Persijap Kalah Pamor
A
A
A
JEPARA - Turun di kasta kedua Liga Indonesia, membuat Persijap Jepara seperti kehilangan magnet. Sejumlah pemain bidikan kurang antusias untuk bergabung dengan tim. Setelah gagal mendatangkan Rahmat Hidayat, gelandang serang Pro Duta FC, kini pemain bidikan lainnya Agung Supriyanto, justru mendekat ke Persebaya Surabaya.
Putra daerah yang juga anggota TNI itu kini tengah mengikuti seleksi di klub berjuluk Bleduk Ijo tersebut bersama Fauzan Jamal, bek Laskar Kalinyamat musim lalu.
Tidak hanya Agung, pilar musim lalu pun malas-malasan untuk kembali ke Stadion Gelora Bumi Kartini. Seperti Noor Hadi dan Ahmad Buchori, yang masih mencoba peruntungan di tim Indonesia Super League (ISL) lainnya.
Fakta tersebut bisa dimaklumi lantaran musim lalu Persijap mengalami krisis keuangan akut, yang berakhir pada degradasi ke Divisi Utama musim depan. Kendati sudah merapat ke Persebaya, Persijap tetap setia untuk menunggu tanda tangan Agung Supriyanto.
“Meski bergabung dengan tim-tim besar ISL belum tentu dia bisa main, atau malah menjadi pemain cadangan. Kami akan tetap menunggu kedatangan Agung Supriyanto dan saya masih intens melakukan komunikasi,” ujar CEO PT Jepara Raya Multitama, perusahaan pengelola Persijap Jepara M Said Basalamah, Selasa (23/12), kemarin.
Basalamah menuturkan, jika kemudian Agung memilih bergabung ke Persebaya, pihaknya akan legowo menerima keputusan itu.
“Kalau diterima, saya dukung dia demi karirnya ke depan,” terangnya.
Dia mengklaim, tidak semua pemain akan meninggalkan Kota Ukir. Beberapa sudah menyatakan komitmennya untuk bergabung musim depan. Sembari melakukan komunikasi dengan beberapa pemain, pihaknya juga kini juga tengah menjajaki sejumlah pelatih untuk membesut tim musim depan.
“Saya sudah komunikasi dengan Slave Radovsky (eks Persema Malang), tapi beliau sedang ada ikatan kontrak dengan tim di Austria. Slave senang mendapatkan tawaran dari kami,” jelasnya.
Karena masih ada ikatan kontrak, jelas Basalamah, Slave masih mengusahakan agar di tim Austria kontraknya bisa selesai.
Jika kontraknya berhenti di tengah jalan, ada peluang bagi Persijap untuk mendapatkan tanda tangannya.
“Kalau bisa putus baik-baik, akan datang (ke Jepara),” terang dia.
Selain Radovsky, ada pelatih dari dalam negeri yang sudah komunikasi. Pelatih tersebut sudah berpengalaman melatih tim ISL dan Divisi Utama.
Sayang, pengusaha asal Malaysia yang lama menetap di Mlonggo Jepara itu belum bersedia membeberkan identitasnya.
“Saya tidak enak, nanti malah dikira ada yang utama dan ada bidika cadangan. Sementara ini saya belum bisa omong,” tutur dia.
Putra daerah yang juga anggota TNI itu kini tengah mengikuti seleksi di klub berjuluk Bleduk Ijo tersebut bersama Fauzan Jamal, bek Laskar Kalinyamat musim lalu.
Tidak hanya Agung, pilar musim lalu pun malas-malasan untuk kembali ke Stadion Gelora Bumi Kartini. Seperti Noor Hadi dan Ahmad Buchori, yang masih mencoba peruntungan di tim Indonesia Super League (ISL) lainnya.
Fakta tersebut bisa dimaklumi lantaran musim lalu Persijap mengalami krisis keuangan akut, yang berakhir pada degradasi ke Divisi Utama musim depan. Kendati sudah merapat ke Persebaya, Persijap tetap setia untuk menunggu tanda tangan Agung Supriyanto.
“Meski bergabung dengan tim-tim besar ISL belum tentu dia bisa main, atau malah menjadi pemain cadangan. Kami akan tetap menunggu kedatangan Agung Supriyanto dan saya masih intens melakukan komunikasi,” ujar CEO PT Jepara Raya Multitama, perusahaan pengelola Persijap Jepara M Said Basalamah, Selasa (23/12), kemarin.
Basalamah menuturkan, jika kemudian Agung memilih bergabung ke Persebaya, pihaknya akan legowo menerima keputusan itu.
“Kalau diterima, saya dukung dia demi karirnya ke depan,” terangnya.
Dia mengklaim, tidak semua pemain akan meninggalkan Kota Ukir. Beberapa sudah menyatakan komitmennya untuk bergabung musim depan. Sembari melakukan komunikasi dengan beberapa pemain, pihaknya juga kini juga tengah menjajaki sejumlah pelatih untuk membesut tim musim depan.
“Saya sudah komunikasi dengan Slave Radovsky (eks Persema Malang), tapi beliau sedang ada ikatan kontrak dengan tim di Austria. Slave senang mendapatkan tawaran dari kami,” jelasnya.
Karena masih ada ikatan kontrak, jelas Basalamah, Slave masih mengusahakan agar di tim Austria kontraknya bisa selesai.
Jika kontraknya berhenti di tengah jalan, ada peluang bagi Persijap untuk mendapatkan tanda tangannya.
“Kalau bisa putus baik-baik, akan datang (ke Jepara),” terang dia.
Selain Radovsky, ada pelatih dari dalam negeri yang sudah komunikasi. Pelatih tersebut sudah berpengalaman melatih tim ISL dan Divisi Utama.
Sayang, pengusaha asal Malaysia yang lama menetap di Mlonggo Jepara itu belum bersedia membeberkan identitasnya.
“Saya tidak enak, nanti malah dikira ada yang utama dan ada bidika cadangan. Sementara ini saya belum bisa omong,” tutur dia.
(wbs)