Djamal: Kalau Terbentuk Harus Menerima Risiko
A
A
A
JAKARTA - Djamal Aziz mendesak kepada Menteri Pemuda dan Olah raga (Menpora) Imam Nahrawi, jangan asal pilih menunjuk seseorang masuk ke dalam Tim 9. Menurut Anggota Komite Eksekutif PSSI, orang yang ditunjuk politikus PKB nantinya harus benar-benar memiliki kopetensi yang tinggi terhadap cabang olah raga sepak bola.
"Kalau terbentuk ya harus menerima risiko jika pada akhirnya orang-orang yang ditunjuk itu tidak kompetensi. Jika menpora menunjuk deputi untuk mencari tahu apa yang terjadi agar sepak bola kita lebih berprestasi lagi, maka kita akan terbuka," kata Djamal, dalam polemik Sindo Trijaya FM yang mengambil tema 'Sepak Bola adalah Kita' di Jakarta, Sabtu (20/12).
Wacana pembentukan Tim 9 ini memang menjadi topik yang menarik selama sepekan ini. Meski demikian, PSSI menganggap masalah ini hal yang biasa. Bahkan pria kelahiran Surabaya, 9 Maret 1958 itu merasa tidak khawatir jika Menpora tetap ingin melakukan evaluasi.
"No, kita tidak pernah takut, kita terbuka. Evaluasi monggo, ya kok orang pengen mengevaluasi silakan. Wong kita juga sudah evaluasi. Saya yakin pak Menpora akan bijak. Kalau nanti kita ketemu kedua kalinya dia akan tahu ternyata petanya begini. Ini kan hanya dari pembisik-pembisik yang orang pernah gagal dan ingin mencoba kembali lagi."
Poin terakhir yang diutarakan mantan anggota DPR periode 2009-2014 itu adalah ingin duduk bersama dalam membenahi prestasi olah raga sepak bola Tanah Air.
"Kita pengen duduk bersama-sama. Pak menpora punya debuti mari kita duduk bersama-sama. Representasinya pemerintah kan Menpora ngapain tunjuk orang lagi. Kesembilan ini kompetensi tidak?" tanya Djamal.
"Kalau terbentuk ya harus menerima risiko jika pada akhirnya orang-orang yang ditunjuk itu tidak kompetensi. Jika menpora menunjuk deputi untuk mencari tahu apa yang terjadi agar sepak bola kita lebih berprestasi lagi, maka kita akan terbuka," kata Djamal, dalam polemik Sindo Trijaya FM yang mengambil tema 'Sepak Bola adalah Kita' di Jakarta, Sabtu (20/12).
Wacana pembentukan Tim 9 ini memang menjadi topik yang menarik selama sepekan ini. Meski demikian, PSSI menganggap masalah ini hal yang biasa. Bahkan pria kelahiran Surabaya, 9 Maret 1958 itu merasa tidak khawatir jika Menpora tetap ingin melakukan evaluasi.
"No, kita tidak pernah takut, kita terbuka. Evaluasi monggo, ya kok orang pengen mengevaluasi silakan. Wong kita juga sudah evaluasi. Saya yakin pak Menpora akan bijak. Kalau nanti kita ketemu kedua kalinya dia akan tahu ternyata petanya begini. Ini kan hanya dari pembisik-pembisik yang orang pernah gagal dan ingin mencoba kembali lagi."
Poin terakhir yang diutarakan mantan anggota DPR periode 2009-2014 itu adalah ingin duduk bersama dalam membenahi prestasi olah raga sepak bola Tanah Air.
"Kita pengen duduk bersama-sama. Pak menpora punya debuti mari kita duduk bersama-sama. Representasinya pemerintah kan Menpora ngapain tunjuk orang lagi. Kesembilan ini kompetensi tidak?" tanya Djamal.
(bbk)