara China Terbuka itu mampu mengalahkan Tommy dengan permainan tiga gim 15-21, 21-16, 21-10.
Hasil serupa yang dialami Tommy kala bertemu Momota membuat pemain asli Jakarta itu mencatat hattrick kekalahan. Hasil itu juga membuat rekor pertemuan keduanya jadi imbang yakni 2-2.
Total keseluruhan Indonesia hampa gelar di ajang yang jadi turnamen pemungkas BWF itu. Sebelumnya, dua pasangan Indonesia yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra) dan Greysia Polii/NItya Krishinda Maheswari (ganda putri) mundur akibat cedera.
Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, meski masih bisa bertarung hingga akhir tetap saja tak lolos ke babak selanjutnya. Dua kekalahan dari tiga laga membuat peluangnya tertutup.
Tahun lalu, prestasi Indonesia lebih baik ketimbang sekarang. Ahsan/Hendra tahun lalu keluar sebagai juara di nomor ganda putra usai menumbangkan pasangan Korea, Kim Ki-jung/Kim Sa-rang, 21–14, 21–16.
(bbk)